Demam pada anak sering kali muncul tiba-tiba dan meningkat tajam dalam waktu singkat. Banyak orang tua yang panik ketika suhu tubuh anak melonjak drastis, padahal ini sebenarnya merupakan bagian dari mekanisme alami tubuh anak dalam melawan infeksi.
Keunikan sistem kekebalan tubuh anak dan faktor fisiologis lainnya membuat respons tubuh mereka terhadap penyakit berbeda dari orang dewasa.
Sistem kekebalan anak masih dalam tahap perkembangan, namun justru sangat aktif dan responsif. Saat infeksi menyerang, sel-sel imun seperti monosit, limfosit, dan makrofag dengan cepat melepaskan molekul sinyal yang disebut sitokin, khususnya interleukin-1 (IL-1). Sitokin ini akan memberi sinyal ke otak, tepatnya di bagian hipotalamus, untuk menaikkan "pengaturan suhu" tubuh melalui produksi prostaglandin.
Kenaikan suhu ini bukan tanpa tujuan. Tubuh secara alami meningkatkan suhu untuk memperlambat pertumbuhan bakteri dan virus, serta mempercepat respons imun. Inilah sebabnya mengapa demam sebenarnya adalah bagian penting dari proses penyembuhan alami tubuh.
Tidak hanya karena sistem kekebalan mereka yang reaktif, sejumlah aspek fisiologis juga mendukung cepatnya kenaikan suhu tubuh pada anak:
1. Metabolisme Lebih Cepat
Anak-anak memiliki laju metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Hal ini membuat proses biokimia, termasuk produksi panas dalam tubuh, berlangsung lebih cepat.
2. Massa Tubuh Lebih Kecil
Dengan tubuh yang lebih kecil dan rasio luas permukaan tubuh yang lebih besar, panas lebih mudah menyebar dan suhu tubuh pun bisa naik dalam waktu singkat.
3. Mekanisme Pengatur Suhu yang Belum Matang
Hipotalamus yang mengatur suhu tubuh belum berkembang sepenuhnya pada anak. Akibatnya, tubuh anak belum mampu menstabilkan suhu seefisien orang dewasa, sehingga perubahan suhu bisa terjadi lebih cepat dan ekstrem.
Meskipun demam merupakan respons yang sehat, lonjakan suhu tubuh yang mendadak kerap membuat orang tua khawatir. Namun, sebagian besar demam pada anak bersifat jinak dan akan membaik dengan perawatan sederhana. Yang perlu diwaspadai adalah jika demam berlangsung terus-menerus atau disertai gejala lain seperti kejang, lemas berlebihan, atau kesulitan bernapas.
Menurut Dr. Steven Kern, seorang spesialis penyakit infeksi anak, "Sistem kekebalan anak bekerja sangat cepat saat melawan infeksi. Tapi justru karena itu, pemantauan yang cermat sangat penting untuk membedakan demam yang normal dari kondisi yang membutuhkan perhatian medis."
Hal senada diungkapkan oleh Dr. Paul A. Offit, pakar penyakit infeksi anak yang dikenal secara internasional. Ia menjelaskan bahwa, "Demam pada anak adalah hasil dari interaksi kompleks antara sistem imun yang aktif dan regulasi suhu tubuh yang masih berkembang. Memahami proses ini membantu tenaga medis menentukan apakah demam tersebut bagian dari proses penyembuhan atau pertanda kondisi yang lebih serius."
Anak-anak memang cenderung mengalami demam yang cepat dan tinggi karena tubuh mereka bereaksi lebih agresif terhadap infeksi. Faktor-faktor seperti sistem imun yang sangat responsif, metabolisme tinggi, dan pengatur suhu yang belum matang menjadi penyebab utama. Meskipun ini merupakan pertanda baik bahwa tubuh sedang bekerja melawan penyakit, tetap diperlukan pengawasan untuk memastikan tidak ada komplikasi serius yang tersembunyi.
simak video "tips atasi demam pada anak"
video by " Kata Dokter"