Selamat datang di Alexandria, permata pesisir Mediterania yang menyimpan keindahan dan sejarah yang memukau.
Meskipun seringkali terlupakan karena bayang-bayang kota-kota besar seperti Kairo dan Luxor, Alexandria menawarkan pengalaman berbeda yang memikat para pencinta budaya dan sejarah.
Apakah kota ini layak dikunjungi? Tentu saja! Mari kami ajak Anda menjelajahi pesonanya yang tak lekang oleh waktu.
Di sepanjang tepi laut, kafe-kafe kecil menyajikan teh mint segar dengan harga sekitar Rp22.000, sementara penjual falafel yang berkeliling menawarkan sandwich renyah dengan harga kurang dari Rp15.000 di pagi hari. Bangunan bergaya art-deco yang cerah menghiasi jalan-jalan yang lebih tenang, dengan warna pastel yang lembut di bawah sinar matahari Mediterania. Para pedagang ramah sering mengundang Anda mencicipi rempah-rempah atau memperlihatkan tekstil anyaman tangan, menjamin sambutan yang hangat dan otentik.
Benteng Qaitbay berdiri megah di lokasi yang dulu menjadi rumah bagi Mercusuar Legendaris Alexandria. Dari benteng ini, Anda dapat menikmati pemandangan laut yang luas dan memukau. Tiket masuknya sekitar Rp90.000, dan jika Anda ingin menambah wawasan, tersedia tur pemandu seharga tambahan Rp45.000 yang menceritakan kisah para penguasa dan strategi pertahanan di masa lalu. Saat matahari terbenam, pemandangan dari atas benteng ini berubah menjadi lukisan alam yang penuh warna keemasan, momen yang benar-benar tak terlupakan.
Perjalanan dari Kairo ke Alexandria sangat mudah dan nyaman. Bus West Delta dari stasiun Turgoman menawarkan perjalanan selama tiga jam dengan tarif sekitar Rp105.000 sekali jalan untuk jarak 210 km. Alternatif lain, kereta api dengan kursi ber-AC dari stasiun Ramses berangkat setiap jam, menempuh jarak yang sama dalam waktu 2,5 jam dengan biaya sekitar Rp180.000. Di dalam kota, Anda dapat menggunakan layanan taksi online seperti Careem atau Uber dengan tarif rata-rata Rp30.000 hingga Rp75.000 untuk menjelajah jalan-jalan berliku Alexandria.
Perpustakaan Alexandrina adalah ikon modern yang memukau dengan atap miring dan mosaik kaca yang menawan. Pengunjung dapat menikmati ruang baca secara gratis, sedangkan museum kecil di dalamnya memungut tiket masuk sekitar Rp45.000 dan memamerkan peta kuno serta manuskrip langka yang disajikan dengan pencahayaan lembut. Tak jauh dari situ, Museum Nasional Alexandria menampilkan koleksi patung-patung kuno dan tekstil tradisional dengan tiket masuk Rp120.000. Museum ini buka setiap hari dari pukul 09.00 sampai 17.00.
Saat fajar menyingsing, berjalan-jalan di sepanjang Corniche memberikan pemandangan nelayan tradisional yang melempar jaring di bawah langit pastel yang menenangkan. Taman Montazah yang terletak di bagian timur kota menawarkan tiket masuk sekitar Rp90.000 untuk menikmati halaman yang rimbun dan paviliun-paviliun tersembunyi. Dengan naik tuk-tuk sekitar Rp15.000, Anda juga bisa mengunjungi bengkel-bengkel lokal yang membuat minyak wangi dari melati dan oud, sebuah pengalaman autentik yang jarang ditemukan di tempat lain.
Bagi para pelancong hemat, Borg El Thaghr Hotel menawarkan kamar nyaman dengan harga sekitar Rp450.000 per malam, termasuk sarapan dan Wi-Fi gratis. Jika Anda mencari kenyamanan yang lebih dengan harga menengah, Steigenberger Cecil Hotel menyajikan suasana elegan era 1920-an dengan fasilitas modern, tarifnya sekitar Rp1.050.000 per malam. Untuk pengalaman mewah, Four Seasons San Stefano menghadirkan kolam renang di tepi laut dan perawatan spa dengan harga mulai dari Rp2.250.000 hingga Rp3.000.000 per malam.
Nikmati sarapan dengan sepiring koshari krem yang mengenyangkan dengan harga kurang dari Rp30.000—campuran lentil, nasi, dan saus tomat berbumbu yang lezat. Di tepi laut, warung-warung sederhana menyajikan ikan panggang lengkap dengan lemon asin dan salad segar seharga sekitar Rp180.000. Untuk pencuci mulut, jangan lewatkan kunafa manis dengan sirup dan adonan renyah yang dijual sekitar Rp45.000 per porsi—camilan sempurna di bawah rindangnya pohon kelapa.
Di hari pertama, mulai petualangan Anda pukul 09.00 dengan menjelajah Benteng Qaitbay hingga pukul 11.00, lalu nikmati makan siang koshari di dekat perpustakaan pada tengah hari. Sore harinya (pukul 13.00–16.00) cocok untuk berkunjung ke Museum Nasional, dan akhiri hari dengan menikmati teh saat matahari terbenam di Corniche.
Hari kedua dimulai lebih pagi pukul 08.00 dengan tur ke amfiteater Romawi, dilanjutkan ke Taman Montazah sekitar pukul 11.00, dan nikmati santapan seafood lezat dekat Pelabuhan Timur pada pukul 13.00.
- Gunakan aplikasi Careem dan Uber untuk memastikan tarif yang transparan dan perjalanan yang nyaman dengan harga antara Rp30.000 sampai Rp75.000. Pilih pakaian ringan namun menutup seperti scarf tipis dan pakaian panjang agar tetap sopan tanpa membuat Anda kepanasan di cuaca terik. -Simpan barang berharga di saku depan, hindari area gelap saat malam hari, dan selalu bawa botol air minum seharga sekitar Rp7.500 untuk menghindari dehidrasi.
Alexandria memadukan keindahan reruntuhan bersejarah, pesona tepi laut, dan pasar yang semarak, mengundang setiap pelancong untuk menciptakan cerita uniknya sendiri. Baik Anda tertarik pada mitos-mitos kuno, menikmati ketenangan taman, atau menjelajahi rasa rempah-rempah lokal, setiap detik di kota ini menjadi kenangan yang patut dikenang. Jadi, mengapa tidak menjadikan Alexandria bagian dari rencana perjalanan Anda berikutnya?
Siap menjelajah keajaiban Alexandria? Jangan sampai melewatkan kota penuh pesona ini!