Pernahkah Anda mendengar pepatah yang mengatakan, "Putarlah musik untuk tanaman Anda, itu bisa membantu mereka tumbuh"? Meskipun terdengar seperti mitos atau cerita dalam dongeng, ternyata gagasan ini memiliki dasar ilmiah yang menarik.


Baik Anda seorang pecinta tanaman berpengalaman atau hanya ingin basil di jendela Anda tumbuh subur, topik ini bisa mengubah cara Anda memandang teman hijau Anda. Lalu, apakah tanaman benar-benar bisa "mendengar"? Dan apakah musik atau suara benar-benar mempengaruhi pertumbuhannya?


Tanaman Tidak Memiliki Telinga, Namun Itu Tidak Sepenuhnya Benar


Memang, tanaman tidak memiliki telinga atau otak seperti hewan. Mereka tidak bisa "mendengar" musik seperti yang kita lakukan. Namun, bukan berarti tanaman tidak peka terhadap suara. Tanaman sangat sensitif terhadap lingkungan di sekitarnya. Mereka merespon cahaya, gravitasi, sentuhan, bahkan getaran yang ada di udara dan tanah. Suara, pada dasarnya, adalah getaran "a" gelombang energi yang bergerak melalui medium seperti udara atau air.


Beberapa ilmuwan percaya bahwa tanaman dapat "merasakan" getaran suara dengan cara yang unik, menggunakan sel atau struktur khusus dalam tubuh mereka.


Apa Kata Penelitian?


Berbagai penelitian telah menguji pengaruh suara terhadap pertumbuhan tanaman. Salah satu studi terkenal pada tahun 1960-an menunjukkan bahwa musik klasik tertentu bisa meningkatkan pertumbuhan tanaman balsam. Tanaman yang diperdengarkan musik tumbuh lebih cepat dan menghasilkan daun yang lebih besar dibandingkan dengan tanaman yang dibiarkan dalam keheningan.


Penelitian modern pun mendukung hipotesis ini. Pada tahun 2007, para peneliti di National Institute of Agricultural Biotechnology di Tiongkok menemukan bahwa tanaman padi yang diperdengarkan musik klasik mengaktifkan gen-gen tertentu yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan.


Pada tahun 2014, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Trends in Plant Science menyarankan bahwa tanaman bisa menggunakan struktur mikroskopis yang disebut mekanoreseptor untuk mendeteksi getaran di sekitarnya. Struktur ini memungkinkan tanaman untuk merasakan hal-hal seperti angin, sentuhan, bahkan suara.


Suara yang Berbeda, Efek yang Berbeda


Ternyata, tidak semua suara memiliki pengaruh yang sama pada tanaman. Beberapa studi menunjukkan bahwa musik klasik atau suara instrumental yang lembut cenderung memberikan efek yang lebih positif pada tanaman. Sebaliknya, suara keras atau bising, seperti kebisingan lalu lintas atau musik rock, bisa menyebabkan reaksi stres pada tanaman.


Para peneliti percaya bahwa frekuensi dan ritme gelombang suara mungkin memainkan peran penting. Misalnya:


• Suara dengan frekuensi rendah (100-500 Hz) lebih cenderung merangsang pertumbuhan akar.


• Frekuensi tinggi dapat mendukung perkembangan daun atau bunga.


• Kebisingan yang konstan dapat mengurangi tingkat perkecambahan atau merusak tanaman yang sensitif.


Jadi, sama seperti manusia, tanaman mungkin lebih suka lingkungan yang tenang dan damai untuk berkembang dengan baik.


Bagaimana Tanaman Merespon Suara?


Ketika terpapar suara, beberapa tanaman menunjukkan perubahan yang halus namun dapat diukur:


• Pertumbuhan yang lebih cepat pada tinggi tanaman dan panjang akar.


• Produksi klorofil yang meningkat, yang sangat penting untuk fotosintesis.


• Batang yang lebih kuat dan daun yang lebih besar.


Beberapa peneliti bahkan menyarankan bahwa beberapa tanaman bisa "berpindah" atau tumbuh menuju sumber suara, seperti halnya mereka mencari cahaya matahari. Gerakan ini mungkin merupakan cara tanaman untuk mencari getaran positif.


Dapatkah Musik Melindungi Tanaman Dari Bahaya?


Menariknya, suara mungkin tidak hanya membantu tanaman tumbuh, tetapi juga melindungi mereka. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa tanaman bisa merespon suara lebah yang mendekat dengan meningkatkan kadar gula dalam nektarnya. Hal ini membuat tanaman menjadi lebih menarik bagi penyerbuk dan membantu proses reproduksi mereka.


Para peneliti juga tengah menguji penggunaan suara sebagai pengendalian hama. Beberapa frekuensi suara mungkin dapat mengusir serangga berbahaya atau mencegah infeksi jamur, menawarkan alternatif alami untuk bahan kimia.


Tips Praktis untuk Pecinta Tanaman


Jika Anda tertarik untuk mencoba menggunakan suara atau musik untuk tanaman Anda, berikut adalah beberapa tips sederhana yang bisa Anda coba:


• Pilihlah musik instrumental yang lembut atau musik klasik dengan irama yang tenang.


• Putarlah pada volume sedang (tidak terlalu keras!).


• Tentukan jadwal, 1 hingga 3 jam per hari sudah cukup.


• Cobalah berbagai jenis suara dan catat bagaimana respons tanaman Anda.


Tetapi, ingatlah bahwa meskipun musik bisa menjadi alat yang menyenangkan dan mungkin membantu, faktor dasar seperti cahaya matahari, air, dan tanah tetap menjadi hal yang paling penting untuk kesehatan tanaman.


Apa Kata Para Ahli?


Dr. Monica Gagliano, seorang ahli ekologi evolusioner dan penulis buku Thus Spoke the Plant, telah melakukan penelitian mendalam mengenai bioakustik tanaman. Ia menjelaskan bahwa tanaman "mampu merasakan suara dengan cara yang bermakna", dan mungkin bahkan menggunakan getaran untuk berkomunikasi dengan sesama tanaman atau mendeteksi ancaman.


Walaupun beberapa gagasan ini masih kontroversial dalam ilmu pengetahuan mainstream, minat terhadap pemahaman tanaman sebagai makhluk yang lebih sadar dan responsif terus berkembang.


Meski tanaman tidak bisa "mendengar" seperti manusia, mereka memang merespon getaran suara, dan respons ini bisa memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan mereka. Baik itu melalui penyerapan nutrisi yang lebih baik, ketahanan terhadap stres, atau sekadar pertumbuhan yang lebih cepat, musik bisa jadi rahasia untuk membuat tanaman di rumah Anda lebih bahagia dan sehat.