Cheesecake adalah salah satu hidangan penutup yang selalu berhasil menggoda siapa saja. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang memanjakan lidah membuat banyak orang jatuh cinta pada gigitan pertama. Tapi tahukah Anda bahwa cheesecake tidak hanya berasal dari satu tempat?
Di berbagai belahan dunia, cheesecake memiliki cita rasa dan karakteristik yang berbeda-beda, tergantung dari bahan lokal dan tradisi masing-masing. Yuk, kita jelajahi berbagai jenis cheesecake dari seluruh dunia dan temukan mana yang paling cocok buat Anda coba!
Pertama, ada cheesecake khas New York, Amerika Serikat. Teksturnya sangat padat, kaya, dan creamy, membuatnya menjadi pilihan utama para pencinta dessert yang ingin sensasi mewah di setiap suapan.
Rahasia kelezatannya terletak pada penggunaan cream cheese dalam jumlah besar, ditambah telur, gula, dan krim kental. Bagian dasarnya biasanya terbuat dari remah biskuit yang dicampur dengan mentega, lalu dipanggang pada suhu rendah agar hasil akhirnya halus dan lembut. Cheesecake ini sering disajikan polos atau dengan topping buah ringan agar rasa kejunya tetap dominan.
Berpindah ke Jepang, cheesecake di negara ini sangat berbeda. Japanese cheesecake, atau yang sering disebut "soufflé cheesecake", terkenal dengan teksturnya yang ringan, empuk, dan bisa bergoyang ketika digerakkan.
Teknik utamanya adalah mencampurkan putih telur yang sudah dikocok hingga kaku ke dalam adonan. Hasilnya adalah tekstur seperti souffle yang sangat ringan di mulut. Rasanya pun tidak terlalu manis, cocok bagi Anda yang menyukai dessert dengan nuansa lembut dan tidak berlebihan.
Di Italia, cheesecake tradisional dibuat dengan menggunakan keju ricotta, bukan cream cheese. Ini memberikan tekstur yang lebih ringan dan sedikit berbutir, menciptakan sensasi yang berbeda dibandingkan versi Amerika.
Biasanya, varian ini diberi tambahan perisa seperti kulit lemon, vanila, atau rasa jeruk segar untuk memberikan cita rasa yang menyegarkan. Umumnya dipanggang tanpa kulit dasar atau hanya dengan lapisan tipis adonan pastry. Hasilnya adalah cheesecake yang terasa rumahan, hangat, dan cocok dinikmati setelah makan malam keluarga.
Dari Jerman, hadir Käsekuchen yang berarti "kue keju". Versi ini menggunakan quark sebagai bahan utama. Quark adalah keju segar yang lebih ringan dan rendah lemak.
Teksturnya cenderung ringan, namun tetap creamy dengan rasa sedikit asam yang menyegarkan. Biasanya dipanggang di atas kulit pastry yang renyah dan kadang ditambah kismis atau buah kecil lainnya. Sangat cocok untuk cemilan di sore hari.
Di Prancis, cheesecake dikenal dengan gaya yang lebih anggun. Gâteau au fromage sering dibuat tanpa dipanggang, melainkan disimpan dalam lemari pendingin hingga mengeras.
Perpaduan cream cheese atau mascarpone dengan krim kocok menciptakan tekstur yang halus dan mewah. Biasanya disajikan dengan buah segar atau lapisan glaze tipis. Cheesecake Prancis menjadi pilihan sempurna untuk hidangan penutup dalam acara istimewa.
Di Polandia, ada sernik, salah satu dessert yang sangat dicintai masyarakat lokal. Sernik dari Polandia dibuat dengan twaróg, keju yang mirip quark dan rasanya sangat khas
Teksturnya bisa padat atau ringan tergantung resep, dan sering kali menggunakan dasar dari adonan sponge atau kue kering. Beberapa versi ditaburi lapisan cokelat atau remah manis di atasnya. Sernik sering disajikan saat acara keluarga dan momen-momen spesial, menciptakan rasa hangat dan penuh nostalgia.
Untuk merangkum perbedaan yang ada, berikut adalah karakter utama masing-masing varian cheesecake:
• New York: padat, kaya rasa, sangat creamy
• Japanese: ringan, lembut, mengembang seperti awan
• Italian: klasik, segar, sedikit berbutir
• German: ringan, sedikit asam, bersih di lidah
• French: halus, elegan, tanpa dipanggang
• Polish: tradisional, bervariasi, penuh kenangan
Cheesecake bukan hanya sekadar dessert, ia mencerminkan budaya kuliner dari tempat asalnya. Setiap negara menghadirkan versi yang berbeda, disesuaikan dengan bahan lokal, teknik memasak, dan selera masyarakat setempat.
Perbedaan rasa dan tekstur ini bukan kebetulan. Faktor utamanya adalah ketersediaan bahan dan tradisi kuliner yang berkembang di tiap wilayah.
Di Amerika, cream cheese tersedia secara melimpah dan mudah diproduksi, sehingga menciptakan cheesecake dengan tekstur yang sangat creamy. Sementara di Eropa, keju seperti ricotta dan quark lebih umum. Sedangkan di Jepang, teknik pengocokan putih telur yang rumit mencerminkan perhatian terhadap detail dan kelembutan dalam kuliner mereka.
Setelah mengenal berbagai jenis cheesecake dari seluruh dunia, pertanyaannya adalah: yang mana ingin Anda cicipi berikutnya? Apakah Anda tergoda oleh kelembutan Japanese cheesecake? Atau ingin mencicipi kelezatan klasik ala New York?
Yuk, eksplorasi rasa lewat dapur sendiri atau kunjungi toko kue favorit untuk mencoba variasi cheesecake dari berbagai negara. Dan tentu saja, jangan lupa berbagi cerita favorit Anda tentang cheesecake di kolom komentar. Siapa tahu, Anda akan menemukan resep baru dari sesama pecinta cheesecake!