Giant Cell Arteritis (GCA) atau Arteritis Sel Raksasa adalah salah satu jenis peradangan pembuluh darah yang serius dan kompleks, yang menyerang individu berusia di atas 50 tahun. Penyakit ini tergolong tidak menular, namun sangat berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi berat seperti kebutaan hingga kerusakan pembuluh darah besar.
GCA ditandai dengan peradangan kronis pada arteri berukuran sedang hingga besar, terutama arteri temporal yang berada di sekitar kepala. Meski terdengar langka, GCA sebenarnya lebih umum daripada yang banyak orang sadari. Diagnosis yang cepat dan akurat sangat penting demi mencegah dampak permanen.
Kemajuan ilmu pengetahuan dalam beberapa tahun terakhir telah membawa pemahaman baru yang mendalam mengenai mekanisme penyakit GCA. Kini diketahui bahwa GCA melibatkan kerja sama rumit antara sistem imun bawaan dan adaptif dalam tubuh. Kolaborasi sel-sel imun ini menyebabkan terbentuknya granuloma, yaitu kumpulan sel radang yang khas, termasuk sel raksasa yang menjadi ciri khas penyakit ini.
Tak hanya sel imun, sel-sel di dinding pembuluh darah seperti sel otot polos vaskular dan sel endotel juga ikut terlibat dalam proses ini. Mereka berperan dalam proses penyempitan pembuluh darah (stenosis) yang dapat menyebabkan gangguan aliran darah hingga ke otak dan mata.
Penelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti penuaan sistem imun, mutasi sel darah akibat proses alami tubuh (clonal hematopoiesis), dan gangguan dalam sistem pengendalian imun ikut memainkan peran penting dalam munculnya GCA.
1. GCA Kranial (Cranial GCA)
Jenis ini paling sering dikaitkan dengan gangguan penglihatan, mulai dari penglihatan kabur hingga kebutaan mendadak. Sekitar 60% pasien GCA kranial mengalami komplikasi iskemik berat, dan 40% lainnya mengalami penyumbatan pembuluh darah yang nyata. Oleh karena itu, deteksi dini pada jenis ini sangat penting.
2. GCA Ekstrakranial (Extracranial GCA)
Berbeda dari tipe kranial, GCA jenis ini lebih sering menyerang pembuluh darah besar seperti aorta dan cabangnya. Gejala khas yang sering muncul adalah klaudikasio, nyeri atau lemas pada tungkai saat berjalan. Sekitar 12% pasien ekstrakranial mengalami kondisi ini. Dulu dianggap jarang, kini keterlibatan pembuluh darah besar dalam GCA semakin diakui sebagai hal yang umum.
3. GCA Tersembunyi (Occult GCA)
Inilah bentuk yang paling berbahaya namun sulit dideteksi. GCA jenis ini sering tidak menimbulkan gejala khas pada awalnya, sehingga diagnosis sering terlambat. Akibatnya, angka kematian, baik karena GCA itu sendiri maupun komplikasinya, cenderung lebih tinggi pada kelompok ini.
Memahami perbedaan pola klinis GCA sangat penting agar pengobatan bisa disesuaikan dengan karakteristik pasien dan komplikasi bisa dicegah sejak awal.
Dulu, satu-satunya cara untuk memastikan diagnosis GCA adalah dengan melakukan biopsi arteri temporal, prosedur invasif yang membutuhkan pembedahan kecil. Namun kini, berkat kemajuan teknologi, diagnosis GCA bisa dilakukan melalui metode non-invasif yang lebih nyaman.
Salah satunya adalah penggunaan ultrasonografi doppler warna dan duplex pada arteri temporal. Teknologi ini terbukti efektif dan akurat dalam mendeteksi tanda-tanda khas GCA tanpa perlu pembedahan. Menurut Dr. Andreas P. Diamantopoulos, seorang pakar reumatologi terkemuka, "Ada semakin banyak bukti bahwa pemeriksaan ultrasonografi doppler dan duplex pada arteri temporal merupakan alternatif yang valid bagi prosedur invasif ini."
Pentingnya deteksi dini juga ditekankan oleh Dr. David S. Younger, seorang ahli neuroepidemiologi, yang menyatakan bahwa "komplikasi vaskular umumnya terjadi karena keterlambatan diagnosis dan pengobatan yang tepat." Ini menunjukkan bahwa waktu sangatlah berharga dalam menangani GCA.
Dengan pemahaman baru mengenai jalur molekuler dan seluler yang terlibat dalam GCA, pengobatan kini tidak hanya berfokus pada mengendalikan gejala, tetapi juga menargetkan akar penyebabnya. Terapi yang lebih spesifik dan minim efek samping mulai bermunculan, memberikan harapan baru bagi para pasien.
Kemampuan untuk mendiagnosis lebih dini, mengobati secara lebih tepat sasaran, dan meminimalkan komplikasi jangka panjang telah mengubah wajah pengelolaan GCA secara keseluruhan. Kami yakin bahwa dengan pendekatan yang semakin personal dan berbasis bukti, masa depan pasien GCA akan jauh lebih baik.
Giant Cell Arteritis adalah penyakit serius yang dapat berakibat fatal jika tidak dikenali dan ditangani dengan cepat. Namun, dengan kemajuan teknologi diagnostik dan pengobatan yang kian canggih, kini ada lebih banyak harapan untuk pasien. Kenali gejalanya, pahami risikonya, dan segera periksakan diri bila Anda mengalami tanda-tanda yang mencurigakan. Karena dalam kasus GCA, waktu bukan hanya uang… tapi juga penglihatan dan nyawa Anda.