Setrika mungkin terlihat seperti barang rumah tangga biasa, tapi siapa sangka alat ini menyimpan sejarah panjang yang penuh inovasi dan kejutan. Dari zaman peradaban kuno hingga era teknologi saat ini, setrika telah mengalami transformasi besar yang membuatnya menjadi perangkat esensial dalam kehidupan sehari-hari.


Mari kita telusuri kisah menarik di balik alat sederhana ini yang ternyata punya peran besar dalam menjaga kerapian penampilan manusia selama berabad-abad!


Awal Mula Menyetrika: Jejak Sejarah dari Peradaban Kuno


Kebiasaan menyetrika ternyata sudah dimulai sejak sekitar tahun 400 SM di Yunani kuno. Saat itu, masyarakat menggunakan alat yang disebut goffering iron, sebuah batang logam bulat yang dipanaskan lalu digunakan untuk membuat lipatan pada pakaian. Tak hanya di Barat, di Tiongkok kuno juga ditemukan jejak penggunaan alat serupa. Pada masa Dinasti Han Barat sekitar abad pertama SM, masyarakat diketahui memanfaatkan wadah logam yang diisi bara atau pasir panas untuk merapikan kain dari kerutan.


Seiring berjalannya waktu, alat menyetrika terus berevolusi, mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat, menjadikannya lebih praktis dan efektif.


Desain Awal: Munculnya Setrika Datar dan Setrika Kotak


Memasuki abad ke-13, muncullah desain yang lebih dikenal saat ini, yaitu setrika datar. Alat ini terbuat dari logam berat dan dipanaskan terlebih dahulu di atas api terbuka sebelum digunakan. Proses menyetrika pada masa itu cukup melelahkan karena beratnya alat dan panas yang tidak merata. Selain itu, setelah digunakan, setrika ini harus dibersihkan dan diberi minyak agar tidak berkarat.


Inovasi selanjutnya muncul sekitar abad ke-17 dengan diperkenalkannya setrika kotak. Alat ini memiliki ruang khusus di dalamnya untuk menaruh bara, sehingga panasnya lebih merata dan mengurangi risiko noda arang pada pakaian. Meski masih bergantung pada api sebagai sumber panas, setrika kotak dinilai lebih praktis dibandingkan pendahulunya.


Terobosan Besar: Setrika Gas dan Setrika Listrik Pertama


Revolusi industri mendorong penciptaan alat yang lebih efisien, dan pada tahun 1870-an, setrika berbahan bakar gas mulai diperkenalkan. Setrika jenis ini lebih ringan dan lebih mudah dikendalikan dibandingkan model sebelumnya.


Namun, inovasi paling besar terjadi pada tahun 1882, saat Henry W. Seeley mematenkan setrika listrik pertama di dunia. Keberadaan setrika listrik membuka era baru dalam menyetrika, tidak lagi membutuhkan api atau bahan bakar lain, cukup colok ke listrik dan alat ini langsung siap digunakan. Kehadiran setrika listrik merupakan loncatan teknologi yang mempercepat dan mempermudah aktivitas rumah tangga.


Inovasi Uap: Era Baru dalam Dunia Setrika


Pada dekade 1920-an, setrika uap mulai diperkenalkan. Ini menjadi inovasi penting yang membawa perubahan besar dalam cara menyetrika. Dengan menambahkan fungsi penyemprot uap dari air yang dipanaskan, setrika mampu menghilangkan kerutan pada pakaian dengan lebih cepat dan efisien. Sebelumnya, pengguna harus membasahi kain secara manual, tapi dengan teknologi ini, proses menyetrika menjadi jauh lebih praktis.


Setrika Modern: Kombinasi Teknologi dan Kenyamanan


Kini, setrika telah menjadi alat rumah tangga yang canggih. Dengan bahan seperti aluminium dan stainless steel yang menghantarkan panas dengan baik, ditambah fitur seperti pengatur suhu otomatis, anti-tetes, pembersih otomatis, hingga pengontrol digital, setrika masa kini benar-benar memanjakan penggunanya. Bentuknya yang ergonomis juga membuat aktivitas menyetrika tak lagi menjadi pekerjaan yang melelahkan.


Fungsi Lain Setrika yang Tak Terduga


Meski fungsi utama setrika adalah untuk merapikan pakaian, ternyata alat ini juga memiliki sejarah penggunaan yang unik. Di Tiongkok kuno, setrika digunakan untuk melicinkan kertas dan kain sutra. Bahkan, pada masa Dinasti Song, masyarakat menggunakan setrika sebagai wadah untuk menyimpan rempah atau pewangi. Saat menyetrika, aroma harum akan menyerap ke pakaian—praktik yang sangat cerdas dan estetik.


Waspadai Bahaya: Setrika dan Risiko Keselamatan


Walaupun sangat membantu, setrika juga menyimpan potensi risiko jika digunakan secara ceroboh. Suhu tinggi pada permukaannya dapat menyebabkan luka bakar, dan jika dibiarkan menyala tanpa pengawasan, bisa menimbulkan bahaya kebakaran. Untungnya, setrika modern telah dilengkapi dengan fitur pengaman seperti pemutus arus otomatis jika dibiarkan terlalu lama tidak digunakan. Namun demikian, tetaplah berhati-hati dan pastikan untuk selalu menyimpannya dengan benar.


Siapa yang menyangka, alat sederhana yang kini mudah ditemui di setiap rumah ini menyimpan perjalanan yang panjang dan luar biasa? Dari batang logam panas di masa Yunani kuno hingga setrika pintar dengan teknologi uap dan digital control, evolusinya mencerminkan semangat manusia untuk terus berinovasi demi kenyamanan hidup.