Ketika kita membayangkan kehidupan di luar angkasa, pasti yang terlintas adalah gambaran melayang bebas di luar angkasa, menyaksikan Bumi dari kejauhan, dan tentunya sensasi petualangan yang menakjubkan.
Namun, dibalik semua kegembiraan itu, ada cerita yang berbeda, bagaimana kehidupan di luar angkasa merubah cara tubuh kita tumbuh dan berfungsi.
Dalam artikel ini, kami akan mengajak Anda untuk melihat perubahan tubuh yang paling mengejutkan yang terjadi di luar angkasa, mulai dari peningkatan tinggi badan hingga tantangan fisik yang dalam. Yuk, kita telusuri bersama!
Di Bumi, gravitasi terus-menerus menarik tubuh kita ke bawah. Seiring waktu, tubuh kita beradaptasi dengan gaya tarik gravitasi ini. Salah satu contohnya adalah tulang belakang kita, yang sedikit terkompresi saat kita berdiri atau duduk karena gaya gravitasi. Namun, di luar angkasa, tanpa adanya gravitasi yang menekan, tulang belakang kita bisa mengembang. Cakram lembut yang ada di antara tulang belakang menyerap lebih banyak cairan, sehingga menyebabkan mereka sedikit membengkak. Inilah yang membuat tubuh kita tampak lebih tinggi, bahkan bisa bertambah hingga 5 cm!
Sayangnya, efek ini tidak permanen. Begitu kita kembali ke Bumi, gravitasi kembali bekerja, dan tinggi badan kita akan kembali seperti semula.
Meskipun bertambah tinggi mungkin terdengar menyenangkan, ada sisi negatif yang harus dihadapi oleh para astronot, yaitu berkurangnya kekuatan pada sistem penopang tubuh mereka. Di Bumi, kita menjaga kekuatan tubuh dengan melakukan aktivitas sehari-hari seperti berjalan atau mengangkat beban. Aktivitas ini memberikan tekanan yang dibutuhkan agar otot dan kerangka tubuh tetap kuat.
Namun, di luar angkasa, tekanan tersebut hilang. Tanpa adanya gaya dorong dan tarik yang biasa kita rasakan di Bumi, sel-sel yang bertanggung jawab untuk mempertahankan kekuatan tubuh melambat, sementara sel-sel yang berfungsi untuk memecah jaringan tubuh yang sudah tua menjadi lebih aktif. Ketidakseimbangan ini menyebabkan kerangka tubuh kita melemah secara perlahan.
Penelitian menunjukkan bahwa hanya dalam beberapa bulan berada di luar angkasa, kerapatan beberapa bagian tubuh yang penting bisa menurun lebih dari 3%. Bagian tubuh yang paling terpengaruh adalah bagian bawah, seperti pinggul, kaki, dan area lainnya yang biasanya menanggung beban berat tubuh di Bumi. Perubahan ini dapat menimbulkan masalah saat astronot kembali ke Bumi, membuat mereka kesulitan berjalan atau bergerak tanpa pelatihan dan perhatian ekstra.
Perubahan yang terjadi pada tubuh kita di luar angkasa telah menginspirasi para ilmuwan untuk mempelajari bagaimana cara mendukung orang dengan kondisi serupa di Bumi. Misalnya, orang yang mengalami penurunan kekuatan pada kerangka tubuh mereka, terutama lansia, seringkali menghadapi masalah yang serupa.
Alat, latihan, dan bahkan perawatan yang dikembangkan untuk astronot bisa suatu hari nanti membantu jutaan orang di Bumi untuk meningkatkan mobilitas mereka dan mengurangi risiko kesehatan.
Tinggi badan dan sistem penopang tubuh kita bukan satu-satunya hal yang terpengaruh. Otot-otot tubuh juga menyusut karena kurangnya penggunaan, dan tubuh kita mendistribusikan cairan dengan cara yang berbeda. Inilah sebabnya mengapa astronot sering terlihat lebih bengkak di bagian wajah.
Bahkan, sistem keseimbangan di telinga kita juga bisa terganggu tanpa adanya gravitasi. Hal ini bisa membuat seseorang merasa pusing atau tidak stabil ketika pertama kali tiba di luar angkasa atau bahkan saat kembali ke Bumi. Diperlukan waktu dan pelatihan agar tubuh bisa menyesuaikan diri kembali.
Seiring dengan rencana misi ke Mars atau kehidupan jangka panjang di luar angkasa, para peneliti bekerja keras untuk memecahkan masalah kesehatan ini. Latihan dengan resistensi, diet yang terencana dengan baik, dan perangkat wearable yang mensimulasikan gravitasi sedang diuji coba.
Di masa depan, kita bahkan bisa melihat teknologi baru seperti ruangan berputar yang menciptakan gravitasi buatan atau obat pintar yang membantu tubuh mempertahankan kekuatannya selama perjalanan luar angkasa. Setiap penemuan baru membawa kita satu langkah lebih dekat menuju eksplorasi luar angkasa yang lebih aman dan sehat.
Luar angkasa memang mengubah kita. Ia membuat tubuh kita lebih tinggi, mengubah distribusi cairan tubuh, dan perlahan mengurangi kekuatan penopang tubuh kita. Perubahan-perubahan ini mungkin terasa mengejutkan, bahkan agak mengganggu namun mereka juga mendorong kita untuk tumbuh dengan cara yang belum pernah kita bayangkan. Inilah yang membuat eksplorasi luar angkasa begitu kuat: ia mengajarkan kita tentang ketahanan dan kreativitas kita sendiri.
Jadi, para pembaca yang penasaran, bagaimana menurut Anda? Beberapa orang bermimpi untuk mengapung di antara bintang-bintang dan merangkul hal-hal baru yang tak terduga. Sementara yang lain merasa senang mengikuti penemuan-penemuan ini dari Bumi. Apapun pilihan Anda, satu hal yang jelas, perjalanan untuk memahami luar angkasa adalah milik kita semua. Mari kita terus menjelajah, langkah demi langkah, ide demi ide.