Bepergian ke negara baru selalu menjadi pengalaman yang seru dan penuh petualangan.


Tapi di balik antusiasme menjelajah budaya baru, ada tantangan tersembunyi yang sering diabaikan oleh para pelancong yakni masalah perut akibat makanan dan minuman yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari.


Tidak sedikit wisatawan yang mengalami gangguan pencernaan, seperti sakit perut, diare, atau mual, setelah mencicipi kuliner lokal yang belum pernah dicoba sebelumnya. Lalu, bagaimana cara agar tubuh siap menghadapi perubahan pola makan saat bepergian? Yuk, simak panduan praktis berikut ini agar perjalanan Anda tetap nyaman dan menyenangkan tanpa gangguan perut!


1. Pahami Dulu Budaya Makan Setempat


Sebelum Anda menginjakkan kaki di negara tujuan, penting sekali untuk memahami seperti apa budaya makan di sana. Setiap negara memiliki ciri khas kuliner yang unik—mulai dari jenis bumbu, cara memasak, hingga bahan utama yang digunakan. Mengetahui hal ini sejak awal akan membantu Anda menyesuaikan diri secara perlahan.


a. Pelajari Hidangan Umum di Negara Tujuan


Cari tahu makanan khas apa saja yang sering dikonsumsi di negara tersebut. Misalnya, jika Anda berencana ke daerah yang menggunakan banyak santan atau rempah-rempah, maka tubuh Anda perlu sedikit beradaptasi. Jika Anda memiliki intoleransi terhadap bahan tertentu, seperti susu atau gluten, sebaiknya identifikasi dulu makanan yang aman untuk Anda konsumsi di sana.


b. Waspadai Bahan Pemicu Alergi


Bila Anda memiliki alergi makanan, sangat penting untuk menelusuri bagaimana bahan-bahan tersebut digunakan dalam masakan lokal. Beberapa negara mungkin sering menggunakan kacang-kacangan, seafood, atau bahan-bahan fermentasi yang bisa memicu reaksi. Persiapan informasi ini bisa menghindarkan Anda dari kejadian yang tidak diinginkan.


2. Latih Perut Anda Sebelum Berangkat


Salah satu cara paling efektif agar perut tidak "kaget" saat mencicipi makanan baru adalah dengan memperkenalkan bahan atau jenis makanan yang serupa sejak beberapa minggu sebelum keberangkatan.


a. Mulai Coba Bumbu dan Bahan Makanan Baru


Kalau Anda tahu destinasi Anda terkenal dengan makanan pedas, coba mulai menambahkan cabai atau rempah ke dalam masakan Anda di rumah. Jika makanan di negara tujuan banyak menggunakan bahan seperti santan, kedelai, atau jenis kacang tertentu, cobalah olah bahan-bahan itu dalam porsi kecil agar tubuh Anda bisa beradaptasi secara bertahap.


b. Biasakan Konsumsi Makanan Pokok yang Serupa


Jika Anda akan berlibur ke wilayah yang mengandalkan nasi sebagai makanan utama (seperti banyak negara di Asia Tenggara), coba konsumsi nasi lebih sering di rumah. Sebaliknya, jika tujuan Anda adalah negara dengan konsumsi roti yang tinggi, seperti beberapa negara di Eropa, maka Anda bisa mulai membiasakan diri makan roti dalam keseharian.


3. Waspadai Air Minum Setempat


Salah satu penyebab paling umum dari gangguan perut saat bepergian adalah air yang tidak cocok atau terkontaminasi. Di beberapa negara, air keran mungkin tidak aman untuk diminum langsung, bahkan jika terlihat bersih. Hal ini karena kandungan bakteri atau mineral di dalamnya bisa berbeda dari yang biasa Anda konsumsi.


a. Gunakan Air Minum dalam Kemasan


Selalu pilih air mineral kemasan saat bepergian, terutama di negara-negara yang memiliki sistem sanitasi berbeda dari negara asal Anda. Bahkan untuk menyikat gigi, sebaiknya gunakan air botol atau air yang telah dipastikan kebersihannya. Pastikan segel pada botol belum terbuka untuk menghindari risiko kontaminasi.


b. Perkuat Daya Tahan Tubuh dengan Probiotik


Sebagai langkah pencegahan, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen probiotik beberapa minggu sebelum keberangkatan. Probiotik membantu menyeimbangkan flora usus Anda dan memperkuat daya tahan tubuh terhadap bakteri asing yang mungkin ada dalam makanan atau air di negara tujuan.


4. Jaga Sistem Pencernaan dengan Suplemen Tambahan


Mempersiapkan tubuh dari dalam adalah salah satu cara terbaik untuk menghadapi perubahan pola makan. Dua jenis suplemen yang sangat dianjurkan adalah probiotik dan enzim pencernaan.


a. Probiotik untuk Keseimbangan Usus


Probiotik adalah bakteri baik yang mendukung kesehatan saluran pencernaan. Anda bisa mulai mengonsumsinya dalam bentuk suplemen atau makanan seperti yogurt dan tempe, agar tubuh lebih siap menghadapi bakteri baru yang mungkin masuk dari makanan asing.


b. Enzim Pencernaan untuk Membantu Penyerapan Nutrisi


Saat mencicipi makanan baru, enzim pencernaan bisa membantu tubuh Anda mencerna lemak, protein, dan karbohidrat dengan lebih efisien. Ini sangat membantu, terutama jika Anda makan makanan berat atau berminyak yang tidak biasa Anda konsumsi sehari-hari.


5. Hindari Makanan yang Rentan Menyebabkan Masalah


Selama berada di luar negeri, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari, terutama jika Anda tidak yakin akan kebersihannya.


a. Hindari Makanan Mentah atau Setengah Matang


Makanan seperti ikan mentah atau daging yang tidak dimasak sempurna bisa meningkatkan risiko terkena bakteri atau parasit. Walaupun terlihat menggoda, sebaiknya hindari jenis makanan ini jika tidak yakin dengan kualitas dan kebersihannya.


b. Waspadai Sayuran Mentah dan Buah Kupasan


Sayur mentah seperti salad atau buah yang sudah dikupas bisa saja terkontaminasi jika dicuci dengan air yang tidak bersih. Jika Anda ingin mengonsumsi buah, pilihlah yang memiliki kulit tebal dan kupas sendiri untuk mengurangi risiko.


Penutup: Nikmati Liburan Tanpa Khawatir Masalah Perut!


Menghadapi kuliner baru saat bepergian memang bagian dari keseruan berwisata. Namun, tanpa persiapan yang matang, pengalaman ini bisa berubah menjadi mimpi buruk karena gangguan pencernaan. Dengan melakukan riset, mencoba makanan baru sebelum berangkat, menjaga kebersihan air, dan memperkuat sistem pencernaan Anda, risiko masalah perut bisa ditekan seminimal mungkin.


Jadi, jangan biarkan perut mengganggu petualangan Anda! Persiapkan diri sejak dini dan nikmati setiap suapan rasa dari berbagai penjuru dunia dengan aman dan nyaman. Selamat berpetualang, perut pun tetap senang!