Pasar cryptocurrency semakin kompleks dan penuh gejolak. Di tengah dinamika ini, copy trading muncul sebagai salah satu strategi populer bagi investor ritel. Dengan menyalin langkah para trader berpengalaman, banyak investor pemula berharap dapat memperoleh keuntungan tanpa harus memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar.
Namun, di balik kesan praktis dan menggiurkan tersebut, strategi ini menyimpan sejumlah risiko besar. Memahami jebakan copy trading menjadi kunci penting sebelum Anda memutuskan untuk ikut terjun ke dalamnya.
Copy trading begitu menarik karena menjanjikan keuntungan dengan cara yang hampir otomatis. Banyak orang tergoda dengan ide bahwa cukup menyalin strategi orang lain, keuntungan akan datang dengan sendirinya. Namun, anggapan ini keliru. Strategi yang berhasil pada kondisi pasar tertentu bisa saja gagal total ketika situasi berubah. Volatilitas kripto yang ekstrem kerap memicu perubahan harga drastis dalam hitungan menit. Menyalin langkah trader tanpa analisis kritis justru bisa berujung pada kerugian besar.
Alena Afanaseva, CEO sekaligus pendiri BeInCrypto, menegaskan: "Kesalahan terbesar adalah menganggap kripto berjalan dengan aturan yang sama seperti aset tradisional. Jika kita menganalisis fiat, komoditas, atau saham, ada pendekatan dua arah: memahami kondisi makro, meneliti fundamental, lalu menambahkan analisis teknikal. Sayangnya, hal ini tidak selalu berlaku di dunia kripto." Pernyataan ini mengingatkan bahwa pasar kripto punya pola unik yang tidak bisa begitu saja disamakan.
Sebagian besar platform copy trading menampilkan metrik performa trader unggulan, mulai dari tingkat kemenangan hingga persentase keuntungan. Angka-angka tersebut memang terlihat meyakinkan, tetapi sering kali menipu. Tingginya keuntungan bisa jadi merupakan hasil dari pengambilan risiko berlebihan atau manajemen risiko yang buruk. Statistik juga jarang memperlihatkan seberapa besar kerugian yang pernah dialami, penggunaan leverage, atau bagaimana reaksi trader saat pasar panik.
Mengandalkan data mentah tanpa mempertimbangkan toleransi risiko pribadi bisa menciptakan rasa aman palsu. Padahal, investor yang menyalin strategi tersebut mungkin tidak siap menghadapi kerugian mendadak yang tersembunyi di balik angka-angka indah.
Dalam copy trading, keputusan portofolio sepenuhnya diserahkan kepada trader yang ditiru. Ini berarti investor kehilangan kendali penuh terhadap uang mereka sendiri. Transaksi yang otomatis dieksekusi bisa jadi bukan pilihan yang Anda sukai jika dilakukan secara manual.
Masalah semakin rumit karena transparansi di balik keputusan trading sering kali terbatas. Investor yang menyalin langkah trader jarang mengetahui alasan di balik setiap posisi yang dibuka atau ditutup. Akibatnya, investor sulit melakukan evaluasi dan nyaris mustahil belajar dari keputusan tersebut. Tanpa pemahaman yang jelas, manajemen risiko pun menjadi lebih rumit.
Copy trading mengasumsikan bahwa tujuan antara trader dan investor selaras. Sayangnya, kenyataannya jarang demikian. Trader yang mengejar keuntungan cepat melalui strategi agresif mungkin tidak cocok dengan investor yang menginginkan pertumbuhan stabil dalam jangka panjang.
Selain itu, ada masalah teknis lain: ukuran dan waktu eksekusi transaksi. Investor dengan modal lebih kecil mungkin mengalami keterlambatan atau perbedaan harga (slippage) saat menyalin transaksi trader besar. Perbedaan ini bisa menggerus keuntungan yang diharapkan, bahkan mengubah transaksi menguntungkan menjadi kerugian.
Dunia copy trading kripto masih berada di area abu-abu regulasi. Banyak platform beroperasi tanpa pengawasan formal, sehingga rawan terjadi penipuan, manipulasi pasar, hingga penutupan mendadak. Jika hal ini terjadi, investor bisa kesulitan menuntut hak atau bahkan kehilangan dana tanpa jalan keluar.
Selain itu, aspek keamanan juga patut dicermati. Beberapa platform mengharuskan pengguna berbagi akses akun atau kunci API untuk menyalin transaksi. Jika sistem keamanan longgar, risiko peretasan atau transaksi tidak sah menjadi sangat besar. Hal ini dapat membuat investor kehilangan aset berharga dalam sekejap.
Copy trading memang menawarkan jalan pintas untuk ikut merasakan dinamika pasar kripto, tetapi jelas bukan jaminan keuntungan. Volatilitas tinggi, kurangnya transparansi, tujuan investasi yang tidak selaras, serta risiko regulasi dan keamanan membuat strategi ini penuh jebakan. Investor berpengalaman biasanya tidak pernah mengandalkan copy trading semata. Mereka menjadikannya hanya sebagai salah satu alat dalam strategi diversifikasi, sambil tetap menerapkan pengawasan ketat dan penilaian kritis. Dengan memahami potensi risiko sejak awal, Anda bisa lebih bijak dalam menentukan langkah.
simak video "mengenal risiko dan kelebihan copy trading"
video by "Viest TV"