Bayangkan menyusuri kanal yang tenang, melewati jembatan lengkung berlumut dan rumah beratap jerami yang menawan. Selamat datang di Giethoorn, permata tersembunyi di Belanda yang dijuluki "Venesia dari Utara".
Di desa ini, kendaraan bermotor dilarang melintas. Sebagai gantinya, Anda akan berlayar menggunakan perahu sunyi (whisper boat), menciptakan pengalaman yang damai, memikat, dan tak terlupakan.
Dalam panduan eksklusif ini, Kami akan mengulas biaya perjalanan, pilihan transportasi, waktu terbaik untuk berkunjung, serta rahasia lokal yang hanya diketahui oleh penduduk setempat. Anda bisa menjelajahi keindahan Giethoorn dalam waktu kurang dari 24 jam, namun kenangan indahnya akan bertahan seumur hidup.
Giethoorn terletak sekitar 120 kilometer dari Amsterdam. Jika menggunakan mobil, perjalanan memakan waktu sekitar 1,5 jam melalui jalur A1. Namun, bagi yang memilih transportasi umum, waktu tempuh sekitar 2,5 jam dengan kombinasi kereta dan bus.
Dengan Mobil
Menyewa mobil kompak dari Amsterdam dikenai biaya sekitar Rp800.000 per hari (termasuk bahan bakar). Biaya tol jalan raya sekitar Rp250.000 untuk perjalanan pulang-pergi. Parkir utama di dekat pusat desa dihargai Rp160.000 per hari, hanya 10 menit berjalan kaki ke kanal. Disarankan datang sebelum pukul 09.00 pagi agar mendapat tempat strategis. Jika parkir penuh, shuttle gratis dari tempat parkir cadangan siap mengantar Anda.
Dengan Transportasi Umum
Naik kereta dari Stasiun Amsterdam Centraal pukul 08.15 pagi menuju Zwolle (Rp350.000 sekali jalan). Dari Zwolle, lanjutkan dengan Bus 70 dari Peron 5 selama 45 menit seharga Rp90.000. Total biaya pulang-pergi sekitar Rp900.000, dengan bonus pemandangan pedesaan Belanda yang memesona.
Dengan Tur Terpandu
Tur setengah hari dari Amsterdam biasanya berangkat pukul 08.00 pagi dan kembali pukul 18.00 sore. Dengan harga mulai dari Rp1.050.000 per orang, paket ini sudah termasuk transportasi pulang-pergi, tur kanal selama satu jam dengan perahu sunyi, serta pemandu wisata yang ramah. Beberapa tur juga menawarkan potongan harga masuk museum hingga 10%. Jumlah peserta dibatasi maksimal 12 orang, jadi suasananya tetap akrab dan eksklusif.
Giethoorn paling memukau antara akhir April hingga awal Juni, saat bunga tulip bermekaran di sepanjang kanal. Bulan September juga tak kalah indah, ketika daun-daun keemasan tercermin di permukaan air. Suhu siang hari berkisar antara 13°C hingga 21°C, cukup sejuk untuk berjalan-jalan tanpa khawatir kepanasan. Jika Anda datang saat cuaca dingin, suasana desa berubah menjadi tenang dan damai, meski beberapa penyewaan perahu mungkin tutup di luar bulan April–Oktober.
Ingin merasakan ketenangan menyusuri kanal sendiri? Perahu sunyi dapat disewa mulai dari Rp480.000 per jam untuk maksimal lima orang. Jika Anda menyukai tantangan, kano juga tersedia dengan tarif mulai dari Rp320.000 per jam. Semua penyewaan sudah termasuk jaket pelampung dan peta rute. Perahu tersedia dari pukul 09.00 pagi hingga 17.00 sore.
Selama perjalanan, Anda akan melewati lebih dari 180 jembatan kayu kecil, celah-celah pohon willow, dan pemandangan rumah khas Belanda yang sangat fotogenik.
Bagi pencinta aktivitas santai, rute melingkar sepanjang 5 kilometer tersedia di desa ini. Rute ini akan membawa Anda melewati kafe kecil, toko teh mungil, dan taman bunga. Durasi tempuh sekitar satu jam, tergantung kecepatan berjalan. Jangan khawatir soal istirahat, bangku-bangku tersedia setiap 800 meter, cocok untuk menikmati pemandangan sambil duduk tenang.
Pasar desa dekat Dorpsplein menjual keju segar, roti gandum hitam, dan stroopwafel yang bisa Anda bawa untuk piknik. Lokasi terbaik adalah dermaga De Dorsvloer, yang dinaungi pepohonan tua dan menyajikan pemandangan kanal yang tenang. Karena tempat sampah terbatas, bawalah kantong kecil untuk membawa kembali sampah Anda. Datang pagi hari untuk mendapatkan spot terbaik di pinggir air.
Hanya 1,5 kilometer dari pusat Giethoorn, Danau Bovenwijde menyuguhkan petualangan alam yang tenang. Anda bisa menyewa kayak seharga Rp400.000 per jam atau perahu pedal seharga Rp320.000 per jam. Restoran lokal seperti Smit’s Paviljoen buka sejak pukul 10.00 dengan menu makan siang ringan mulai dari Rp240.000. Sementara ’t Achterhuus menyajikan panekuk khas Belanda dan sup hangat dengan suasana nyaman di tepi kanal.
Nikmati pemandangan matahari terbenam dari dermaga kayu, sambil mendengar suara burung dan gemerisik alang-alang. Sulit dipercaya bahwa surga ini hanya beberapa menit dari pusat desa.
Jika Anda belum puas dalam sehari, menginaplah di penginapan tepi air seperti De Lindenhof, yang menawarkan kamar mulai dari Rp1.900.000 per malam, termasuk sarapan. Ingin lebih hemat? Hostel Giethoorn menawarkan tempat tidur dorm seharga Rp640.000 per malam. Bagi yang menyukai suasana alam, area perkemahan tersedia dengan tarif Rp560.000 per malam dan fasilitas dasar. Pastikan memesan dari jauh hari, terutama antara April hingga Oktober.
Dengan perpaduan kanal magis, jembatan kayu menawan, dan atmosfer desa yang seolah keluar dari buku cerita, Giethoorn siap mencuri hati siapa pun. Panduan ini menyajikan semua yang Anda butuhkan untuk merencanakan pelarian sempurna, mulai dari jadwal perjalanan, tips lokal, hingga spot foto tersembunyi. Jadi, apakah Anda siap menjelajahi keindahan Giethoorn dan menciptakan kisah Anda sendiri?