Sepak bola telah melahirkan banyak pemain legendaris sepanjang sejarahnya, tetapi tahukah Anda bahwa beberapa di antara mereka memilih untuk pensiun saat masih berada di puncak karier mereka?


Memang jarang sekali pemain yang memutuskan untuk pensiun ketika mereka masih tampil dalam performa terbaik, dan keputusan tersebut membutuhkan keberanian luar biasa. Mari kita lihat beberapa pemain terkenal yang memilih langkah mengejutkan ini dan meninggalkan dunia sepak bola lebih awal dari yang diharapkan banyak orang.


1. Eric Cantona


Pensiunnya Eric Cantona di usia 31 tahun menjadi salah satu keputusan pensiun paling ikonik dalam sejarah sepak bola. Pada saat itu, Cantona berada di puncak kariernya, tidak mengalami cedera besar, dan bakatnya masih bersinar terang. Banyak orang yang mengharapkan dia untuk terus memimpin Manchester United selama beberapa tahun lagi. Namun, Cantona merasa kecewa dengan komersialisasi sepak bola dan arah perkembangan olahraga tersebut. Dia memutuskan untuk mundur, meninggalkan warisan berupa semangat yang membara dan gaya bermain yang unik.


Di lapangan, Cantona dikenal karena sifat pemberontaknya dan kemampuannya untuk mendominasi permainan. Dia tidak ragu untuk menghadapi wasit atau bahkan menendang seorang penggemar, yang membuatnya mendapatkan banyak hukuman larangan bermain. Meskipun temperamennya yang keras, Cantona tetap menjadi pahlawan bagi Manchester United, dengan kemampuan yang mampu memberikan kegembiraan maupun kekecewaan bagi klub tersebut. Setelah pensiun, Cantona beralih ke dunia akting, menikmati ketenaran dalam dunia hiburan, dan keputusannya untuk pensiun lebih awal masih menjadi perbincangan hingga hari ini.


2. Philipp Lahm


Keputusan pensiun Philipp Lahm di usia 33 tahun menjadi kejutan bagi banyak orang. Pada saat itu, Lahm masih tampil di level tertinggi, baik sebagai bek kanan maupun gelandang bertahan. Lahm telah meraih hampir segalanya dalam dunia sepak bola: memenangkan Liga Champions, Piala Dunia, dan berbagai gelar liga. Ia adalah ikon sejati sepak bola Jerman, dan banyak orang berharap dia akan terus bermain selama beberapa tahun lagi.


Namun, Lahm memilih untuk pensiun lebih awal guna fokus pada keluarganya dan minat pribadinya yang lain. Ia mengambil keputusan ini meskipun masih berada di puncak kariernya dan tampil di level terbaik. Keputusan tersebut masih meninggalkan perasaan campur aduk di hati para penggemar. Seandainya ia melanjutkan kariernya, siapa tahu berapa banyak pencapaian lainnya yang bisa ditambahkan dalam daftar prestasinya yang luar biasa.


3. Hidetoshi Nakata


Pensiunnya Hidetoshi Nakata di usia 29 tahun mengejutkan dunia sepak bola. Setelah tampil gemilang di Piala Dunia 2002, ia bermain untuk klub-klub besar Eropa seperti Roma dan Parma. Banyak orang yang berpikir Nakata masih memiliki banyak tahun untuk bermain di level tertinggi, namun ia memutuskan untuk pensiun lebih awal, mengejutkan semua penggemarnya.


Nakata dikenal sebagai pemain yang tenang dengan teknik luar biasa, serta kemampuan mengontrol bola dan membaca permainan yang membuatnya menjadi salah satu pemain terbaik asal Tiongkok yang pernah berkarier di sepak bola Eropa. Meskipun sukses di dunia sepak bola, Nakata kehilangan gairah untuk bermain dan memilih untuk mengeksplorasi bidang lain dalam hidup. Setelah pensiun, Nakata beralih dari dunia sepak bola dan mengejar bisnis serta minat lainnya, meninggalkan karier yang penuh potensi yang tak pernah tercapai.


4. Bixente Lizarazu


Pensiunnya Bixente Lizarazu di usia relatif muda adalah keputusan yang sayang sekali, karena jika bukan karena cedera, ia mungkin bisa bermain lebih lama. Lizarazu memiliki karier yang luar biasa, dikenal dengan umpan silang yang tepat dan kemampuan bertahan yang sangat baik. Waktu terbaiknya adalah ketika bermain untuk Bayern Munich, di mana ia meraih banyak gelar juara, namun cedera-cedera, termasuk masalah dengan tendon Achilles dan lutut, memaksanya untuk mengakhiri kariernya lebih cepat.


Kemampuannya dalam memberikan umpan silang yang akurat dan kerja samanya dengan bintang-bintang Bayern Munich membuatnya menjadi pemain kunci selama bertahun-tahun. Penggemar Bundesliga dan Bayern Munich masih mengenang Lizarazu dengan penuh rasa hormat. Pensiunnya yang disebabkan oleh cedera membuat banyak orang berharap bisa menyaksikan lebih banyak lagi dari talenta luar biasa ini.


5. Marco van Basten


Pensiunnya Marco van Basten di usia 29 tahun adalah salah satu tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola. Legenda Belanda ini dikenal karena penyelesaian akhir yang klinis dan keterampilan briliannya. Ia berada di puncak kariernya saat terpaksa pensiun akibat cedera pergelangan kaki yang terus-menerus mengganggu. Van Basten adalah bintang dari "Generasi Emas Belanda," dan pencapaiannya, termasuk meraih Ballon d'Or, sangat luar biasa.


Sayangnya, cedera mengakhiri kariernya lebih cepat daripada yang diinginkan. Seandainya ia bisa bermain lebih lama, tidak diragukan lagi ia bisa menambah lebih banyak trofi dan gol dalam warisan kariernya. Pensiunnya yang lebih awal membuat para penggemar sepak bola di seluruh dunia bertanya-tanya, "Apa yang bisa dicapai oleh Van Basten jika kariernya tidak terhenti begitu cepat?"


6. Sebastian Deisler


Cerita pensiunnya Sebastian Deisler juga sangat menyedihkan. Gelandang Jerman ini dikenal dengan visi bermain yang luar biasa, dribbling yang memukau, dan umpan-umpan cerdas. Ia diprediksi akan menjadi bintang besar di tim nasional Jerman. Namun, masalah kesehatan mental, termasuk depresi, ditambah dengan cedera berulang, membuatnya memutuskan pensiun di usia yang sangat muda, hanya 27 tahun.


Talenta Deisler sangat terlihat jelas, dan banyak yang berharap ia bisa menjadi salah satu gelandang terbaik di dunia. Sayangnya, beban mental dari dunia sepak bola yang sangat menekan membuatnya memilih untuk pensiun lebih awal. Keputusan pensiunnya yang sangat dini meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan mental yang sering dihadapi oleh para atlet profesional, dan kisahnya tetap dikenang hingga kini.


Sangat sulit untuk melihat seorang pemain yang berbakat pensiun sebelum waktunya, terutama saat mereka masih berada di puncak permainan mereka. Para pemain ini membuat keputusan berani untuk meninggalkan sepak bola dengan cara mereka sendiri, namun tetap saja ada rasa kecewa ketika memikirkan betapa banyak prestasi yang bisa mereka capai jika mereka terus bermain. Apakah Anda memiliki pemain favorit yang pensiun lebih awal, Lykkers? Ayo berbicara dan mengenang momen luar biasa yang mereka berikan kepada kita!