Pernah nggak, Anda buka kap mobil dan berpikir, "Apa sih sebenarnya coolant itu?" Atau "Kapan ya harus ganti coolant?" Jangan khawatir, Anda nggak sendirian!


Dulu kami juga sering abai soal ini… sampai suatu hari mesin hampir overheat gara-gara kami lupa cek coolant saat terjebak macet panas terik.


Sejak itu, kami jadi paham betapa pentingnya menjaga sistem pendingin mobil! Mari kita bahas soal ini, simpel dan langsung dari pengalaman kami.


Apa Sih Sebenarnya Fungsi Coolant?


Coolant atau yang sering disebut antifreeze, bukan cuma cairan warna-warni yang ada di mesin. Coolant ini berfungsi sangat penting, lho! Fungsi utamanya adalah menjaga mesin tetap dalam suhu yang ideal, nggak kepanasan ketika cuaca panas terik, dan nggak membeku ketika cuaca dingin. Selain itu, coolant juga melindungi mesin dari korosi yang bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang. Singkatnya, coolant adalah kunci untuk menjaga mesin tetap sehat dan awet.


Berapa Sering Harus Ganti Coolant?


Sama seperti perawatan mobil lainnya, coolant juga butuh diganti secara berkala. Rata-rata, produsen mobil menyarankan untuk mengganti coolant setiap 2 hingga 5 tahun atau sekitar 30.000 hingga 60.000 kilometer. Namun, perlu diingat, tidak semua mobil menggunakan jenis coolant yang sama. Beberapa mobil baru menggunakan coolant dengan umur lebih panjang yang bisa bertahan lebih lama. Jadi, jangan lupa untuk cek buku panduan mobil Anda untuk memastikan jenis coolant yang cocok.


Kalau Anda nggak ingat kapan terakhir kali mengganti coolant, ada kemungkinan besar saatnya untuk melakukannya. Jangan tunggu sampai masalah muncul, ya!


Ciri-Ciri Coolant Anda Perlu Diganti


Ada beberapa tanda yang perlu Anda waspadai yang menunjukkan bahwa coolant di mobil Anda sudah waktunya diganti atau diisi ulang. Berikut ciri-cirinya:


- Coolant terlihat kotor atau berwarna keruh (seharusnya berwarna cerah, seperti hijau, oranye, atau pink).


- Temperatur mobil terus naik meski sudah menempuh perjalanan normal.


- Tercium bau manis yang datang dari mesin (ini bisa jadi tanda coolant bocor).


- Ada genangan cairan coolant di bawah mobil atau di area garasi.


Cara Mengecek Coolant Anda Sendiri


Kami punya tips sederhana untuk mengecek coolant mobil Anda. Setiap beberapa bulan, luangkan waktu untuk melihat reservoir coolant saat mesin masih dingin. Ingat, jangan pernah buka tutup radiator atau reservoir ketika mesin masih panas, karena bisa berbahaya! Jika coolantnya rendah, Anda bisa menambahkannya dengan jenis coolant yang sama. Namun, jika warnanya sudah keruh atau kotor, itu tanda Anda perlu melakukan flushing dan pengisian ulang.


Ganti Coolant Sendiri atau ke Bengkel?


Tanya diri Anda, apakah Anda nyaman melakukan perawatan mobil dasar? Kalau iya, mengganti coolant bisa menjadi pekerjaan yang cukup mudah. Anda hanya perlu memastikan untuk mengikuti langkah-langkah yang benar dan menggunakan bahan yang tepat.


Namun, jika Anda merasa ragu atau belum berpengalaman, membawa mobil ke bengkel terpercaya untuk mengganti coolant secara rutin juga tidak masalah. Yang terpenting, jangan sampai Anda melewatkan perawatan ini karena dampaknya bisa sangat merugikan untuk mesin mobil Anda.


Pentingnya Menyesuaikan Jenis Coolant


Ini adalah hal yang sering terlupakan banyak orang: pilihlah coolant yang sesuai dengan kebutuhan mobil Anda! Jangan asal membeli yang murah atau sembarangan. Ada banyak jenis coolant yang berbeda, seperti yang berbahan dasar etilen glikol atau propilen glikol, atau coolant OAT (Organic Acid Technology) dan HOAT (Hybrid Organic Acid Technology). Mencampur dua jenis coolant yang berbeda bisa merusak sistem pendingin mobil Anda.


Kami punya trik, nih: biasanya, kami memotret kemasan coolant yang sudah ada di dalam mobil sebagai referensi saat membeli yang baru. Ini sangat membantu agar tidak salah pilih!


Tips Terakhir: Jaga Coolant Anda Agar Tetap Segar


Menjaga coolant tetap segar dan menggantinya secara berkala itu penting banget. Ini akan menyelamatkan mesin Anda dari kerusakan akibat panas berlebih, mencegah overheat, dan pastinya mengurangi risiko kerusakan mesin yang lebih besar. Percaya deh, pengalaman pahit pernah membuat kami harus belajar dengan cara yang lebih keras, jadi lebih baik jaga coolant Anda agar tetap segar dan efisien.


Sudah berapa lama Anda terakhir kali memeriksa coolant mobil Anda? Apakah Anda pernah mengalami mesin mobil hampir overheat? Bagikan cerita dan tips Anda di kolom komentar, kami sangat ingin mendengarnya!