Bagi para Lykkers yang senang mengeksplorasi dunia hewan unik dan menggemaskan, alpaka adalah salah satu makhluk luar biasa yang wajib dikenal lebih dekat. Berasal dari dataran tinggi pegunungan Andes, hewan ini telah menjadi sahabat manusia selama ribuan tahun.
Keunikan bulunya, sifatnya yang menawan, serta kemampuannya bertahan hidup di kondisi ekstrem menjadikan alpaka hewan yang memikat dan penuh pesona.
Asal Usul dan Habitat Asli Alpaka
Alpaka merupakan hewan asli dari wilayah pegunungan tinggi di Peru dan Bolivia. Mereka merupakan bagian dari keluarga unta, bersama dengan kerabat dekat seperti llama dan vicuña. Hewan ini telah lama didomestikasi dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat lokal selama lebih dari lima ribu tahun.
Alpaka dikenal karena ketangguhannya menghadapi iklim ekstrem di Andes. Di sana, suhu bisa sangat dingin saat malam, lalu berubah hangat di siang hari, dan kadar oksigen pun rendah. Namun, alpaka mampu beradaptasi dengan baik. Mereka memiliki bulu yang tebal untuk melindungi tubuh dari suhu rendah dan kaki yang empuk untuk berjalan di medan berbatu.
Dalam beberapa dekade terakhir, alpaka mulai dikenal luas di berbagai belahan dunia. Negara-negara seperti Inggris, Jerman, dan Swiss kini memiliki peternakan alpaka yang membudidayakan hewan ini secara profesional. Tak hanya karena bulunya yang bernilai tinggi, tetapi juga karena sifatnya yang ramah dan mudah dirawat.
Ciri Fisik dan Perilaku Alpaka
- Tinggi dan Berat Tubuh
Alpaka dewasa memiliki tinggi sekitar 110 cm di bahu. Berat anak alpaka yang baru lahir, yang disebut cria, berkisar antara 4,5 hingga 8 kg. Ciri khas lainnya adalah telapak kaki yang empuk dan tidak memiliki kuku tajam, membuat mereka mampu berjalan dengan baik di tanah berbatu tanpa merusak lingkungan.
- Pola Makan dan Pencernaan
Sebagai pemakan tumbuhan, alpaka mengonsumsi rumput, daun-daunan, dan jerami. Mereka memiliki tiga bagian lambung yang membantu mencerna makanan berserat tinggi. Rata-rata, alpaka memakan sekitar satu kilogram hijauan per hari dan hanya membutuhkan sedikit air.
- Sifat Sosial yang Menggemaskan
Alpaka adalah hewan sosial yang hidup dalam kelompok. Mereka cenderung tenang, pemalu, dan penuh kasih sayang. Jika dipelihara sendirian, alpaka bisa merasa stres. Komunikasi antar alpaka dilakukan melalui suara lembut menyerupai dengungan, yang menunjukkan kedekatan mereka satu sama lain.
- Kebiasaan Meludah? Jangan Salah Paham!
Meskipun sering disamakan dengan llama, alpaka sangat jarang meludah kepada manusia. Tindakan ini biasanya dilakukan sebagai reaksi terhadap gangguan atau untuk menunjukkan dominasi di antara sesama alpaka. Biasanya hanya berupa semburan udara sebagai peringatan, dan sangat jarang sampai mengeluarkan isi mulut.
Jenis-Jenis Alpaka
Alpaka terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu Suri dan Huacaya. Jenis Suri memiliki bulu yang panjang, lurus, dan berkilau seperti sutra. Sedangkan Huacaya memiliki bulu yang lebih padat, tebal, dan bergelombang, mirip kapas. Kedua jenis ini sama-sama menghasilkan serat berkualitas tinggi yang sangat diminati dalam dunia tekstil.
Perawatan dan Pemeliharaan Alpaka
Alpaka tidak memerlukan pagar yang rumit. Pagar kawat biasa seperti untuk domba sudah cukup. Hewan ini tergolong sehat dan tidak memerlukan perawatan medis khusus, cukup vaksinasi rutin dan pengecekan kesehatan berkala. Untuk area padang rumput, satu hektar dapat digunakan untuk memelihara sekitar 10 alpaka.
Meski tangguh, alpaka tetap membutuhkan tempat berteduh saat cuaca sangat panas atau dingin. Tempat perlindungan sederhana sangat penting agar alpaka bisa mengatur suhu tubuhnya dengan nyaman.
Reproduksi dan Umur Alpaka
Alpaka betina sudah bisa dikawinkan saat berusia 1 hingga 2 tahun. Menariknya, mereka hanya bisa hamil setelah proses kawin karena termasuk hewan induced ovulator. Masa kehamilan berlangsung selama 11 hingga 12 bulan, dan biasanya hanya melahirkan satu anak dalam setahun.
Alpaka memiliki harapan hidup hingga 20 tahun. Selama masa hidupnya, mereka terus menghasilkan bulu berkualitas dan menjadi teman yang menyenangkan.
Keistimewaan Serat Alpaka
Alpaka biasanya dicukur setahun sekali, idealnya sebelum musim panas agar bulunya bisa tumbuh kembali sebelum cuaca dingin. Proses ini juga membuat mereka lebih nyaman saat suhu mulai naik.
- Lembut, Hangat, dan Bernilai Tinggi
Betina menghasilkan sekitar 2,5 kg serat per tahun, sedangkan jantan bisa hingga 4 kg. Bulu pertama dari cria terkenal sangat halus dan berkilau, sehingga sangat dihargai dalam industri tekstil. Selain itu, bulu alpaka tidak mengandung zat yang bisa memicu alergi dan tidak mudah mengerut, membuatnya cocok untuk kulit sensitif, bahkan bayi.
- Warna Alami yang Mempesona
Serat alpaka tersedia dalam 22 warna alami, dari putih bersih hingga hitam pekat, termasuk nuansa cokelat, krem, dan abu-abu. Pewarnaan tidak diperlukan karena warna alaminya sudah indah dan unik.
- Dari Serat Menjadi Karya Seni
Setelah dicukur, bulu alpaka dipilah berdasarkan warna dan dikirim ke pengrajin lokal. Di tangan mereka, bulu ini diolah tanpa bahan kimia menjadi benang, lalu dijadikan pakaian rajut, aksesori, mainan, dan berbagai produk kerajinan tangan yang indah.
Alpaka bukan hanya hewan yang lucu dan ramah, tetapi juga simbol ketahanan dan keindahan alami. Dari kemampuannya bertahan hidup di alam yang keras hingga hasil seratnya yang luar biasa, alpaka adalah hewan luar biasa yang layak dikagumi. Untuk para Lykkers yang mencintai alam dan budaya, mengenal alpaka adalah langkah awal untuk menyelami keajaiban dari dataran tinggi Andes.