Hai, Lykkers! Pernahkah Anda berpikir: apa sahabat terbaik seorang anak bisa berjalan dengan empat kaki, menggonggong, mengeong, atau bernyanyi pelan seperti tikus? Jawabannya: sangat mungkin! Hewan, terutama hewan peliharaan, menawarkan anak-anak lebih dari sekadar hiburan atau teman bermain, mereka mendukung pertumbuhan emosional, empati, tanggung jawab, dan kepercayaan diri.


Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana dan kenapa hewan dapat membantu membentuk anak yang sehat secara emosional. Jika Anda tumbuh bersama hewan peliharaan, Anda mungkin mengenali beberapa manfaat magis berikut. Jika tidak, Anda mungkin terinspirasi untuk membiarkan anak Anda merasakan kebahagiaan dan pertumbuhan itu.


Dukungan Emosional Sehari-hari


Salah satu bentuk dukungan paling nyata yang hewan berikan kepada anak adalah “dukungan emosional yang konsisten”. Hewan peliharaan tidak bersikap menghakimi sehingga saat anak sedih, marah, atau bingung, mereka tetap setia mendampingi tanpa protes. Bagi anak yang kesulitan mengekspresikan emosi, berbicara pada hewan peliharaan atau mengelus kucing bisa jauh lebih menenangkan daripada kata-kata pada orang dewasa.


Sebuah studi tahun 2022 dari American Academy of Pediatrics menemukan bahwa anak-anak yang memiliki ikatan dekat dengan hewan dilaporkan mengalami tingkat kecemasan yang lebih rendah dan lebih mampu mengekspresikan emosi dengan sehat. Hewan tidak hanya mendengarkan, mereka membuat anak merasa dihargai, bahkan dalam keheningan.


Mengajarkan Tanggung Jawab dan Rutinitas


Merawat hewan peliharaan mengajarkan anak-anak “keterampilan hidup penting”. Menyediakan makanan, menyikat, berjalan-jalan, hingga membersihkan kandang hewan mencakup konsistensi, komitmen, dan kesadaran akan kebutuhan makhluk lain. Tugas rutin ini membangun struktur dalam kehidupan anak dan menumbuhkan rasa tujuan.


Saat anak memahami bahwa guinea pig bergantung pada mereka untuk diberi makan atau bahwa kura-kura butuh penggantian air secara rutin, mereka belajar arti kepercayaan. Rasa tanggung jawab ini membuat anak merasa mampu dan dipercaya, yang secara alami meningkatkan rasa percaya diri mereka.


Meningkatkan Empati dan Belas Kasih


Empati, yaitu kemampuan untuk memahami dan peduli terhadap perasaan orang lain, berkembang melalui interaksi langsung dengan hewan. Jika seekor hewan peliharaan pincang atau kucing bersembunyi, anak akan cepat menyadari adanya masalah dan merawat dengan perhatian. Empati alami ini kemudian berkembang menjadi belas kasih yang lebih kuat terhadap manusia juga.


Terapi dengan hewan telah lama digunakan untuk membantu anak yang kesulitan dalam interaksi sosial. Dengan belajar “membaca” emosi hewan peliharaan, anak akan meningkatkan kemampuan membaca dan menghargai perasaan orang lain, terutama bermanfaat bagi anak dengan gangguan spektrum autisme atau kecemasan sosial.


Kenyamanan di Masa Perubahan


Perubahan besar seperti pindah rumah, kelahiran adik, atau perceraian orang tua bisa meninggalkan rasa tidak tenang pada anak. Di saat seperti itu, hewan peliharaan menjadi sumber stabilitas. Hewan peliharaan yang tetap menyambut mereka dengan riang atau kelinci yang meringkuk di pangkuan, memberikan rasa normalitas dan kenyamanan.


Hewan juga menjadi teman diam di masa berduka Misalnya, ketika seorang anak kehilangan orang yang dicintai, kehadiran hewan peliharaan bisa menjadi sumber ketenangan yang meredakan rasa kesepian dan duka. Hewan peliharaan hadir dengan kasih sayang tanpa syarat yang membantu mengisi kekosongan hati dan memberikan kenyamanan emosional di saat sulit. Kasih sayang tanpa syarat dari hewan menjadi sumber pelipur lara yang tak bisa digantikan sepenuhnya oleh kata-kata.


