Hai Lykkers! Siapa sih yang nggak suka masak dengan alat dapur favorit? Tapi, tahukah Anda, meskipun terlihat bersih dan masih berfungsi, beberapa alat dapur bisa diam-diam menyimpan ancaman?


Yap, alat dapur yang sudah aus atau rusak bisa menjadi sarang bakteri dan berdampak langsung pada kesehatan keluarga Anda. Jadi, punya alat masak lengkap saja nggak cukup, perlu juga rutin menggantinya agar dapur tetap higienis dan masakan tetap aman dikonsumsi. Yuk, simak alat-alat apa saja yang wajib Anda perhatikan!


Kenapa Alat Dapur Perlu Diganti?


Seiring waktu, alat dapur bisa mengalami aus, tergores, berubah warna, atau bahkan menjadi tempat berkembang biaknya kuman dan bakteri. Mengganti alat bukan cuma soal gaya atau mengikuti tren, tetapi demi menjaga keamanan dan kesehatan keluarga Anda.


Banyak orang tidak menyadari bahwa alat yang terlihat baik-baik saja sebenarnya sudah tidak layak pakai. Karena itu, penting untuk lebih jeli dalam memantau kondisi perlengkapan dapur Anda.


Setiap Alat Dapur Punya Umur Pakai


Percaya atau tidak, setiap peralatan dapur punya masa pakai. Bahkan alat masak dengan kualitas tinggi sekalipun bisa menjadi kurang aman jika digunakan terlalu lama. Goresan kecil, retakan, hingga lapisan yang mengelupas bisa jadi celah masuknya kuman atau bahan berbahaya ke dalam makanan. Berikut adalah beberapa contoh alat dapur dan waktu ideal untuk menggantinya.


Sendok Kayu: Waspadai Retakan dan Bau Apek


Sendok kayu memang klasik dan nyaman digunakan, tapi sifatnya yang menyerap air membuatnya rentan terhadap penumpukan bakteri. Jika sendok kayu mulai berbau, retak, atau berubah warna, sudah saatnya Anda menggantinya. Idealnya, sendok kayu sebaiknya diganti setiap 3 hingga 5 tahun, atau lebih cepat jika kondisinya sudah rusak.


Talenan: Celah Kecil Bisa Jadi Sarang Kuman


Talenan, baik yang terbuat dari kayu maupun plastik, sering kali menjadi korban goresan pisau. Goresan ini bisa menyimpan sisa makanan dan jadi tempat favorit bagi bakteri berkembang biak. Jika talenan Anda mulai banyak goresan dalam, retak, atau berubah warna, segera ganti. Waktu penggantian Idealnya setiap 6–12 bulan, tergantung pemakaian.


Spons Cuci Piring: Sumber Bakteri yang Terabaikan


Spons adalah salah satu barang paling kotor di dapur! Spons menyimpan kelembapan yang membuat bakteri mudah berkembang. Sebaiknya mengganti spons 2 sampai 4 minggu tergantung pemakaian. Selain itu, lakukan desinfeksi secara berkala, misalnya dengan merebusnya atau memasukkannya ke dalam microwave selama beberapa detik.


Wajan Anti-Lengket: Jangan Tunggu Lapisan Mengelupas


Wajan dengan lapisan anti-lengket sangat membantu memasak tanpa minyak berlebihan. Lapisan anti-lengket yang rusak bisa mengelupas dan tercampur ke dalam makanan. Selain mengganggu rasa, ini juga berisiko kesehatan! Idealnya, ganti wajan anti-lengket setiap 2 hingga 3 tahun, atau lebih cepat jika terlihat rusak.


Wadah Plastik: Saatnya Beralih ke Kaca


Wadah plastik memang praktis, tapi seiring waktu bisa menyerap bau, berubah warna, dan retak. Jika sudah mulai terlihat buram, lengket, atau berbau tak sedap meskipun sudah dicuci, sebaiknya ganti. Lebih baik lagi, pertimbangkan untuk beralih ke wadah kaca, yang lebih tahan lama, tidak menyerap bau, dan aman untuk makanan.


Tips Merawat Alat Dapur agar Lebih Tahan Lama


Perawatan yang tepat bisa memperpanjang usia alat dapur Anda.


- Keringkan dengan sempurna: Pastikan alat, terutama yang berbahan kayu dikeringkan dengan baik setelah dicuci.


- Simpan di tempat yang tepat: Hindari tempat lembap. Simpan di tempat yang kering dengan sirkulasi udara yang baik.


- Gunakan alat sesuai fungsinya: Misalnya, gunakan sendok silikon atau kayu untuk wajan anti-lengket agar tidak merusak permukaannya.


- Bersihkan sesuai bahan: Setiap bahan butuh cara pembersihan berbeda. Kayu perlu diberi minyak khusus, sedangkan stainless steel bisa dibersihkan dengan campuran baking soda dan air.


Memilih alat dapur sebaiknya tidak hanya berdasarkan harga atau tampilan menarik. Lebih penting lagi adalah memastikan bahan yang digunakan aman dan bebas dari zat berbahaya. Misalnya, hindari menggunakan wajan yang sudah tergores parah, atau panci aluminium dengan lapisan rusak yang bisa bereaksi dengan makanan asam.