Di tengah pesatnya perkembangan dunia aset kripto, memilih strategi trading bukan sekadar soal selera, ini adalah keputusan krusial yang akan berdampak besar terhadap toleransi risiko, eksposur modal, dan hasil keuangan jangka panjang Anda.
Tahun 2025 menjadi tonggak penting, dengan semakin banyaknya pemain institusional dan kemajuan teknologi analitik blockchain. Di sinilah pentingnya memahami dua strategi paling populer: day trading dan position trading.
Perbedaan utama dari kedua strategi ini terletak pada waktu dan filosofi trading. Day trading adalah strategi jangka pendek, di mana trader membuka dan menutup posisi dalam hari yang sama untuk memanfaatkan pergerakan harga yang cepat. Trader tipe ini tidak membiarkan posisi terbuka semalaman untuk menghindari risiko tak terduga.
Di sisi lain, position trading mengambil pendekatan jangka panjang. Posisi bisa ditahan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Fokusnya bukan pada fluktuasi harga harian, melainkan tren makro dan analisa fundamental seperti perkembangan ekosistem blockchain atau kebijakan regulasi global.
Pasar kripto tak pernah tidur, beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Ini menciptakan peluang luar biasa bagi day trader, tetapi juga tekanan mental dan risiko tinggi karena volatilitas yang konstan, terutama saat terjadi lonjakan aktivitas dari investor besar atau peristiwa global.
Position trader justru memanfaatkan volatilitas ini dengan lebih santai. Mereka bersedia menahan posisi saat harga turun sementara, karena target mereka adalah kenaikan signifikan dalam jangka panjang. Strategi ini menuntut kesabaran, keyakinan pada arah pasar, serta pemahaman mendalam terhadap faktor-faktor pendorong seperti roadmap Ethereum atau momen halving Bitcoin.
Setiap strategi membutuhkan keahlian dan alat analisis yang berbeda. Day trader biasanya menggunakan indikator teknikal seperti Bollinger Bands, RSI (Relative Strength Index), dan analisa volume. Mereka juga perlu cepat membaca pola grafik, kedalaman order book, dan terkadang memakai bantuan algoritma.
Sementara itu, position trader lebih banyak menggunakan data makro seperti MA 200 (Moving Average 200 hari), analisis on-chain, dan indikator sentimen pasar. Bahkan, dengan kemajuan teknologi di 2025, banyak yang mengandalkan kecerdasan buatan untuk membaca perilaku investor jangka panjang di sektor DeFi dan perkembangan Layer-2.
Dari segi manajemen modal, perbedaan antara kedua strategi sangat jelas. Day trader umumnya menetapkan stop-loss ketat untuk setiap transaksi. Strategi mereka bergantung pada frekuensi dan konsistensi, dengan target keuntungan kecil namun stabil.
Sebaliknya, position trader menghadapi risiko yang lebih luas karena eksposur terhadap peristiwa besar seperti kebocoran protokol, perubahan kebijakan, atau krisis likuiditas. Oleh karena itu, diversifikasi portofolio dan penggunaan stablecoin sebagai lindung nilai menjadi langkah wajib.
Dengan regulasi yang semakin ketat di seluruh dunia pada 2025, memahami dampak pajak dari strategi trading menjadi semakin penting.
Day trader yang sering melakukan transaksi biasanya dikenakan pajak capital gain jangka pendek, yang tarifnya lebih tinggi. Selain itu, pelacakan transaksi bisa sangat rumit, terutama jika menggunakan banyak wallet dan bursa.
Position trader lebih jarang melakukan transaksi, sehingga jumlah peristiwa kena pajaknya lebih sedikit. Bahkan, jika aset ditahan lebih dari satu tahun, bisa memenuhi syarat untuk capital gain jangka panjang, yang tarifnya lebih rendah di banyak negara. Karena itu, penggunaan perangkat lunak pelaporan pajak kripto sangat dianjurkan untuk mematuhi standar global terbaru seperti Crypto-Asset Reporting Framework (CARF) dari OECD.
Trading bukan cuma soal angka, tapi juga daya tahan mental. Day trading menuntut reaksi cepat, kedisiplinan tinggi, dan kemampuan mengelola emosi di bawah tekanan. Tanpa strategi yang terstruktur, burnout bisa datang kapan saja.
Sementara itu, position trader harus siap menghadapi masa stagnan yang panjang, atau bahkan penurunan drastis yang memicu keraguan. Dibutuhkan keyakinan dan visi jangka panjang, serta pengelolaan emosi yang matang.
Jawabannya bukan soal mana yang lebih baik, tapi mana yang lebih cocok untuk karakter dan tujuan Anda.
Day trading cocok untuk Anda yang punya waktu luang, cepat dalam mengambil keputusan, dan jago analisa teknikal.
Position trading ideal bagi mereka yang suka riset mendalam, tidak ingin stres setiap hari, dan lebih fokus pada gambaran besar.
Seperti yang dikatakan oleh Robert Kiyosaki, pakar finansial ternama: "Orang kaya fokus pada aset, sementara yang lain fokus pada penghasilan." Artinya, keberhasilan dalam kripto bukan soal untung cepat, tapi membangun kekayaan secara strategis.
Di tengah ekosistem kripto yang semakin kompleks dan terintegrasi dengan sistem keuangan global, trader harus melangkah lebih jauh dari sekadar mengikuti tren. Baik Anda memilih untuk mendayung cepat di arus volatilitas harian, atau berlayar tenang menunggu arah angin besar, satu hal yang pasti, kesuksesan tidak datang dari keberuntungan, tetapi dari pendidikan, kesiapan mental, dan pengelolaan risiko yang bijak.