Banyak yang masih bingung membedakan antara retensi cairan dan selulit.
Padahal, meski keduanya berhubungan dengan masalah penampilan kulit, retensi cairan dan selulit memiliki penyebab dan cara penanganan yang berbeda. Yuk, simak penjelasan lengkap berikut agar bisa mengatasi keduanya dengan tepat!
Apa Itu Retensi Cairan?
Retensi cairan adalah kondisi ketika tubuh menyimpan terlalu banyak cairan di jaringan, terutama di area seperti kaki, tangan, dan pergelangan. Biasanya, hal ini terjadi akibat gaya hidup yang kurang aktif, pola makan yang kurang sehat, atau posisi duduk dan berdiri yang salah. Dalam kondisi yang lebih serius, retensi cairan bisa berkaitan dengan masalah kesehatan seperti gangguan jantung, ginjal, atau reaksi alergi.
Tanda-tanda Retensi Cairan yang Perlu Diwaspadai
Pada kasus berat, area tubuh seperti kaki, pergelangan kaki, dan tangan akan membengkak dan kulit terasa kencang. Jika ditekan, bekas tekanannya bisa bertahan beberapa saat, menandakan cairan memang menggenang di jaringan.
Gejala Umum Retensi Cairan
Beberapa ciri khas yang sering muncul meliputi pembengkakan pada tangan, kaki, pergelangan, dan terkadang terasa berat atau tidak nyaman pada area tersebut.
Cara Mengurangi Retensi Cairan dengan Mudah
Perubahan gaya hidup ternyata sangat berperan dalam mengurangi retensi cairan, seperti:
- Mengurangi konsumsi garam berlebih.
- Memperbanyak asupan magnesium dan vitamin B6.
- Menambah konsumsi makanan kaya kalium, seperti pisang dan bayam.
- Hindari makanan olahan atau yang mengandung banyak gula dan tepung putih.
- Minum air putih yang cukup setiap hari agar tubuh bisa membuang cairan dengan lebih lancar.
Retensi Cairan dan Hubungannya dengan Selulit
Tahukah Anda bahwa retensi cairan bisa memperparah kondisi selulit? Saat cairan menumpuk di bawah kulit, sirkulasi darah menjadi terganggu sehingga proses pembakaran lemak pun melambat. Toksin ikut menumpuk bersama sel lemak, sehingga kulit pun tampak berlekuk-lekuk seperti kulit jeruk. Oleh karena itu, mengurangi retensi cairan merupakan langkah awal yang sangat penting untuk mengurangi tampilan selulit.
Bagaimana Membedakan Retensi Cairan dan Selulit?
Ada trik sederhana untuk mengetahui penyebab bengkak atau perubahan kulit tersebut. Tekan area yang terasa bermasalah selama beberapa detik. Jika muncul bekas putih yang bertahan, kemungkinan besar itu retensi cairan. Namun, jika ketika Anda mencubit kulit muncul lekukan-lekukan kecil, maka itu tanda awal selulit.
Selulit: Apa dan Bagaimana?
Selulit adalah kondisi kulit yang terlihat bergelombang atau berlekuk, biasanya di bagian paha, bokong, perut, dan pinggul. Faktor yang mempengaruhi selulit sangat beragam, mulai dari genetik, gaya hidup, hingga perubahan hormon.
Tahapan Selulit
Selulit berkembang dalam beberapa tahap, di mana dua tahap awal ditandai dengan penumpukan cairan dan perubahan jaringan ikat di bawah kulit. Pada tahap lanjut, selulit menjadi lebih parah dengan terbentuknya nodul yang terasa keras dan kadang menimbulkan rasa nyeri saat disentuh.
Cara Mencegah Selulit yang Efektif
Walaupun tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya, beberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi risiko dan tampilan selulit:
- Konsumsi makanan seimbang yang kaya serat.
- Hindari pakaian yang terlalu ketat agar sirkulasi darah tetap lancar.
- Rutin berolahraga untuk memperbaiki sirkulasi dan membakar lemak.
- Hindari konsumsi zat-zat yang dapat memengaruhi hormon secara negatif.
Peran Dokter Kulit dalam Penanganan
Dokter kulit bisa membantu menentukan apakah masalah yang dialami adalah retensi cairan atau selulit. Biasanya, dokter akan menyarankan kombinasi perubahan gaya hidup, pengaturan pola makan, dan olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang. Pemeriksaan lebih lanjut seperti tes darah atau USG juga mungkin diperlukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh.
Perawatan Medis yang Tersedia
Beberapa terapi yang dapat dilakukan antara lain:
- Mikroterapi, yakni injeksi larutan hipertonik untuk mengurangi penumpukan cairan.
- Mesoterapi, radiofrekuensi, elektroporasi, dan terapi kavitasi yang membantu mengurai sel lemak dan memperbaiki peredaran darah.
Apakah Krim Anti-Selulit Efektif?
Krim anti-selulit bisa membantu memperbaiki tampilan kulit. Bila dikombinasikan dengan ekstrak tumbuhan seperti blueberry, teh hijau, birch, atau Centella Asiatica, manfaatnya bisa lebih optimal. Namun, penggunaan krim tetap perlu diimbangi dengan perawatan lain agar hasilnya maksimal.
Mengenali perbedaan antara retensi cairan dan selulit sangat penting agar penanganan yang dilakukan tepat sasaran. Menjaga pola makan, aktif bergerak, dan minum cukup air bisa membantu mencegah dan mengurangi kedua masalah ini. Ingat, hasil terbaik datang dari konsistensi. Dengan konsistensi dan perawatan yang tepat, penampilan kulit dapat membaik dan tubuh pun terasa lebih nyaman.
Jika ingin tahu cara alami dan efektif atasi bengkak dan selulit, simak terus informasi penting ini dan jangan sampai terlewatkan!