Hi, Lykkers! Di tengah gemerlapnya kota metropolitan, Jakarta menyimpan beragam kekayaan kuliner tradisional yang patut dibanggakan.


Salah satunya adalah kerak telor, makanan khas Betawi yang sudah melegenda sejak zaman kolonial Belanda.


Sajian ini bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat Betawi.


Asal Usul Kerak Telor


Kerak telor diperkirakan mulai dikenal pada awal abad ke-20, ketika beras ketan, telur, dan kelapa menjadi bahan pangan yang mudah ditemukan di Jakarta. Makanan ini sering hadir dalam acara-acara besar masyarakat Betawi, seperti perayaan ulang tahun kota Jakarta atau Festival Betawi. Menurut cerita, kerak telor dulunya menjadi hidangan istimewa untuk tamu kehormatan karena proses pembuatannya yang unik dan membutuhkan keterampilan.


Bahan dan Cara Pembuatan


Kerak telor dibuat dari bahan sederhana, yaitu beras ketan putih yang direndam, telur (bebek atau ayam), kelapa parut sangrai, dan bumbu halus seperti ebi (udang kering), bawang merah, bawang putih, cabai merah, jahe, dan merica.


Proses memasaknya pun khas:


1. Beras ketan setengah matang dimasukkan ke wajan kecil.


2. Telur dipecahkan di atasnya, lalu diberi bumbu dan kelapa parut sangrai.


3. Adonan dimasak tanpa minyak, kemudian wajan dibalik menghadap bara arang, sehingga kerak telor matang dari atas dan bawah sekaligus.


4. Setelah matang, kerak telor siap disajikan dengan taburan ebi kering dan bawang goreng.


Teknik membalik wajan ini menjadi salah satu ciri khas yang membedakan kerak telor dari makanan lain.


Cita Rasa Khas


Kerak telor memiliki rasa gurih, sedikit smoky, dan tekstur renyah di bagian luar. Telur bebek memberikan cita rasa lebih kaya dibandingkan telur ayam, sementara kelapa parut sangrai memberi aroma harum dan sensasi manis-gurih yang unik.


Kerak Telor di Era Modern


Dulu, kerak telor hanya mudah ditemukan di acara-acara budaya Betawi. Namun kini, beberapa pedagang mulai menjualnya di kawasan wisata seperti Monas, Kota Tua, atau festival kuliner. Meski begitu, keberadaan pedagang kerak telor semakin menurun karena persaingan dengan makanan cepat saji dan tren kuliner modern.


Beberapa komunitas kuliner Betawi dan pemerintah daerah kini berupaya melestarikan kerak telor dengan mengadakan lomba memasak, pelatihan untuk generasi muda, hingga mengemasnya secara modern agar tetap diminati anak muda.


Tempat Menikmati Kerak Telor di Jakarta


Beberapa lokasi populer untuk menikmati kerak telor antara lain:


1. Monas (Monumen Nasional) – Banyak penjual kerak telor yang siap memasak langsung di depan pembeli.


2. Setu Babakan – Pusat budaya Betawi yang menyajikan kerak telor autentik.


3. Kota Tua Jakarta – Spot wisata sejarah sekaligus kuliner khas.


Kerak telor bukan hanya makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya Betawi. Di tengah modernisasi, upaya melestarikan makanan ini adalah bentuk penghargaan terhadap sejarah dan tradisi. Menyantap kerak telor berarti ikut menjaga warisan kuliner yang telah bertahan lebih dari seratus tahun.