Diabetes melitus tipe 2 (T2DM) selama ini dikenal sebagai penyakit kronis yang berkembang secara progresif dan harus dikelola seumur hidup. Namun, bukti ilmiah terbaru justru mengguncang pandangan lama tersebut.
Kini, para peneliti menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 tidak hanya bisa dikendalikan, tetapi juga dapat dibalikkan atau masuk ke dalam kondisi remisi, terutama jika ditangani sejak dini.
Penyebab utama diabetes tipe 2 adalah resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin sebagaimana mestinya. Akibatnya, gula dalam darah tidak bisa diserap secara efisien oleh sel, dan kadar glukosa terus meningkat.
Ahli metabolisme terkemuka, Prof. Gerald I. Shulman, menegaskan bahwa kunci utama dalam membalikkan diabetes adalah menghilangkan resistensi insulin. Penurunan berat badan sekitar 10% dari berat awal bisa memberikan dampak besar dalam meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Dengan begitu, tubuh mulai bekerja normal kembali dalam mengatur kadar gula.
Sementara itu, Prof. Roy Taylor menemukan bahwa lemak yang menumpuk di organ penting seperti hati dan pankreas dapat mengganggu fungsi metabolik. Tapi kabar baiknya, lemak ini bisa dibersihkan melalui penurunan berat badan yang cukup besar, sehingga pankreas bisa kembali memproduksi insulin secara optimal dan hati kembali seimbang dalam mengatur gula darah.
Salah satu bukti paling kuat datang dari studi klinis berskala besar bernama DiRECT (Diabetes Remission Clinical Trial) yang dipimpin oleh Profesor Roy Taylor. Dalam penelitian ini, para peserta mengikuti program diet rendah kalori yang dirancang secara ketat untuk menurunkan berat badan dengan cepat.
Hasilnya mencengangkan: sekitar 46% peserta berhasil mencapai remisi dalam waktu satu tahun. Meskipun angka tersebut sedikit menurun menjadi 36% dalam dua tahun, efek jangka panjangnya tetap signifikan. Remisi sangat bergantung pada jumlah berat badan yang berhasil diturunkan, mereka yang kehilangan lebih dari 10 kilogram memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami pemulihan fungsi metabolisme.
Untuk sebagian orang dengan obesitas parah dan kondisi metabolik yang berat, prosedur bedah seperti operasi bariatrik bisa memberikan hasil luar biasa. Metode ini tidak hanya bekerja melalui penurunan berat badan, tetapi juga karena perubahan drastis dalam hormon usus yang berperan dalam mengatur kadar gula darah.
Namun, operasi ini bukan untuk semua orang. Karena sifatnya yang invasif dan adanya kriteria ketat dalam pemilihannya, metode ini biasanya hanya direkomendasikan untuk kasus tertentu.
Dalam dunia medis, penting untuk membedakan antara "remisi" dan "pembalikan". Remisi didefinisikan sebagai kondisi di mana kadar gula darah dan HbA1c berada di bawah ambang batas diabetes selama minimal tiga bulan tanpa menggunakan obat penurun gula. Sementara itu, pembalikan sering kali merujuk pada perbaikan signifikan dalam kadar gula darah meskipun belum memenuhi kriteria remisi penuh.
Salah satu tantangan terbesar dalam mempertahankan remisi adalah menjaga berat badan yang telah dicapai. Studi menunjukkan bahwa kenaikan berat badan kembali sering kali menjadi pemicu kambuhnya diabetes. Oleh karena itu, dukungan jangka panjang dalam bentuk gaya hidup sehat dan dalam beberapa kasus, bantuan obat-obatan, sangat penting untuk menjaga kondisi bebas diabetes.
Meski remisi tidak selalu bersifat permanen, setiap perbaikan dalam pengelolaan gula darah dapat mengurangi risiko komplikasi serius seperti gangguan jantung atau kerusakan ginjal.
Profesor Gerald I. Shulman merangkum kunci pengobatan diabetes tipe 2 dalam satu pernyataan sederhana namun kuat: "Jika Anda mengatasi resistensi insulin, Anda membalikkan diabetes tipe 2."
Kini dunia medis mulai mengubah narasi tentang diabetes tipe 2. Tidak lagi dianggap sebagai penyakit seumur hidup yang tak terhindarkan, melainkan sebagai kondisi yang bisa dibalikkan melalui pendekatan yang tepat. Pemahaman baru tentang akar masalah metabolik menegaskan bahwa kunci menuju remisi adalah memperbaiki resistensi insulin — terutama melalui penurunan berat badan yang bermakna dan perubahan gaya hidup.