Pernahkah Anda menempatkan tanaman peace lily di kamar tidur dengan harapan bisa menyegarkan udara, hanya untuk merasa sesak atau lesu saat bangun tidur? Ternyata, Anda tidak sendirian.


Memang terdengar nyaman dan menenangkan jika beberapa tanaman hias dapat menghilangkan polusi udara dalam rumah, terutama dengan keindahannya yang dapat mempercantik ruang.


Namun, ketika tujuan utama adalah membersihkan udara, terutama yang tercemar oleh PM2.5 atau formaldehida, pertanyaannya muncul: apakah tanaman benar-benar efektif atau justru alat penyaring udara mekanis yang lebih bermanfaat? Mari kita bongkar fakta-faktanya agar Anda tahu bagaimana sebaiknya mengalokasikan uang Anda atau memilih tanaman hias berikutnya.


Apa yang Sebenarnya Ingin Kita Hapus dari Udara?


Dalam hal kualitas udara dalam ruangan, dua jenis polutan utama sering menjadi perhatian: formaldehida dan PM2.5.


Formaldehida biasanya berasal dari furnitur, kain sintetis, dan produk pembersih rumah tangga. Gas tanpa warna ini dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernapasan dan paparan jangka panjang dapat berisiko menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.


PM2.5 adalah partikel halus yang ukurannya lebih kecil dari 2,5 mikron. Partikel ini berasal dari asap dapur, lilin, atau polusi luar yang masuk ke dalam ruangan. Ukurannya yang sangat kecil membuatnya dapat masuk hingga ke bagian dalam paru-paru kita.


Kedua polutan ini sangat sulit dideteksi tanpa alat sensor namun, Anda bisa merasakannya dalam bentuk efek samping seperti mata gatal, sakit kepala, tenggorokan kering, atau kelelahan.


Janji Tanaman Hias untuk Menyegarkan Udara


Konsep tanaman indoor yang dapat membersihkan udara berawal dari sebuah penelitian NASA pada tahun 1989. Dalam sebuah ruang tertutup yang terkendali, tanaman seperti snake plant, golden pothos, dan peace lily terbukti dapat mengurangi beberapa bahan kimia berbahaya, termasuk formaldehida dengan cara menyerapnya melalui daun dan akarnya.


Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan: kondisi di ruang rumah Anda tidak sama dengan kondisi yang ada dalam penelitian tersebut. Dalam kehidupan nyata, Anda mungkin memerlukan puluhan bahkan ratusan tanaman untuk merasakan perubahan yang signifikan. Sebuah studi yang diterbitkan pada 2019 di Journal of Exposure Science & Environmental Epidemiology menyatakan bahwa meskipun tanaman memang bisa mengurangi zat kimia volatil (VOCs), proses ini terjadi dengan sangat lambat. Satu tanaman mungkin membutuhkan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu untuk membersihkan udara dari formaldehida, bukan dalam hitungan jam.


Jadi, meskipun tanaman sangat cocok untuk menciptakan suasana yang tenang dan menyegarkan, jangan berharap pothos akan membersihkan udara setelah Anda mengecat dinding rumah.


Apa yang Sebenarnya Dilakukan oleh Alat Penyaring Udara?


Alat penyaring udara yang berkualitas tinggi, terutama yang dilengkapi dengan filter HEPA dan lapisan karbon aktif, dirancang untuk melakukan tugas yang sering kita harapkan dari tanaman hias, yaitu:


- Filter HEPA mampu menangkap 99,97% partikel sekecil 0,3 mikron, termasuk PM2.5, serbuk sari, bulu hewan, dan tungau debu.


- Karbon aktif berfungsi untuk menangkap gas dan bahan kimia berbahaya seperti formaldehida, benzena, dan toluena.


- Beberapa model terbaru bahkan dilengkapi dengan sensor waktu nyata, yang memungkinkan kecepatan kipas disesuaikan dengan kualitas udara yang terdeteksi.


Untuk ruangan berukuran 12x12 kaki, alat penyaring udara yang baik dapat secara signifikan mengurangi kadar PM2.5 dalam waktu 15 hingga 30 menit. Hal ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan proses yang mungkin memakan waktu minggu atau bahkan bulan bagi tanaman untuk memberikan efek serupa jika bisa.


