Lupus eritematosus sistemik (SLE) adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi banyak sistem tubuh, di mana sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan sehat, menyebabkan peradangan dan kerusakan yang dapat berlanjut tanpa penanganan yang tepat.
Mengingat betapa berbahayanya penyakit ini, sangat penting untuk mengenali gejala lupus sejak dini agar dapat segera dilakukan penanganan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.
Artikel ini akan membahas tanda-tanda awal lupus yang sering kali terabaikan namun sangat penting untuk diperhatikan.
Salah satu gejala yang paling umum dan pertama kali muncul pada lupus adalah rasa lelah yang sangat parah dan persisten. Berbeda dengan kelelahan biasa yang hilang setelah beristirahat, kelelahan akibat lupus tidak akan hilang meski Anda sudah tidur atau beristirahat lama. Kelelahan ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hidup. Penyebabnya adalah peradangan sistemik, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, dan ketidakseimbangan sitokin yang mengganggu proses normal tubuh.
Gejala lain yang sering muncul adalah rasa sakit pada sendi, yang umumnya terjadi pada sendi-sendi kecil, seperti pada tangan, pergelangan tangan, dan kaki. Nyeri ini cenderung berpindah-pindah, yang artinya bisa menyerang sendi yang berbeda-beda pada waktu yang berbeda. Selain itu, seringkali disertai dengan kekakuan pagi yang berlangsung lebih dari 30 menit. Meskipun peradangan pada sendi terjadi, lupus jarang menyebabkan kerusakan sendi yang parah seperti pada artritis pada umumnya. Namun, nyeri dan pembengkakan yang datang dan pergi ini dapat mengganggu aktivitas harian.
Rash atau ruam pada wajah yang menyerupai bentuk kupu-kupu (malar rash) adalah salah satu tanda lupus yang paling khas. Ruam ini biasanya muncul di pipi dan jembatan hidung dan sering kali memburuk setelah terpapar sinar matahari. Hal ini berkaitan dengan kepekaan kulit terhadap sinar UV, yang menjadi salah satu ciri khas lupus. Selain ruam di wajah, pasien lupus juga sering mengalami bercak merah atau bersisik di bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari. Tidak jarang juga ditemukan luka pada selaput lendir di mulut dan hidung, yang meskipun tidak menimbulkan rasa sakit, tetap mengganggu kenyamanan.
Demam Rendah yang Tidak Bisa Dijelaskan
Demam ringan yang sering muncul tanpa adanya infeksi yang jelas juga merupakan gejala umum pada lupus. Demam ini biasanya tidak melebihi suhu 38,3°C dan mencerminkan adanya peradangan sistemik serta aktivitas berlebihan pada sistem kekebalan tubuh. Meskipun demam bisa disebabkan oleh banyak hal, demam yang disertai dengan gejala lain seperti nyeri sendi, ruam kulit, atau kelelahan seharusnya sudah cukup untuk memicu curiga terhadap kemungkinan lupus.
Kehilangan Rambut yang Tidak Biasa
Rambut yang rontok secara bertahap adalah gejala yang umum ditemukan pada lupus. Ini berbeda dengan kerontokan rambut secara tiba-tiba yang terjadi pada kondisi lain. Kehilangan rambut akibat lupus terjadi secara perlahan dan bisa terlihat jelas pada penipisan rambut di kulit kepala. Proses ini terjadi karena peradangan pada folikel rambut, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan merusak folikel tersebut, sehingga mengganggu pertumbuhan rambut.
Dr. Ronald van Vollenhoven, seorang ahli reumatologi ternama, menekankan bahwa "Manifestasi lupus pada tahap awal memang bisa sangat halus dan beragam, namun jika gejala seperti kelelahan yang persisten disertai dengan perubahan kulit yang sensitif terhadap sinar matahari, hal itu sudah cukup untuk meningkatkan kecurigaan klinis dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut."
Sementara itu, Dr. Mary J. Smith, seorang ahli imunologi yang dihormati, menambahkan, "Peran utama dalam deteksi lupus adalah memahami bagaimana gangguan pada sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan kerusakan jaringan secara bertahap."
Penting untuk dicatat bahwa gejala lupus tidak selalu muncul secara bersamaan. Terkadang, gejala ini bisa sangat ringan dan bisa mudah diabaikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala-gejala yang mungkin muncul secara terpisah namun memiliki hubungan erat dengan lupus, seperti kelelahan yang tidak biasa, nyeri sendi yang berpindah-pindah, ruam kulit yang sensitif terhadap sinar matahari, serta demam ringan yang tidak diketahui penyebabnya.
Mengenali lupus di tahap awal bisa sangat membantu dalam mencegah kerusakan yang lebih parah pada organ tubuh. Deteksi yang lebih cepat akan memungkinkan penanganan lebih awal, yang bisa mencegah terjadinya kerusakan organ yang tidak bisa diperbaiki. Penanganan yang tepat juga akan mengurangi peradangan dan memperbaiki kualitas hidup penderita lupus.
Dengan penelitian yang terus berkembang mengenai patogenesis lupus dan biomarker penyakit ini, diharapkan di masa depan akan ada alat diagnostik yang lebih akurat serta pendekatan pengobatan yang lebih personal untuk masing-masing pasien. Oleh karena itu, sangat penting untuk tetap waspada dan proaktif dalam mencari pengobatan jika Anda merasakan gejala-gejala yang mencurigakan.
Jangan tunggu gejala semakin parah. Jika Anda mengalami kelelahan luar biasa, nyeri sendi yang datang dan pergi, ruam kulit yang mencurigakan, atau demam yang tidak diketahui penyebabnya, segera konsultasikan dengan dokter. Mengidentifikasi lupus sejak dini bisa membantu Anda mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah kerusakan jangka panjang yang lebih parah.