Terletak tinggi di jajaran pegunungan Hajar, Misfat Al Abriyeen bagaikan lukisan hidup yang menyatu antara sejarah dan keindahan alam.
Desa kuno berusia lebih dari 300 tahun ini menyuguhkan suasana magis lewat rumah-rumah dari batu bata lumpur, kebun bertingkat nan hijau, serta sistem irigasi kuno yang masih digunakan hingga kini.
Baik Anda pencinta petualangan maupun pencari ketenangan, Misfat menjanjikan pengalaman mendalam dalam kehidupan tradisional khas Oman yang autentik.
Misfat Al Abriyeen terletak sekitar 200 km dari ibu kota Muscat, dengan waktu tempuh sekitar tiga jam melalui Rute 15. Bagi Anda yang menyewa mobil, harga sewanya dimulai dari $50 per hari. Disarankan menggunakan GPS karena jalanan menuju desa cukup sempit dan berliku di pegunungan. Jika ingin pengalaman lokal, tersedia taksi bersama dari Nizwa, hanya 45 menit perjalanan dengan tarif sekitar $8 sekali jalan. Waktu terbaik untuk tiba adalah pertengahan pagi, saat cahaya keemasan menyinari lembah dan desa terlihat memukau dari kejauhan.
Rumah-rumah berlapis lumpur yang tertata bertingkat di lereng bukit tampak seolah tumbuh dari batu itu sendiri. Atap rumah yang rata membentuk pola bertangga alami, menciptakan pemandangan khas yang tak ada duanya. Jalanan desa begitu sempit hingga kendaraan tak bisa masuk, membuat eksplorasi hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki. Setiap tikungan mengungkap kejutan baru, mulai dari halaman tersembunyi hingga tungku roti keluarga tempat roti tradisional dipanggang di atas bara pelepah kurma.
Jalur setapak yang telah ditandai dengan baik menghubungkan rumah-rumah kuno dengan kebun kurma yang rindang. Untuk menyusuri satu putaran penuh, dibutuhkan sekitar 90 menit dengan berjalan santai. Pastikan menggunakan sepatu yang nyaman karena permukaan jalan berbatu cukup tidak rata. Bawalah air minum minimal 1 liter (tersedia seharga $1). Suasana paling tenang bisa dirasakan di pagi hari, saat kabut masih menyelimuti lembah dan suara alam mendominasi.
Rumah-rumah di Misfat dibangun dari bata lumpur yang dikeringkan matahari, dipadukan dengan pondasi batu yang kokoh. Dinding yang tebal membantu menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk, bahkan saat suhu siang hari mencapai 40°C di musim panas. Perhatikan jendela kecil kayu yang disebut mashrabiya, rancangan tradisional yang memungkinkan sirkulasi udara sembari menjaga privasi penghuni rumah. Inilah ciri khas desain arsitektur lokal yang memukau.
Misfat bukan sekadar desa tua yang membeku dalam waktu, ini adalah komunitas hidup yang terus berkembang. Warga desa dengan tekun mengelola kebun bertingkat yang ditanami buah delima, mangga, dan sayur-sayuran segar. Air dialirkan melalui saluran falaj kuno yang menjadi sumber kehidupan desa. Jika berkunjung antara Oktober hingga Desember, Anda berkesempatan mencicipi biji delima segar seharga $2 per mangkuk kecil, manis dan menyegarkan langsung dari kebunnya.
Terra yang menghijau ini terlihat seperti karpet zamrud yang menggantung di lereng curam. Sistem irigasi falaj yang sudah berusia ratusan tahun tetap menjaga kesuburan tanah. Saat musim semi (Maret–Mei), bunga liar bermekaran di sepanjang jalan setapak, menambah keindahan panorama. Wisata kebun bersama pemandu lokal tersedia seharga $60 untuk perjalanan dua jam, lengkap dengan sajian kopi Oman dan kurma sebagai penyambutan hangat.
Setiap pintu di Misfat menyimpan kisah unik. Warna-warna mencolok seperti oker, turquoise, dan merah tua menghiasi pintu rumah, dipadukan dengan pola geometris khas. Tak jarang, Anda akan melihat palu pintu kayu yang diukir indah, berbunyi lembut saat disentuh angin—sentuhan kecil yang membuat pengalaman berjalan di desa ini semakin magis.
Ingin merasakan malam yang tak terlupakan? Menginaplah di Misfah Old House Homestay, dengan tarif sekitar $80 per orang termasuk sarapan dan makan malam. Kamar-kamar dibuka menghadap ke kebun kurma dan lembah yang menyejukkan mata. Meskipun akses Wi-Fi terbatas, makan malam bersama dengan hidangan lokal seperti daging berbumbu khas dan roti pipih akan membuat Anda lupa akan dunia digital.
Tidak ada tiket masuk untuk menjelajahi Misfat. Fasilitas umum seperti toilet dan tempat isi ulang air minum tersedia di dekat area parkir utama. Sebaiknya bawa uang tunai karena sebagian besar pedagang lokal belum menerima pembayaran non-tunai. Pemandu wisata tersedia sepanjang tahun, namun hari kerja (Minggu–Kamis) cenderung lebih sepi dibanding akhir pekan (Jumat–Sabtu).
Musim semi menghadirkan suhu yang nyaman (20–30°C) dan aroma bunga melati saat malam tiba. Musim panas bisa sangat panas, dengan suhu mencapai lebih dari 40°C, disarankan berkunjung di pagi atau sore hari. Musim panen di musim gugur menghadirkan berbagai festival khas di desa sekitar. Cuaca dingin di malam hari selama Desember–Februari bisa mencapai 10°C, jadi bawalah jaket ringan jika ingin berjalan-jalan saat fajar.
Di dalam desa, tersedia kios sederhana yang menjual air minum ($1), jus delima segar ($2), dan camilan lokal seperti roti falafel ($3). Untuk makanan lebih lengkap, Anda bisa berkendara 15 menit ke Al Hamra, di mana kafe lokal menyajikan hidangan khas Oman seperti nasi machboos dengan harga $6–$8. Pastikan membawa perlengkapan pribadi sebelum memasuki desa, karena tidak tersedia toko serba ada di dalam jalur rumah lumpur.
Misfat Al Abriyeen adalah tempat di mana waktu seolah berhenti. Dari jalur pegunungan yang membisikkan cerita masa lalu hingga teh hangat yang dinikmati di bawah naungan pohon kurma, setiap sudut desa ini menawarkan pengalaman yang sulit dilupakan. Rencanakan perjalanan Anda dengan bijak, pesan homestay lebih awal, bawa perlengkapan sesuai musim, dan bersiaplah untuk jatuh hati pada permata tersembunyi pegunungan Oman ini.