Banyak pemain badminton percaya bahwa menggunakan raket dengan tegangan senar tinggi akan langsung meningkatkan performa mereka di lapangan. Namun, anggapan ini tidak selalu benar dan justru bisa berakibat buruk bila tidak disesuaikan dengan kemampuan fisik dan teknik permainan.
Memahami ilmu di balik tegangan senar raket sangat penting agar Anda dapat memilih raket yang cocok sekaligus menghindari risiko cedera.
Mitos Tegangan Tinggi yang Perlu Diluruskan
Di berbagai forum online, sering ditemukan perdebatan mengenai kelebihan raket dengan tegangan senar tinggi, terutama yang biasa dipakai oleh atlet profesional. Memang, tegangan tinggi dapat memberikan kontrol yang lebih baik dan kecepatan rebound yang maksimal. Namun, hal ini menuntut pemain memiliki kekuatan otot dan teknik yang matang.
Para ahli dari sebuah Lembaga Riset Kedokteran Olahraga Internasional menjelaskan bahwa pemain amatir yang belum memiliki kekuatan pergelangan tangan dan lengan yang memadai, akan kesulitan mengendalikan raket dengan tegangan tinggi. Kondisi ini berpotensi menyebabkan teknik yang salah dan meningkatkan kemungkinan cedera.
Secara fisika, setiap kenaikan satu pon tegangan senar akan mengurangi deformasi tali, namun peningkatan efisiensi energi rebound hanya sekitar 0,3%. Artinya, meskipun tegangan tinggi mengurangi lenturan tali dan bisa meningkatkan performa, peningkatannya sebenarnya sangat minimal. Pemain profesional mampu mengatasi kekurangan deformasi ini dengan keterampilan tinggi, sedangkan pemain rata-rata justru seringkali gagal menyesuaikan timing pukulan secara tepat karena kurang kekuatan.
Cara Memilih Tegangan Senar yang Sesuai
Memilih tegangan senar yang tepat harus mempertimbangkan tiga hal utama: kekuatan fisik, tingkat keahlian, dan gaya bermain Anda.
1. Kekuatan Fisik
Untuk mencoba raket dengan tegangan di atas 26 pon, seorang pemain disarankan untuk dapat melakukan tiga set latihan wrist curl sebanyak 50 kali tanpa kelelahan, atau mampu mengangkat tangan dan menggenggam selama 30 detik dengan nyaman. Jika kekuatan tersebut belum mencukupi, sebaiknya pilih raket dengan tegangan di bawah 24 pon agar kontrol tetap terjaga.
2. Tingkat Keahlian
Menurut Panduan Pemilihan Peralatan Badminton Internasional, tegangan senar dibagi dalam beberapa kategori berdasarkan level pemain:
- Pemula (18–22 pon): Fokus pada toleransi kesalahan yang lebih tinggi.
- Menengah (23–26 pon): Seimbang antara kontrol, feel, dan kekuatan.
- Semi-profesional (27–29 pon): Mendukung aplikasi tenaga yang presisi.
- Profesional (30 pon ke atas): Mengutamakan kontrol maksimal.
Seorang atlet profesional pernah menyatakan bahwa raket dengan tegangan 29 pon saja bisa membuat servis menjadi sulit dilakukan oleh pemain amatir. Jadi, jangan buru-buru mengikuti angka tinggi tanpa pertimbangan matang.
3. Gaya Bermain
Gaya bermain juga menentukan tegangan yang tepat:
- Pemain yang mengandalkan smash kuat lebih diuntungkan dengan tegangan di atas 25 pon untuk transfer tenaga yang optimal.
- Pemain bertahan cenderung memilih tegangan di bawah 25 pon agar kontrol bola lebih baik.
- Sebuah pengujian menunjukkan bahwa perbedaan tegangan dapat memengaruhi titik jatuh smash hingga 15 cm, sehingga sangat penting menyesuaikan dengan gaya bermain masing-masing.
Strategi Penyesuaian Tegangan Berdasarkan Ilmu
Dalam menentukan waktu penggantian senar, sebaiknya merujuk pada Pedoman Manajemen Siklus Penggunaan Peralatan. Ganti senar saat terdapat lebih dari tiga tanda keausan, setelah enam bulan penggunaan, atau jika kekuatan senar meningkat sekitar 15%.
Teknisi berpengalaman menyarankan metode "peningkatan tegangan secara bertahap", yaitu menaikkan tegangan senar tidak lebih dari 1 pon sekaligus sembari memperkuat otot lengan. Data klub badminton menunjukkan metode ini dapat meningkatkan efisiensi alat hingga 40% dan mengurangi keluhan cedera hingga 65%.
Bagi pemula, menggunakan senar standar bisa menjadi pilihan ekonomis tanpa mengorbankan kualitas. Dengan perawatan yang tepat dan memanfaatkan promo perawatan senar, biaya dapat ditekan hingga 60% dibandingkan harus membeli raket baru.
Hindari menggunakan tegangan tinggi pada raket kelas atas secara tidak tepat karena bisa membuang sumber daya dan mengurangi efektivitas. Menemukan tegangan optimal bagi Anda bukan tentang mengejar angka tertinggi, melainkan memilih yang paling sesuai dengan kemampuan dan gaya permainan.
Memilih tegangan senar raket badminton yang tepat bukan soal mengikuti tren atau menggunakan angka tinggi yang dipakai atlet profesional. Perhatikan kekuatan fisik, tingkat keahlian, dan gaya bermain Anda. Lakukan penyesuaian tegangan secara bertahap sambil memperkuat otot, dan jangan lupa untuk mengganti senar sesuai jadwal perawatan. Dengan cara ini, Anda dapat meningkatkan performa sekaligus mengurangi risiko cedera, sehingga permainan semakin menyenangkan dan optimal.