Bernyanyi saat tubuh sedang kurang sehat, seperti saat terserang flu atau pilek, bukanlah hal yang sepele. Banyak yang mengira bahwa suara hanya tergantung pada tenggorokan saja, padahal kenyataannya, suara dihasilkan dari kerja sama kompleks berbagai otot dan jaringan, khususnya pita suara yang berada di dalam laring (kotak suara).


Ternyata, bernyanyi dalam kondisi tubuh yang kurang sehat bisa membawa risiko serius pada kesehatan suara Anda.


Pilek Biasa Bukan Masalah? Tunggu Dulu!


Jika Anda hanya mengalami pilek ringan atau infeksi ringan di tenggorokan bagian atas, mungkin suara masih terdengar cukup baik untuk bernyanyi. Bahkan menurut Declan Costello, seorang laringolog terkenal dari Inggris, gejala seperti hidung tersumbat atau tenggorokan yang terasa perih biasanya hanya membuat suara terdengar sedikit berbeda, tetapi tidak akan merusak suara secara permanen. Namun demikian, bagi Anda yang bukan penyanyi profesional, disarankan untuk menghindari latihan kelompok demi mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.


Waspadai Laringitis! Bisa Berujung Bahaya


Suara dihasilkan dari kerja harmonis berbagai otot dan jaringan, terutama pita suara yang berada di dalam kotak suara atau laring. Saat laringitis menyerang, pita suara akan membengkak dan menyebabkan suara menjadi serak atau bahkan hilang sama sekali. Penggunaan suara yang berlebihan saat pita suara dalam kondisi bengkak dapat menyebabkan cedera jangka panjang dan membutuhkan waktu lama untuk pemulihan.


Tanda-tanda yang harus diwaspadai termasuk kelelahan suara, kesulitan dalam mengatur nada, hingga suara serak yang tak kunjung membaik. Pita suara berbeda dengan otot lain karena tidak memiliki reseptor rasa sakit. Artinya, saat Anda merasa sakit, kerusakan mungkin sudah terjadi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala awal dan segera menghentikan aktivitas vokal berat saat gejala muncul.


Profesional Pun Bisa Kena Dampaknya


Penyanyi profesional justru memiliki risiko lebih tinggi mengalami dampak jangka panjang akibat memaksakan bernyanyi saat sakit. Demi mencapai nada-nada tinggi, mereka sering kali melakukan kompensasi berlebihan yang justru bisa merusak teknik vokal. Akibatnya, bukan hanya suara yang berubah, tetapi juga teknik bernyanyi yang harus diubah total. Ibarat seseorang yang berjalan pincang setelah pergelangan kaki terkilir, teknik vokal yang salah pun bisa menjadi kebiasaan buruk yang susah diperbaiki.


Istirahat: Solusi Utama yang Sering Diabaikan


Saat tubuh sakit, istirahat adalah solusi terbaik untuk segala jenis peradangan, termasuk pada pita suara. Memaksakan diri untuk bernyanyi saat suara terasa berat atau butuh usaha ekstra hanya akan memperburuk kondisi. Jika memang harus tetap bernyanyi, Anda bisa mengubah nada lagu ke kunci yang lebih rendah atau menggunakan alat bantu seperti mikrofon untuk mengurangi beban suara.


Selain itu, pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Hindari penggunaan obat dekongestan yang bisa membuat tenggorokan kering. Jangan terlalu sering batuk atau membersihkan tenggorokan karena hal itu bisa menambah iritasi. Dalam kondisi yang lebih serius, seperti perdarahan pada pita suara atau munculnya polip, tindakan medis mungkin diperlukan. Penyanyi terkenal seperti Adele bahkan pernah menjalani operasi akibat polip jinak yang menyebabkan perdarahan di pita suaranya.


Nodul: Musuh dalam Diam Akibat Penyalahgunaan Suara


Berbeda dengan peradangan akibat penyakit, nodul pada pita suara biasanya disebabkan oleh penggunaan suara yang kasar atau terlalu keras dalam jangka waktu lama. Nodul ini menyerupai kapalan kecil dan sulit dihilangkan hanya dengan istirahat. Perubahan teknik vokal secara menyeluruh sering kali dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Berteriak atau menyanyi dengan volume tinggi secara terus-menerus adalah penyebab utamanya.


Covid-19: Ancaman Baru Bagi Para Penyanyi


Pandemi Covid-19 membawa tantangan baru bagi siapa saja yang mengandalkan suara, terutama para penyanyi. Batuk yang berlangsung lama dan sesak napas dapat mengganggu kontrol pernapasan dan kestabilan suara. Lebih jauh lagi, kondisi lelah berkepanjangan akibat long Covid bisa membuat tubuh kekurangan energi yang dibutuhkan untuk performa vokal optimal. Meski dampak jangka panjang Covid terhadap suara masih terus diteliti, penting untuk berhati-hati dan merawat suara dengan ekstra perhatian saat dan setelah sakit.


Latihan Ringan: Tetap Bisa Bernyanyi Tanpa Risiko


Meskipun harus beristirahat, bukan berarti Anda harus berhenti total dari aktivitas vokal. Latihan ringan seperti humming atau vokalisasi lembut bisa membantu menjaga elastisitas pita suara tanpa memberikan tekanan berlebih. Namun, perlu diingat, istirahat total hanya disarankan atas saran dari tenaga medis yang berpengalaman. Terlalu lama tidak menggunakan suara juga bisa membuat pita suara menjadi lemah.


Bernyanyi memang menyenangkan, tetapi jangan sampai kesenangan ini justru menjadi sumber masalah kesehatan. Perhatikan sinyal yang diberikan tubuh dan suara Anda. Jika terasa lelah, serak, atau sulit mencapai nada tertentu, mungkin inilah saatnya untuk berhenti sejenak dan memberi waktu bagi pita suara untuk pulih. Dengan perawatan yang tepat, bernyanyi tetap bisa menjadi kegiatan yang aman dan memuaskan, bahkan ketika tubuh sedang tidak dalam kondisi terbaik.


Jaga suara Anda sebaik mungkin, karena sekali rusak, pemulihannya bisa memakan waktu yang tidak sebentar!