Setiap tahun, 13 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Dunia.


Dengan meningkatnya standar hidup kita, semakin banyak orang yang mulai memperhatikan kesehatan dan kesejahteraannya.


Namun, seringkali ada garis tipis antara menjaga kesehatan dan terjebak dalam mitos kesehatan yang justru dapat merugikan. Apa saja mitos tersebut? Mari kita ulas beberapa mitos kesehatan yang sering kali menyesatkan, yang mungkin tanpa sadar Anda percayai. Apakah Anda juga terjebak dalam jebakan ini?


1. Minum Lebih Banyak Air Itu Selalu Lebih Baik


Kita semua tahu bahwa air sangat penting bagi tubuh kita, namun lebih banyak tidak selalu lebih baik. Sebagai panduan umum, orang dewasa membutuhkan antara 1.500 hingga 2.500 mL air per hari, tetapi jumlah tersebut bisa berbeda-beda tergantung pada faktor seperti cuaca, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan. Saat cuaca panas dan Anda banyak berkeringat, minumlah lebih banyak air. Sebaliknya, saat cuaca dingin dan Anda tidak banyak berkeringat, kurangi asupan air. Selain itu, faktor seperti tipe tubuh, usia, dan pola makan juga memengaruhi kebutuhan cairan Anda. Bagi mereka yang memiliki masalah ginjal, penyakit jantung, atau kondisi kesehatan lainnya, sebaiknya mengikuti anjuran dokter untuk menghindari terlalu banyak minum air.


2. Menaiki Tangga adalah Olahraga Terbaik


Menaiki tangga memang tampak seperti olahraga yang sederhana dan efektif, tetapi ternyata bisa berisiko merusak sendi lutut Anda. Gerakan yang berulang-ulang dapat memberi tekanan pada sendi lutut, terutama saat turun tangga, yang dapat meningkatkan risiko cedera. Jika Anda memiliki masalah lutut atau arthritis, menaiki tangga mungkin justru dapat memperburuk kondisi Anda.


3. Kaldu Tulang (Osseous Broth) Baik untuk Kesehatan Tulang


Kaldu tulang sering dianggap sebagai makanan super yang dapat meningkatkan kadar kalsium dalam tubuh. Namun, apakah kaldu tulang benar-benar efektif dalam memenuhi kebutuhan kalsium? Meskipun tulang hewan memang mengandung kalsium, tubuh kita tidak mudah menyerapnya. Bahkan setelah berjam-jam mendidih, kalsium yang terlarut dalam kaldu sangat sedikit. Sebagai contoh, satu kilogram tulang yang direbus hanya menghasilkan sekitar 20 mg kalsium, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan satu gelas susu yang mengandung sekitar 300 mg kalsium. Jadi, jangan bergantung hanya pada kaldu tulang untuk kebutuhan kalsium Anda.


4. Olahraga Pagi adalah Kunci Kebugaran


Olahraga pagi sering dianggap sebagai cara terbaik untuk memulai hari, tetapi itu tidak selalu benar. Untuk hasil yang optimal, rutinitas olahraga yang seimbang sebaiknya meliputi 5 hari aktivitas dan 2 hari istirahat. Hari istirahat sama pentingnya agar tubuh dapat pulih. Jika Anda merasa tidak sehat, seperti sedang flu atau pilek, lebih baik hindari berolahraga di pagi hari. Selain itu, bagi mereka yang memiliki masalah jantung atau kondisi kardiovaskular, olahraga di luar ruangan saat pagi hari bisa berisiko.


5. Makan Kurma Dapat Meningkatkan Kesehatan Darah Anda


Kurma sering dianggap sebagai makanan super yang dapat meningkatkan kesehatan darah, terutama bagi mereka yang kekurangan zat besi. Namun, apakah kurma benar-benar dapat membantu? Dalam 100 gram kurma segar, hanya terdapat sekitar 1,2 mg zat besi, sementara kurma kering mengandung sedikit lebih banyak, yaitu 2,3 mg. Karena zat besi dalam kurma termasuk jenis non-heme, yang lebih sulit diserap tubuh, mengandalkan hanya pada kurma untuk kebutuhan zat besi Anda tidaklah efektif.


6. Orang dengan Kolesterol Tinggi Harus Menghindari Kuning Telur


Telur sering menjadi bahan perdebatan dalam dunia kesehatan, terutama kuning telurnya, karena kandungan kolesterolnya. Namun, tahukah Anda bahwa kadar kolesterol dalam tubuh lebih dipengaruhi oleh metabolisme kita, dan kolesterol yang berasal dari makanan hanya memiliki dampak kecil terhadap kadar kolesterol darah? Bahkan, kuning telur mengandung banyak nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan lesitin, yang bermanfaat bagi kesehatan otak. Jadi, jika kadar kolesterol Anda normal, Anda tidak perlu takut untuk mengonsumsi telur utuh.


7. Buah Hanya Camilan Pilihan


Buah sering dianggap hanya sebagai camilan ringan, padahal buah merupakan sumber penting dari berbagai nutrisi seperti vitamin, mineral, dan antioksidan. Konsumsi buah yang teratur dapat menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung. Antioksidan dalam buah membantu memperlambat proses penuaan sel, sementara vitamin memastikan fungsi sel yang optimal. Buah seharusnya menjadi bagian penting dalam pola makan yang seimbang dan tidak dapat digantikan oleh makanan lain.


8. Berkeringat Lebih Banyak Artinya Anda Sedang Detoksifikasi


Memang benar bahwa berkeringat dapat membantu mengatur suhu tubuh dan mengeluarkan beberapa produk limbah dari tubuh, tetapi berkeringat berlebihan tidak selalu berarti tubuh sedang melakukan detoksifikasi. Bahkan, keringat yang berlebihan dapat menyebabkan hilangnya nutrisi penting seperti zinc, tembaga, dan yodium, yang bisa berbahaya dalam jangka panjang. Lakukan olahraga yang moderat dan jangan berlebihan.


9. Hanya Makan Buah dan Sayuran Dapat Membantu Menurunkan Berat Badan


Salah satu mitos yang sering beredar adalah bahwa hanya dengan mengonsumsi buah dan sayuran saja, seseorang bisa menurunkan berat badan. Padahal, meskipun buah dan sayuran rendah kalori, beberapa di antaranya mengandung kadar gula atau lemak yang cukup tinggi jika tidak dikonsumsi dalam jumlah seimbang. Selain itu, menghindari sumber nutrisi penting seperti protein dapat menyebabkan hilangnya massa otot dan masalah kesehatan lainnya. Diet yang sehat harus mencakup kombinasi karbohidrat, protein, dan lemak yang seimbang.


Dalam dunia kesehatan yang penuh dengan berbagai informasi, kita sering kali tergoda untuk mengikuti tren atau mitos kesehatan yang beredar. Namun, penting untuk selalu mendapatkan informasi yang akurat dan berbicara dengan ahli kesehatan untuk merencanakan rutinitas kebugaran yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita. Ingatlah, kunci untuk tetap sehat adalah keseimbangan, bukan ekstrem!


Jadi, Anda tidak perlu terburu-buru mengikuti setiap tren yang ada. Pastikan Anda selalu melakukan riset dan konsultasi dengan profesional untuk menjaga kesehatan Anda dengan cara yang tepat.