Tahukah Anda bahwa konsep "greenway" atau jalur hijau yang kini menjadi tren global ternyata sudah dimulai sejak lebih dari satu abad lalu?


Ya, semua bermula dari tangan kreatif Frederick Law Olmsted yang merancang sistem taman ikonik di Boston bernama Emerald Necklace antara tahun 1867 hingga 1900. Sejak saat itu, ide pembangunan jalur hijau yang menghubungkan taman-taman kota menyebar ke seluruh dunia dan kini menjadi simbol kota berkelanjutan yang ramah lingkungan.


Amerika Serikat: Pelopor Jalur Hijau Dunia


Sebagai negara pertama yang mengembangkan sistem greenway secara masif, Amerika Serikat telah menetapkan standar tinggi dalam perencanaan ruang terbuka hijau. Dimulai dari Boston, negara ini telah menciptakan jaringan jalur hijau yang tidak hanya berfungsi sebagai koridor ekologi, tetapi juga sebagai ruang rekreasi dan pelestarian budaya. Kini, Amerika memiliki proyek greenway terluas di dunia, dengan panjang mencapai lebih dari 100.000 kilometer. Jaringan ini menyatukan taman nasional, ruang kota, dan area perlindungan lingkungan dalam satu sistem terintegrasi.


Singapura: Kota Kecil dengan Jaringan Hijau Mengagumkan


Sejak tahun 1991, Singapura telah memulai langkah besar untuk menjadikan negaranya sebagai “kota taman” yang sesungguhnya. Mereka membangun jaringan hijau yang menghubungkan ruang hijau dan badan air di seluruh wilayah negara. Jaringan ini terbagi menjadi empat tingkat, yaitu taman regional, taman kota baru, taman lingkungan, dan jaringan taman penghubung.


Saat ini, Singapura memiliki 1.763 hektare lahan taman yang mencakup 26 taman regional, 11 taman kota baru, 192 taman lingkungan, serta 4.200 hektare jalur hijau di sepanjang jalan. Salah satu pencapaian mengesankan adalah greenway sepanjang 40 kilometer yang menghubungkan pegunungan, hutan kota, taman utama, sabuk hijau, hingga kawasan pesisir. Jalur ini tidak hanya memperindah kota, tetapi juga memberikan ruang relaksasi bagi warganya di tengah hiruk-pikuk kota.


Ljubljana: Kota yang Menyatukan Alam dan Budaya


Ljubljana, ibu kota Slovenia, berhasil menarik perhatian dunia dengan inovasi greenway-nya yang mengelilingi kota sepanjang 33 kilometer. Jalur ini membentuk "cincin ganda" bersama dengan jalan utama kota, memberikan akses mudah dan menyatu dengan struktur kota.


Desain jalur selebar 4 meter dengan permukaan kerikil berpori tinggi memudahkan kegiatan berjalan, berlari, dan bersepeda. Keunikan Ljubljana terletak pada keberhasilannya menggabungkan fungsi wisata, pelestarian sejarah, rekreasi, dan pengendalian ekologi dalam satu jalur hijau yang efisien dan hemat biaya.


Tak hanya itu, Ljubljana juga menampilkan struktur penghijauan yang sangat estetis. Setiap sisi jalur memiliki area hijau selebar 8 meter dengan barisan pohon tunggal yang teratur. Sebanyak 7.400 pohon dari 49 jenis ditanam oleh para relawan yang menyumbangkan lebih dari 350.000 jam kerja untuk mewujudkan proyek ini. Ini bukan sekadar jalur hijau, melainkan simbol gaya hidup yang menyatukan masyarakat kota dengan alam.


Harmoni Kota dan Desa: Kunci Gaya Hidup Berkelanjutan


Ljubljana juga memberikan contoh perencanaan infrastruktur yang saling melengkapi antara wilayah kota dan pedesaan. Banyak warga kota yang memiliki rumah peristirahatan di luar kota, dan kegiatan berkebun menjadi bagian dari rutinitas harian mereka. Hubungan erat ini menciptakan gaya hidup modern yang tetap menjaga keterikatan dengan alam.


Tren Global: Negara-Negara Ikut Menyusul


Tak hanya Amerika, Singapura, dan Slovenia, tren pembangunan greenway kini merambah ke berbagai penjuru dunia. Negara seperti Tiongkok, Jerman, Inggris, Prancis, Kanada, Italia, Jepang, Mesir, Selandia Baru, bahkan Australia dan Brasil ikut mengembangkan sistem jalur hijau mereka sendiri.


Di Australia, misalnya, terdapat Great Eastern Drive di Tasmania yang menawarkan pengalaman greenway dengan pemandangan pantai yang menakjubkan. Sementara di Tiongkok, proyek-proyek besar sedang dikerjakan untuk menghubungkan taman-taman kota dengan jalur sepeda dan pejalan kaki yang nyaman.


Greenway bukan hanya jalur pejalan kaki, melainkan jalan menuju masa depan kota yang lebih sehat, lebih lestari, dan lebih manusiawi. Dari Amerika hingga Asia, dari kota besar hingga ibu kota kecil yang tenang seperti Ljubljana, pembangunan greenway telah membuka jalan bagi gaya hidup modern yang berpadu dengan alam.