Anda ingin rumah terlihat rapi dan bebas dari tumpukan barang, tetapi meskipun sudah menyumbangkan banyak barang, mengatur lemari, dan membersihkan rak, ruangan tetap belum terlihat seperti inspirasi desain di Instagram.
Saat itulah muncul pertanyaan besar: Apakah Anda sedang mengikuti minimalisme sebagai gaya atau sebagai gaya hidup?
Yuk, kita kupas satu per satu agar Anda bisa memilih jalan yang paling sesuai!
Minimalis Sebagai Gaya: Keindahan yang Bersih dan Teratur
Jika Anda pernah betah berlama-lama di toko seperti Muji, terpikat dengan estetika desain Skandinavia, atau menyukai nuansa putih, krem, dan abu-abu dalam ruangan, kemungkinan besar Anda condong pada minimalisme gaya. Gaya ini lebih mengutamakan visual yang rapi, harmonis, dan lega.
1. Permukaan Bersih, Mata Pun Tenang
Salah satu ciri utama minimalis gaya adalah permukaan yang bersih dan teratur. Penyimpanan tersembunyi menjadi andalan, lemari dan laci digunakan untuk menyembunyikan barang-barang agar tidak terlihat. Jika ada rak terbuka, ikuti “Aturan 7-5-1” yang diperkenalkan dalam The Art of Discarding:
- Isi rak terbuka hanya setengahnya saja.
- Permukaan seperti meja dan countertop cukup diisi 10% dari kapasitasnya.
- Gunakan dekorasi yang sederhana dan tidak berlebihan agar ruangan terlihat tertata secara alami.
2. Utamakan Ruang Kosong, Bukan Barang Banyak
Bila Anda menyukai sudut ruangan yang kosong, tanpa keinginan untuk segera mengisinya, maka Anda telah memahami esensi dari minimalisme gaya. Setiap sudut yang kosong memberi kesan lega dan tenang. Sebelum membeli barang baru, tanyakan pada diri Anda: Apakah benda ini benar-benar menambah nilai atau justru mengganggu keseimbangan ruangan?
3. Palet Warna Netral: Menenangkan dan Abadi
Warna seperti putih, abu-abu, dan krem mendominasi minimalisme gaya karena menciptakan kesan damai dan menyatu. Jika Anda pernah mencoba capsule wardrobe, Anda pasti tahu bahwa warna-warna netral mudah dipadupadankan. Dalam dekorasi rumah, hal yang sama berlaku—nuansa netral membantu menciptakan suasana yang nyaman dan tenang.
Minimalis Sebagai Gaya Hidup: Hidup Sederhana yang Bermakna
Sementara minimalisme gaya fokus pada tampilan, minimalisme gaya hidup lebih menekankan esensi hidup. Ini bukan soal seberapa sedikit barang yang dimiliki, melainkan seberapa besar nilai yang diberi oleh barang-barang tersebut dalam kehidupan Anda. Tujuannya? Hidup lebih ringan, bebas dari beban yang tidak perlu.
1. Temukan “Alasan Anda”
Tanyakan pada diri Anda: Mengapa ingin menjalani hidup minimalis? Apakah untuk menghemat waktu, menekan pengeluaran, atau mengejar tujuan yang lebih berarti? Banyak orang menganggap hidup minimalis sebagai cara untuk lebih fokus, karena barang yang terlalu banyak justru membuat stres dan menyita energi. Dalam kehidupan sehari-hari, memiliki lebih sedikit barang berarti lebih sedikit yang harus dibersihkan, disimpan, dan diurus.
2. Berbenah dengan Tujuan yang Jelas
Setelah menemukan motivasi pribadi, langkah berikutnya adalah mulai membereskan. Tidak ada satu metode pasti. Anda bisa memulai perlahan dengan membuang satu barang per hari, atau mengikuti tantangan intens seperti Minimalist Challenge. Jika merasa kewalahan, mulailah dari area termudah. Mencapai kemenangan kecil di awal akan membangun semangat untuk menyelesaikan bagian yang lebih sulit.
3. Belajar dari Kebiasaan Belanja
Percuma berbenah jika barang baru terus datang tanpa kendali. Tinjau kembali kebiasaan belanja Anda. Coba tanya:
- Apakah barang ini dibeli hanya karena sedang diskon?
- Apakah ini pembelian impulsif?
- Apakah benda ini benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan sesaat?
Dengan lebih bijak saat berbelanja, Anda bisa mencegah rumah kembali penuh dengan barang yang sebenarnya tidak penting.
- Bisakah Gaya dan Gaya Hidup Minimalis Digabungkan?
Tentu saja bisa! Bahkan, banyak orang merasa kombinasi keduanya justru menciptakan keseimbangan terbaik. Anda bisa menikmati estetika rumah yang bersih dan menenangkan sambil menjalani hidup yang lebih sederhana dan fokus. Kuncinya adalah mengenali mana elemen yang benar-benar penting dan menyingkirkan sisanya.
Apakah Anda lebih tertarik dengan minimalisme gaya, yang menekankan keindahan, kerapian, dan ruang kosong? Atau Anda merasa tertarik pada minimalisme gaya hidup, yang lebih fokus pada makna, niat, dan kesederhanaan? Atau mungkin, Anda ingin menerapkan keduanya agar rumah tidak hanya indah dilihat tetapi juga terasa ringan untuk dijalani?
Ayo, bagikan pendapat Anda! Ceritakan versi minimalisme yang paling menggambarkan diri Anda. Siapa tahu, jawaban Anda bisa menginspirasi Lykkers lainnya!