Sebagai orang tua, kita sering kali tidak sadar bahwa anak-anak selalu memperhatikan kita. Setiap kata, tindakan, cara kita menghadapi stres, bahkan reaksi terhadap hal-hal kecil, semuanya adalah "pelajaran" yang mereka serap.
Kita mungkin berpikir bahwa kata-kata kita adalah yang paling penting, padahal tindakan kita jauh lebih berbicara. Itulah sebabnya, menjadi teladan yang baik adalah salah satu alat terkuat yang kita miliki dalam mendidik anak.
Jika kita ingin anak-anak kita tumbuh dengan rasa hormat, kita perlu menunjukkan kepada mereka apa arti menghargai itu. Ini bukan hanya soal berkata "tolong" dan "terima kasih," tetapi juga tentang mendengarkan mereka ketika berbicara, serta memperlakukan orang lain dengan baik, meski kita sedang merasa frustrasi. Ketika kita menunjukkan kesabaran dan empati, anak-anak belajar bahwa menghormati bukan sekadar aturan, melainkan kebiasaan yang harus dimulai dari rumah.
Sebagai orang tua, kita tentu tidak bisa menghindari perasaan marah atau tertekan. Namun yang paling penting adalah bagaimana kita mengelola emosi tersebut. Alih-alih membentak atau menarik diri, kita bisa mengatakan, "Kami merasa capek sekarang, jadi kami butuh waktu sejenak untuk kami." Ini mengajarkan anak-anak bahwa perasaan itu wajar dan bisa dikelola dengan tenang. Ketika mereka melihat kita menghadapi emosi dengan cara yang sehat, mereka lebih cenderung untuk melakukan hal yang sama di masa depan.
Memberitahukan anak-anak untuk membaca lebih banyak atau mengurangi waktu menggunakan gadget tidak akan efektif jika kita sendiri menghabiskan waktu berjam-jam di ponsel. Hal yang sama berlaku untuk nilai-nilai seperti kejujuran, kebaikan, atau kebiasaan sehat. Anak-anak lebih banyak meniru apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Jika kita ingin mereka menghargai sesuatu, kita harus terlebih dahulu menunjukkan hal tersebut lewat tindakan kita. Inilah cara pesan kita benar-benar sampai ke mereka.
Kita sebagai orang tua tidak harus sempurna, yang penting adalah kita jujur. Ketika kita melakukan kesalahan (dan semua orang tua pasti pernah), mengakui dengan berkata, "Kami membuat kesalahan" adalah cara yang baik untuk mengajarkan anak-anak bahwa tidak ada yang sempurna. Lebih dari itu, hal ini mengajarkan mereka bagaimana cara bertanggung jawab. Kebiasaan sederhana ini membangun rasa percaya dan menciptakan komunikasi yang lebih terbuka dalam keluarga.
Anak-anak belajar tanggung jawab dari kehidupan sehari-hari, bukan dari ceramah panjang lebar. Jadi, saat kita membersihkan rumah, menyiapkan makan malam, atau membuat daftar tugas, mengajak mereka untuk ikut serta bisa memberikan banyak manfaat. Mereka akan melihat bahwa kerja sama itu penting, dan melakukan bagian kita dalam tugas sehari-hari bukanlah sekadar kewajiban, melainkan bagian dari kebersamaan yang harus dilakukan oleh semua orang. Ini adalah cara yang tenang namun efektif untuk membentuk sikap mereka.
Saat kita perlu mengoreksi anak, cara kita berbicara sangat mempengaruhi cara mereka berkomunikasi. Jika kita menggunakan nada yang tenang dan penuh rasa hormat, mereka akan belajar bahwa masalah bisa diselesaikan tanpa harus berteriak atau menggunakan sindiran. Seiring waktu, mereka akan meniru nada tersebut dalam berinteraksi dengan saudara kandung, teman, bahkan dengan kita. Ini semua bagian dari proses perkembangan emosional mereka yang berlangsung lama.
Jika kita menilai pentingnya nilai seperti kebaikan, kejujuran, atau kerja keras, kita harus menjalani nilai-nilai tersebut setiap hari. Anak-anak sangat peka terhadap ketidaksesuaian antara apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan. Namun, jika kita konsisten, mereka akan menyerap nilai-nilai tersebut secara alami, dan mereka akan membawa nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka di sekolah, pertemanan, bahkan kelak dalam kehidupan dewasa mereka.
Kami semua sedang berusaha yang terbaik, dan tidak ada orang tua yang memiliki semua jawaban yang tepat. Apa yang anak Anda pelajari hanya dari melihat Anda? Apakah itu kebiasaan baik atau bahkan kebiasaan yang lucu? Mari berbagi cerita dan belajar dari satu sama lain, karena menjadi orang tua berarti tumbuh bersama anak-anak kita.