Membangun Keterampilan Sosial dan Kepercayaan Diri


Anak-anak yang dibesarkan bersama hewan peliharaan umumnya memiliki kepercayaan diri sosial yang lebih tinggi. Kehadiran hewan peliharaan membantu mereka merasa lebih nyaman dan mudah berinteraksi dengan orang lain serta lingkungan di sekitarnya . Seorang anak yang mengajak jalan-jalan hewan peliharaannya seringkali didekati oleh anak lain atau orang dewasa, menciptakan kesempatan obrolan alami. Hewan juga memancing anak untuk bercerita dan berbagi pengalaman dengan teman.


Program di sekolah atau terapi yang melibatkan hewan membuat anak lebih vokal dan ekspresif. Misalnya, program “Membaca untuk Hewan” membantu anak-anak pemalu atau yang sedang kesulitan membaca menjadi lebih lancar dan percaya diri dengan membaca keras kepada hewan peliharaannya yang tenang dan tidak menghakimi.


Terapi Berbantuan Hewan: Ketika Hewan Menjadi Teman Terapi


Dr. Lauren Frank, seorang terapis rehabilitasi hewan, menekankan bahwa Hewan terapi yang terlatih terutama kuda, bertindak sebagai mitra dinamis di lingkungan klinis. Integrasinya ke dalam program terstruktur oleh profesional kesehatan dan pendidikan memungkinkan anak mengembangkan ketahanan emosional dan kemampuan sosial melalui pembelajaran pengalaman langsung.”


Misalnya, anak yang pulih dari trauma mungkin kesulitan berbicara dengan orang lain, tetapi bisa lebih terbuka saat mengelus hewan peliharaan, terapi yang tenang dan lembut. Menurut National Institute of Mental Health, terapi berbantuan hewan telah menunjukkan manfaat yang terukur dalam menurunkan tingkat stres, meningkatkan regulasi emosi, dan membangun kepercayaan diri anak.


Ilmu di Balik Koneksi Anak dan Hewan


Berbagai penelitian menunjukkan bahwa interaksi dengan hewan dapat menurunkan kadar kortisol (hormon stres) dan meningkatkan oksitosin (hormon keterikatan). Laporan dari Harvard Medical School juga mengungkap bahwa anak-anak yang memiliki hewan peliharaan mengalami peningkatan kadar serotonin, yaitu hormon yang berperan dalam memperbaiki suasana hati dan menjaga stabilitas emosional.


Perubahan biologis ini membuat anak merasa lebih aman dan nyaman, yang secara tak langsung membantu mereka mengembangkan keterampilan koping dan ketahanan emosional yang lebih baik seiring waktu.


Apa yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memelihara Hewan


Walaupun manfaat emosionalnya besar, keluarga harus mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil hewan peliharaan. Pilihan hewan sebaiknya dipikirkan dalam jangka panjang. Faktor seperti alergi, ruang tinggal, waktu, dan anggaran harus dipertimbangkan.


Dalam beberapa situasi, keluarga bisa memanfaatkan program berbantuan hewan tanpa harus memelihara. Suaka hewan lokal, peternakan komunitas, atau pusat terapi sering menyediakan kesempatan bagi anak untuk berinteraksi dengan hewan dalam lingkungan terstruktur dan diawasi.


Kesimpulan: Kaki Kecil, Hati Besar


Mulai dari belajar empati hingga membangun kepercayaan diri dan kekuatan emosional, anak yang tumbuh bersama hewan menikmati manfaat emosional yang bertahan hingga dewasa. Baik itu dengusan lembut kelinci, tatapan setia hewan peliharaan, atau suara pelan binatang kecil seperti marmut, hewan menawarkan pendidikan emosional yang tak akan diajarkan oleh buku.


Apakah Anda pernah menyaksikan bagaimana hewan memengaruhi anak di sekitar Anda? Atau mungkin Anda ingat hewan peliharaan spesial yang menemani masa kecil Anda? Bagikan cerita Anda, siapa tahu bisa menginspirasi orang lain untuk membawa sahabat berbulu ke dalam hati anak mereka.