Pernah mengalami ini? Anak Anda baru saja mulai mengerjakan PR, tapi lima menit kemudian, sudah sibuk mainan, melamun, atau tiba-tiba bertanya soal makan malam.
Yup, menjaga fokus memang jadi tantangan besar, apalagi untuk anak usia sekolah dasar.
Tapi jangan khawatir, dengan kebiasaan yang tepat, kemampuan fokus anak bisa ditingkatkan secara bertahap, lho! Berikut adalah 8 trik cerdas yang bisa Kami terapkan bersama untuk membantu anak lebih fokus belajar di rumah:
Anak-anak sangat terbantu dengan rutinitas yang konsisten. Ketika jadwal harian dibuat tetap, misalnya waktu bermain, makan, istirahat, dan belajar—otak mereka akan belajar mengenali kapan waktunya fokus dan kapan waktunya santai. Coba deh mulai dari rutinitas sepulang sekolah, seperti: makan camilan, istirahat 10 menit, lalu mulai mengerjakan PR. Dengan cara ini, anak akan lebih mudah "masuk mode belajar".
Bagi anak-anak, tugas yang panjang bisa terasa berat dan bikin mereka cepat menyerah. Solusinya? Pecah tugas menjadi bagian kecil yang mudah dikerjakan. Misalnya, "Ayo selesaikan halaman ini dalam 10 menit" atau "Baca selama 15 menit, lalu boleh istirahat sebentar". Tugas yang kecil terasa lebih ringan, dan ini membantu membangun daya konsentrasi secara perlahan.
Fokus anak akan lebih mudah terpecah kalau di sekitarnya banyak gangguan, seperti TV menyala, mainan berserakan, atau suara bising. Ciptakan ruang belajar yang tenang dan bebas gangguan. Tidak perlu mewah, yang penting rapi, cukup penerangan, dan hanya ada perlengkapan belajar. Bahkan hanya dengan memindahkan ponsel ke luar jangkauan saja bisa membuat perbedaan besar!
Timer bisa jadi alat seru untuk melatih fokus anak. Katakan, "Ayo lihat, berapa lama Anda bisa fokus dalam 10 menit ini!" Jadikan ini sebagai tantangan kecil yang menyenangkan. Lama-kelamaan, durasinya bisa ditambah sedikit demi sedikit. Ini cara efektif untuk membiasakan anak fokus lebih lama tanpa merasa terbebani.
Anak tidak didesain untuk duduk diam terlalu lama. Setelah 20–30 menit belajar, berikan waktu istirahat singkat. Bisa dengan peregangan, jalan-jalan sebentar, atau bahkan melakukan gerakan lucu. Istirahat singkat ini akan menyegarkan otak mereka, sehingga saat kembali belajar, mereka bisa lebih fokus lagi.
Multitasking ternyata bukan solusi untuk meningkatkan fokus, malah bisa mengacaukannya. Ajarkan anak menyelesaikan satu tugas dulu sebelum berpindah ke tugas lainnya. Misalnya, "Selesaikan dulu PR Matematika, baru kita kerjakan Bahasa Indonesia." Kebiasaan ini melatih otak anak untuk tetap berada pada satu jalur, tidak melompat-lompat.
Sekecil apa pun perkembangan anak, layak untuk diapresiasi. Kalau hari ini anak berhasil fokus selama 10 menit penuh, beri pujian seperti, "Tadi Anda benar-benar serius belajar ya!" atau "Hebat, Anda nggak terganggu sama sekali tadi." Ucapan sederhana seperti ini bisa jadi motivasi besar untuk anak agar terus mencoba lagi keesokan harinya.
Anak belajar dari melihat. Kalau Kami sendiri sering tergesa-gesa, bolak-balik mengecek ponsel, atau sulit fokus, maka mereka juga akan menirunya. Tapi saat Kami duduk dengan tenang membaca, menulis, atau menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dengan penuh perhatian, itu memberi contoh nyata bagaimana cara fokus yang baik. Anak akan meniru sikap itu secara alami.
Melatih fokus anak bukan tentang mencari kesempurnaan. Pasti akan ada hari-hari yang lancar, dan ada juga yang penuh tantangan. Dan itu semua wajar. Yang penting adalah konsistensi dan kesabaran.
Jadi, dari semua trik di atas, mana yang paling berhasil Anda terapkan di rumah? Atau mungkin Anda punya trik unik sendiri? Yuk, saling berbagi! Dengan saling mendukung, kita bisa bantu anak-anak tumbuh jadi pribadi yang lebih fokus dan mandiri.