Kendaraan masa kini semakin cerdas berkat teknologi pengemudi yang semakin maju.


Dua inovasi yang paling sering dibahas adalah "Pengemudi Bantuan Canggih" (ADAS) dan "Mobil Otonom".


Meskipun sering disamakan, keduanya memiliki peran yang sangat berbeda dalam revolusi keselamatan dan kenyamanan berkendara. Artikel ini akan mengupas perbedaan, fungsi, dan klasifikasi keduanya dengan lebih jelas, sehingga Anda dapat memahami bagaimana dunia transportasi berubah dengan cepat.


Apa Itu Sistem ADAS?


Bantuan Pengemudi untuk Pengalaman Berkendara yang Lebih Aman


ADAS adalah serangkaian teknologi yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengalaman berkendara. Sistem ini membantu pengemudi dalam berbagai situasi dengan meningkatkan kesadaran dan respons terhadap lingkungan sekitar. Dengan adanya ADAS, pengemudi dapat mengurangi risiko kecelakaan dan merasa lebih tenang selama perjalanan.


Contoh Fitur ADAS:


- Sensor Parkir: Membantu mendeteksi rintangan di sekitar kendaraan saat parkir.


- Pemantauan Titik Buta: Memberi peringatan kepada pengemudi saat ada kendaraan di jalur yang tidak terlihat.


- Kamera Belakang: Menyediakan pandangan jelas di belakang kendaraan, menggantikan atau melengkapi cermin tradisional untuk pandangan yang lebih luas.


Sistem ini tidak mengambil alih kendali sepenuhnya dari pengemudi, melainkan mendukung keputusan dan reaksi pengemudi untuk mencegah kecelakaan dan membuat berkendara lebih mudah.


Apa Itu Kendaraan Otonom?


Kendaraan otonom merujuk pada kemampuan sebuah kendaraan untuk beroperasi tanpa input aktif dari manusia dalam kondisi tertentu. Untuk membantu masyarakat memahami tingkat kebebasan yang diberikan setiap sistem, ada klasifikasi internasional yang membagi kendaraan otonom dalam enam level, dari 0 hingga 5. Dengan memahami klasifikasi ini, Anda bisa lebih mengerti bagaimana kendaraan akan beroperasi di masa depan.


Level 0: Tanpa Otomatisasi


- Hanya Peringatan Dasar


Pada level ini, kendaraan hanya dilengkapi dengan sistem peringatan sederhana, seperti peringatan keluar jalur. Namun, kendaraan ini tidak melakukan tindakan apa pun secara otomatis. Pengemudi tetap harus mengendalikan seluruh operasi kendaraan.


Level 1: Bantuan Pengemudi


- Dukungan untuk Satu Tugas Berkendara


Pada level ini, kendaraan menawarkan satu bentuk bantuan seperti pengendalian kecepatan atau pengemudi bantuan jalur. Sistem ini membantu pengemudi dengan satu aspek, seperti menjaga kecepatan atau membantu setir, tetapi tidak dapat melakukannya bersamaan. Pengemudi tetap harus terlibat penuh dalam mengendalikan kendaraan.


Level 2: Otomatisasi Parsial


- Fungsi Gabungan di Bawah Pengawasan


Kendaraan pada level ini dapat mengelola baik kemudi maupun percepatan/deselerasi dalam kondisi tertentu, seperti di jalan raya. Sistem ini menggunakan teknologi seperti pemusatan jalur dan pengaturan jarak adaptif, yang disesuaikan dengan aliran lalu lintas. Meskipun kemampuan kendaraan meningkat, pengemudi harus tetap memegang setir dan siap untuk campur tangan jika dibutuhkan.


Jika pengemudi tidak menjaga tangan di setir, sistem ini akan menonaktifkan pemusatan jalur, memberikan peringatan suara yang semakin keras, atau bahkan memperlambat kendaraan hingga berhenti.


Level 3: Otomatisasi Kondisional


- Tangan Bebas dalam Kondisi Tertentu


Pada level ini, kendaraan dapat menangani semua aspek berkendara dalam lingkungan terbatas, seperti lalu lintas yang bergerak lambat di bawah 60 km/jam. Fitur seperti Traffic Jam Assist yang menggunakan sensor seperti LiDAR memungkinkan kendaraan untuk mengendalikan percepatan, kemudi, dan deselerasi. Meskipun pengemudi tidak perlu terlibat aktif, mereka tetap harus siap mengambil alih jika sistem meminta.


Level 4: Otomatisasi Tinggi


- Otomatisasi Penuh dalam Area Tertentu


Pada level ini, kendaraan dapat beroperasi sepenuhnya tanpa input pengemudi dalam area yang telah ditentukan atau dalam kondisi lingkungan yang mendukung. Kendaraan jenis ini biasanya digunakan untuk layanan taksi otonom atau shuttle publik robotik di area kota. Kendaraan pada level ini mungkin tidak lagi dilengkapi dengan setir atau pedal tradisional.


Level 5: Otomatisasi Penuh


- Kemandirian Sepenuhnya Tanpa Campur Tangan Manusia


Ini adalah tingkat tertinggi dalam teknologi kendaraan otonom, di mana kendaraan dapat mengelola semua aspek berkendara dalam segala kondisi dan lingkungan. Tidak ada lagi peran pengemudi dalam mengendalikan kendaraan. Kendaraan pada level ini berfungsi sebagai sistem transportasi mandiri, di mana penumpang hanya duduk dan menikmati perjalanan tanpa harus terlibat dalam pengemudiannya.


Kesimpulan: Menyongsong Masa Depan Berkendara dengan Penuh Keyakinan


Bagi Anda yang ingin tetap up-to-date dengan teknologi terbaru, memahami perbedaan antara ADAS dan kendaraan otonom adalah langkah penting untuk mengapresiasi bagaimana kendaraan modern berkembang. ADAS meningkatkan keselamatan dan kenyamanan kendaraan yang ada saat ini, sementara kendaraan otonom bertujuan untuk menghilangkan kebutuhan akan campur tangan manusia dalam berkendara.


Seiring berjalannya waktu, teknologi ini akan membawa kita ke era di mana kendaraan tidak hanya lebih aman, tetapi juga lebih efisien dan nyaman. Kendaraan cerdas akan segera menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Apakah Anda siap menyambutnya?