Apakah Anda pernah merasa anak suka menunda-nunda pekerjaan atau malas menyelesaikan tugas?
Tenang saja, Anda tidak sendirian! Masalah ini sangat umum terjadi, dan sering kali akar permasalahannya adalah karena anak belum memahami cara mengelola waktu dengan baik.
Tapi jangan khawatir, Lykkers! Dengan membimbing anak memahami konsep waktu dan mengajarkan cara mengalokasikannya dengan tepat, Anda bisa membantu mereka menjadi lebih efisien dan jauh dari rasa stres. Yuk, simak 8 tips praktis berikut yang akan membantu anak Anda menjadi jagoan dalam manajemen waktu!
Salah satu alasan anak suka menunda pekerjaan adalah karena mereka sering kehilangan jejak waktu. Nah, di sinilah jam tangan dan alarm bisa menjadi penyelamat! Jam tidak pernah lupa, dan suara alarm memiliki kekuatan yang lebih "menyentuh" dibanding hanya ucapan, "Ayo cepat!"
Coba atur alarm berbunyi setiap 30 menit. Bahkan di akhir pekan sekalipun, anak akan mulai terbiasa dengan “detik yang berjalan”. Ini akan membangun kesadaran waktu secara alami dalam keseharian mereka.
Anak-anak sering terdistraksi saat mengerjakan sesuatu. Karena itu, penting untuk membiasakan mereka menyelesaikan satu tugas terlebih dahulu sebelum pindah ke yang lain.
Contohnya, atur waktu untuk aktivitas harian seperti berpakaian, makan, atau menyiapkan tas sekolah. Bisa juga Anda membuat tantangan kecil: "Ayo selesaikan membaca buku ini dalam 10 menit!" Seru dan mendidik!
Setelah anak terbiasa fokus pada satu hal, kini saatnya mengenalkan konsep multitasking secara bijak. Maksudnya bukan melakukan dua hal berat sekaligus, melainkan memanfaatkan waktu luang secara efisien.
Misalnya, saat anak sedang jogging, mereka bisa mendengarkan podcast bahasa Inggris. Atau sambil menyikat gigi, mereka bisa menghafal kosakata baru. Tapi ingat, jangan sampai multitasking mengorbankan kualitas aktivitas utama mereka, ya.
Lima menit terdengar sebentar, tapi bisa jadi sangat berarti. Dorong anak untuk menggunakan waktu ekstra ini untuk memeriksa ulang tugas sekolah mereka, atau menyiapkan apa saja yang dibutuhkan keesokan harinya.
Kebiasaan ini bisa menghindarkan mereka dari kepanikan di pagi hari, dan tentu saja, membuat segalanya terasa lebih tenang dan terorganisir.
Agar anak benar-benar menghargai waktu, coba buat kesepakatan waktu yang tegas. Misalnya, saat menonton TV atau bermain game, tetapkan batas waktu yang jelas. Saat waktu habis, aktivitas harus dihentikan, tanpa pengecualian.
Anda juga bisa menjadwalkan kegiatan menyenangkan seperti jalan-jalan bersama, dan jika mereka tidak siap tepat waktu, aktivitas itu dibatalkan. Ini mengajarkan konsekuensi dan membangun rasa tanggung jawab terhadap waktu.
Salah satu penyebab anak kehilangan banyak waktu adalah karena terlalu mudah terpengaruh oleh teman atau lingkungan sekitarnya. Ajarkan mereka bahwa tidak apa-apa untuk menolak ajakan yang tidak penting, dan tidak ragu meminta bantuan saat diperlukan.
Dengan begitu, mereka akan belajar memprioritaskan hal yang benar-benar penting dan menjaga fokus dalam aktivitas mereka.
Pernahkah Anda melihat anak merasa satu jam bermain game terasa seperti lima menit? Tapi saat mengerjakan tugas sekolah, lima menit terasa seperti selamanya? Inilah yang disebut sebagai "relativitas waktu".
Meskipun kita tidak bisa mengubah persepsi waktu mereka, kita bisa mengubah pendekatannya. Ubah tugas membosankan jadi lebih seru, misalnya dengan menjadikannya permainan atau menambahkan elemen tantangan.
Selain jam di dinding, ada jam tak terlihat dalam tubuh, yaitu jam biologis. Anak-anak punya waktu-waktu tertentu saat mereka paling fokus dan energik. Biasanya, pagi hari adalah waktu terbaik mereka.
Coba jadwalkan tugas-tugas sulit seperti belajar matematika di pagi hari, dan simpan tugas yang lebih ringan seperti menggambar atau merapikan kamar di sore atau malam hari. Dengan mengikuti ritme alami tubuh, produktivitas mereka akan meningkat tanpa paksaan.
Delapan tips di atas bukan hanya untuk membantu anak menyelesaikan tugas, tapi juga membentuk pondasi karakter yang kuat. Saat anak belajar mengatur waktu, mereka juga belajar tentang tanggung jawab, kedisiplinan, dan prioritas.
Anak yang pandai manajemen waktu cenderung lebih sehat, bahagia, dan sukses di masa depan. Mereka tahu kapan harus bekerja dan kapan harus bermain, dan itu membuat hidup mereka jauh lebih seimbang.
Yuk, mulai sekarang bantu anak Anda menjadi "manajer waktu" untuk dirinya sendiri. Percayalah, perubahan kecil hari ini akan berdampak besar di masa depan!