Pernah merasa ketinggalan tren investasi terbaru? Mungkin melihat teman-teman mendapatkan cuan besar dari saham, kripto, atau aset digital lainnya membuat Anda tergoda untuk ikut-ikutan. Fenomena ini dikenal sebagai FOMO (Fear of Missing Out) ketakutan akan kehilangan kesempatan emas.


Tapi tahukah Anda, FOMO justru bisa menjadi jebakan berbahaya yang berujung pada kerugian besar? Di tengah maraknya informasi yang berseliweran setiap detik, ditambah kemudahan berinvestasi hanya lewat ponsel, banyak orang tergoda membuat keputusan impulsif. Padahal, keputusan yang terburu-buru justru membuka celah bagi kesalahan fatal.


Apa Itu FOMO dalam Investasi?


FOMO adalah kondisi psikologis ketika seseorang merasa takut kehilangan peluang yang dianggap luar biasa. Dalam dunia investasi, FOMO sering muncul ketika melihat nilai suatu aset melonjak drastis dalam waktu singkat. Rasa takut "tidak ikut cuan" ini mendorong banyak orang membeli aset tanpa analisis, hanya karena takut ketinggalan.


Masalahnya, investasi bukan sekadar ikut-ikutan. Harga yang melonjak cepat bisa jadi tanda gelembung. Ketika pasar kembali ke kondisi wajar, harga bisa anjlok dan investor FOMO-lah yang paling terkena dampaknya.


Contoh Nyata Kesalahan Akibat FOMO


Banyak investor pemula yang membeli aset digital ketika harganya sedang berada di puncak, hanya karena melihat berita viral atau testimoni di media sosial. Ketika harga turun tajam beberapa minggu kemudian, mereka panik dan menjual rugi. Pola ini sama seperti membeli barang mahal saat tren sedang naik dan menjualnya saat pasar sedang lesu.


Kesalahan serupa juga terjadi di pasar saham, properti, bahkan bisnis franchise. Saat orang berbondong-bondong masuk karena melihat "keuntungan cepat", justru itulah saat risiko paling tinggi mengintai.


Menurut Dr. Daniel Kahneman, psikolog dan pemenang Nobel Ekonomi, emosi seperti ketakutan dan keserakahan sangat memengaruhi keputusan investasi. Ia menjelaskan bahwa FOMO sering kali membuat investor bertindak secara irasional, sehingga mengabaikan analisis fundamental dan risiko sebenarnya.


Mengapa FOMO Bisa Berbahaya?


1. Menghilangkan Logika Finansial:


FOMO membuat Anda lebih mengutamakan perasaan takut kehilangan daripada analisis rasional. Akibatnya, risiko investasi sering diabaikan.


2. Menyebabkan Overtrading:


Karena takut ketinggalan, banyak investor jadi sering melakukan transaksi tanpa strategi jangka panjang. Ini bisa menguras tenaga dan modal.


3. Mengikis Mental Investasi:


Saat harga jatuh, investor yang terdorong FOMO biasanya panik. Hal ini bisa membuat mental jatuh, bahkan membuat mereka enggan berinvestasi lagi di masa depan.


Faktor Pemicu FOMO


Beberapa faktor yang memperparah FOMO antara lain:


- Media Sosial: Platform seperti X, Instagram, dan YouTube sering menampilkan keberhasilan investor lain tanpa menunjukkan proses atau risikonya. Ini bisa menciptakan ilusi bahwa semua orang sedang untung besar.


- Grup Chat & Komunitas Investasi: Percakapan dalam grup bisa memicu tekanan sosial. Ketika semua orang terlihat mendapatkan untung, Anda bisa merasa tertinggal dan terpaksa ikut.


- Narasi "Kesempatan Sekali Seumur Hidup": Banyak promosi atau testimoni yang sengaja dibuat bombastis agar terlihat seperti peluang langka.


Cara Menghindari Jebakan FOMO


1. Punya Rencana Investasi yang Jelas:


Tetapkan tujuan keuangan dan profil risiko agar tidak mudah tergoyahkan oleh tren sesaat.


2. Lakukan Riset Sendiri:


Jangan percaya 100% pada kata orang. Pelajari aset yang ingin Anda beli. Pahami bagaimana kinerjanya, siapa yang mengelolanya, dan apa saja risikonya.


3. Gunakan Logika, Bukan Emosi:


Saat Anda merasa tergoda karena berita atau teman, berhenti sejenak dan evaluasi ulang. Apakah keputusan ini berdasarkan data atau sekadar dorongan hati?


4. Jangan Bandingkan Diri dengan Orang Lain:


Setiap orang punya perjalanan keuangan yang berbeda. Fokus pada tujuan Anda sendiri.


5. Waspadai Hype Media dan Influencer:


Tidak semua yang viral adalah investasi yang baik. Banyak konten dibuat untuk menarik perhatian, bukan memberikan edukasi.


FOMO bisa membuat Anda merasa tertinggal, tapi kenyataannya, kesempatan investasi selalu ada. Yang dibutuhkan adalah ketenangan, disiplin, dan strategi yang matang. Jangan biarkan tekanan sosial dan tren sesaat membuat Anda kehilangan arah.