Lalu, Mana yang Harus Dipilih?


Pilihan terbaik sangat tergantung pada kebutuhan Anda dan ekspektasi yang Anda miliki. Berikut adalah perbandingan antara keduanya:


Untuk pembersihan udara yang cepat dan terukur:


Pilihlah alat penyaring udara dengan kombinasi filter HEPA + karbon aktif, terutama jika Anda:


- Tinggal di dekat kawasan lalu lintas padat atau konstruksi.


- Sering menggunakan kompor gas di dalam rumah.


- Baru saja merenovasi rumah atau membeli furnitur baru.


Untuk penyerapan VOC yang ringan dan menambah estetika:


Tambahkan beberapa tanaman hias yang tahan banting. Meskipun mereka tidak akan secara dramatis membersihkan udara, tanaman bisa mendukung lingkungan rumah yang lebih sehat dengan cara:


- Meningkatkan kelembapan udara sedikit.


- Menciptakan suasana yang tenang dan nyaman.


Memberikan manfaat detoksifikasi udara yang kecil dalam jangka waktu yang lama.


Untuk penghilangan formaldehida setelah renovasi:


Pilihlah alat penyaring udara yang secara khusus menyebutkan kemampuan untuk menyaring formaldehida. Beberapa model bahkan dilengkapi dengan filter "cold catalyst" atau fotoelektrokimia oksidasi (PECO) untuk menangani polutan ini.


Untuk perawatan jangka panjang:


Pertimbangkan pendekatan hybrid: alat penyaring udara yang beroperasi secara terus-menerus, dipadukan dengan tanaman seperti pohon karet atau Dracaena yang tahan cahaya rendah dan menambah kehangatan visual.


Jangan Lupakan Hal-Hal Dasar


Meskipun alat penyaring udara atau tanaman yang Anda pilih berkualitas tinggi, keduanya tidak akan maksimal jika ruangan Anda kurang sirkulasi udara yang baik. Beberapa tips dasar untuk meningkatkan kualitas udara di rumah Anda antara lain:


- Buka jendela ketika memungkinkan.


- Gunakan kipas ventilasi saat memasak.


- Hindari penggunaan pengharum udara sintetis.


- Bersihkan rumah secara rutin, karena debu dapat menjebak polutan.


Hal-Hal yang Sering Terlewatkan Banyak Orang


Banyak rumah tangga membeli alat penyaring udara, namun lupa mengganti filter secara berkala atau bahkan lebih buruk, mengoperasikannya dalam mode "rendah" sepanjang hari untuk mengurangi kebisingan. Padahal, kinerja alat sangat bergantung pada:


CADR (Clean Air Delivery Rate): Pilihlah yang memiliki CADR minimal 200 untuk kamar tidur atau ruang tamu kecil.


Penggantian filter: Gantilah filter HEPA setiap 6–12 bulan sekali, dan filter karbon lebih cepat jika VOC menjadi masalah.


Penempatan: Tempatkan alat penyaring udara jauh dari sudut ruangan dan setidaknya 3 kaki dari dinding agar aliran udara optimal.


Antara menciptakan ruangan yang mirip dengan hutan tropis dan mengandalkan sepenuhnya pada alat penyaring udara, ada tempat di mana keduanya bisa bekerja berdampingan. Tanaman hias memberikan sentuhan hidup pada ruang Anda, tetapi mereka bukan pahlawan penyaring udara. Alat penyaring udara, di sisi lain, jauh lebih efektif dalam membersihkan udara, meski membutuhkan komitmen dari segi penggantian filter, penggunaan listrik, dan sedikit kebisingan.


Keuntungan sejati? Mengetahui dengan pasti apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh masing-masing. Jadi, saat Anda berdiri di toko tanaman atau sedang browsing alat penyaring udara, tanyakan pada diri Anda: Apakah kami mendekorasi, atau sedang mendetoksifikasi udara? Pertanyaan sederhana ini bisa membuat perbedaan besar dalam kualitas udara yang Anda hirup setiap hari!