Pernahkah Anda berdiri di depan rak alat pengukur tekanan darah di apotek dan merasa bingung memilih yang mana?
Kami juga pernah merasakannya. Untuk itu, kami ingin berbagi pengalaman kami dalam memilih alat ukur tekanan darah di rumah, khususnya yang jenis elektronik.
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membeli satu untuk diri Anda atau keluarga, simak cerita ini sambil menikmati secangkir minuman hangat!
Beberapa bulan yang lalu, ayah kami mulai lebih memperhatikan kesehatan dan memutuskan untuk rutin memeriksa tekanan darah di rumah. Awalnya, kami berpikir alat semacam ini hanya diperlukan di rumah sakit. Namun, kami cepat menyadari bahwa memiliki alat ukur tekanan darah di rumah bisa sangat membantu untuk mendeteksi perubahan tekanan darah lebih awal, memberikan ketenangan pikiran, terutama bagi orang tua.
Alat ukur tekanan darah ada dua jenis utama: yang manual (yang menggunakan pompa dan stetoskop) dan yang elektronik digital.
Alat manual memang lebih akurat jika digunakan dengan benar. Namun, kita harus jujur, tidak semua orang terlatih untuk menggunakan alat ini dengan tepat, kecuali Anda seorang profesional medis. Di sinilah alat elektronik masuk. Alat elektronik mudah digunakan, cepat, dan Anda tidak memerlukan keterampilan medis untuk mengoperasikannya. Anda cukup melilitkannya di lengan, tekan tombol start, dan dalam sekejap, hasilnya muncul di layar.
Kami juga sempat ragu. Kami berpikir, "Bagaimana kalau angka yang ditampilkan tidak akurat?" Namun, setelah melakukan riset dan membandingkan hasil pengukuran dengan hasil dari klinik dokter, kami menemukan bahwa alat elektronik berkualitas baik sangatlah akurat, terutama yang tipe lengan atas (bukan yang di pergelangan tangan).
Tips: Sebelum mengukur, pastikan Anda duduk tenang selama 5 menit untuk memastikan hasilnya lebih akurat. Ambil pengukuran pada waktu yang sama setiap hari untuk konsistensi.
Berikut adalah beberapa hal yang membantu kami memilih alat yang tepat:
Ukuran Manset – Pastikan ukuran manset sesuai dengan lingkar lengan Anda. Jika tidak pas, hasil pengukurannya bisa tidak akurat.
Fungsi Memori– Pilih yang bisa menyimpan hasil pengukuran sebelumnya agar Anda dapat melacak perubahan tekanan darah dari waktu ke waktu.
Indikator WHO– Beberapa alat dilengkapi dengan sistem indikator yang menunjukkan apakah hasil pengukuran Anda normal atau tidak, dengan cara yang mudah dipahami, seperti sistem lampu lalu lintas.
Opsi Daya – Ada alat yang menggunakan baterai dan ada yang bisa di-charge ulang. Kami memilih yang memiliki kedua opsi tersebut, jadi lebih fleksibel.
- Jangan mengukur setelah makan atau berolahraga, hasil pengukuran bisa tidak akurat.
- Ambil 2-3 kali pengukuran setiap kali dan hitung rata-ratanya untuk hasil yang lebih tepat.
- Jika hasilnya terasa jauh berbeda, beri jeda beberapa menit sebelum mencoba lagi. Jangan langsung panik!
Dulu, kami berpikir alat ukur tekanan darah hanya untuk orang yang sudah berusia lanjut, tetapi kini kami benar-benar memahami betapa bergunanya alat ini untuk siapa saja yang ingin memantau kesehatannya secara rutin. Alat ukur tekanan darah elektronik sangat dapat diandalkan, asalkan Anda memilih yang berkualitas baik dan menggunakannya dengan benar.
Kami ingin tahu, apakah Anda sudah menggunakan alat ukur tekanan darah di rumah? Atau apakah Anda berencana untuk membelinya dalam waktu dekat? Kami juga penasaran, merek apa yang Anda percayai atau mungkin Anda punya cerita lucu tentang pengalaman pertama kali menggunakannya? Jangan ragu untuk berbagi! Tetap sehat dan jaga diri, teman-teman!