Kanker saluran pencernaan (GI), yang mencakup kanker esofagus, lambung, kolon, hati, dan pankreas, seringkali dimulai dengan gejala-gejala yang sangat halus dan mudah disalahartikan sebagai masalah pencernaan biasa.
Oleh karena itu, deteksi dini menjadi sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Pada banyak kasus, kanker ini tidak menunjukkan gejala yang jelas hingga sudah memasuki stadium lanjut, yang membuat diagnosis terlambat dan pengobatan menjadi lebih sulit. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang perlu Anda waspadai, yang mungkin menjadi sinyal awal adanya kanker GI.
Salah satu tanda paling konsisten dari kanker saluran pencernaan adalah penurunan berat badan yang tidak diinginkan, tanpa ada perubahan pola makan atau aktivitas fisik. Kondisi ini bisa menandakan gangguan metabolisme. Sel-sel kanker memengaruhi cara tubuh menggunakan kalori dan bisa mengurangi nafsu makan, yang menyebabkan penurunan berat badan tanpa disadari. Laporan Klinik Kolorektal tahun 2024 menyatakan bahwa gejala ini tidak boleh diabaikan, terutama jika disertai dengan keluhan pencernaan lainnya. Penurunan berat badan yang signifikan sering menjadi petunjuk awal adanya masalah serius di dalam tubuh.
Nyeri perut yang bersifat kronis atau berulang, sering kali terasa seperti rasa terbakar atau kram, bisa menjadi tanda awal kanker saluran pencernaan. Nyeri ini sering kali disalahartikan sebagai gastritis, tukak lambung, atau sindrom iritasi usus besar (IBS). Namun, jika rasa sakit berlanjut lebih dari beberapa minggu atau semakin memburuk, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini sangat penting untuk mengetahui apakah nyeri tersebut berhubungan dengan kanker atau gangguan pencernaan lainnya.
Perubahan dalam kebiasaan buang air besar, seperti diare yang berlangsung lama, sembelit, atau perubahan konsistensi tinja, bisa menjadi indikasi adanya kanker kolon atau saluran pencernaan lainnya. Kehadiran darah dalam tinja, baik yang tampak secara kasat mata atau tersembunyi, juga sangat perlu diperhatikan. Darah dalam tinja bisa muncul dalam bentuk warna merah terang atau tinja yang berwarna hitam dan seperti terlarut, yang menunjukkan adanya perdarahan pada bagian tertentu dari saluran pencernaan. Pemeriksaan medis yang lebih lanjut akan sangat membantu untuk mendeteksi kemungkinan kanker pada tahap awal.
Kesulitan dalam menelan makanan padat yang berlanjut hingga cairan bisa menjadi tanda kanker pada esofagus atau bagian atas lambung. Gejala ini disebut disfagia, dan biasanya terjadi ketika tumor menghambat saluran esofagus atau saluran lambung. Dr. Ronald S. Bleday, seorang ahli medis, menegaskan bahwa "Disfagia tidak boleh dianggap remeh, karena bisa menjadi tanda pertama dari kanker yang sangat serius." Oleh karena itu, jika Anda merasa kesulitan menelan, segera lakukan pemeriksaan medis.
Rasa kenyang yang berlebihan setelah makan sedikit makanan atau perasaan kembung yang terus-menerus setelah makan adalah gejala yang sering kali diabaikan. Kondisi ini dikenal dengan istilah early satiety, dan bisa disebabkan oleh tumor yang menghalangi kapasitas lambung atau memperlambat proses pengosongan lambung. Kembung yang memburuk seiring berjalannya waktu perlu dicurigai sebagai tanda awal kanker lambung. Pemeriksaan lebih lanjut sangat penting untuk mendiagnosis kondisi ini.
Mual dan muntah yang berlangsung terus-menerus, terutama tanpa alasan yang jelas, bisa menandakan adanya penyumbatan atau iritasi akibat tumor pada saluran pencernaan. Jika Anda mengalami muntah darah atau buang air besar disertai darah, segera cari pertolongan medis karena ini adalah kondisi darurat. Kelelahan yang sering dialami tanpa alasan jelas, yang mungkin disebabkan oleh anemia akibat perdarahan GI kronis, juga merupakan gejala yang umum namun sering kali terabaikan. Gejala ini cenderung muncul pada tahap penyakit yang lebih lanjut, namun kadang-kadang bisa muncul lebih awal.
Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker saluran pencernaan. Faktor-faktor seperti infeksi Helicobacter pylori, riwayat keluarga dengan kanker saluran pencernaan, refluks asam kronis, obesitas, atau pola makan yang tinggi makanan yang diasinkan, diasap, atau dipickel meningkatkan peluang terkena kanker GI. Jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko tinggi ini, penting untuk lebih waspada terhadap gejala-gejala yang telah disebutkan di atas dan melakukan pemeriksaan secara rutin.
Kanker saluran pencernaan yang terdeteksi pada tahap awal lebih mudah diobati, dan sering kali melibatkan tindakan bedah untuk mengangkat tumor yang diikuti dengan kemoterapi atau radiasi. Meningkatnya angka kasus kanker lambung, khususnya di kalangan orang yang berisiko tinggi, menunjukkan pentingnya skrining secara rutin. Evaluasi endoskopik tetap menjadi standar emas dalam diagnosis kanker GI. Jangan pernah abaikan gejala pencernaan yang terus-menerus atau memburuk. Seperti yang disarankan oleh Dr. Bleday, "Gejala pencernaan yang terus-menerus atau semakin buruk, terutama jika disertai penurunan berat badan atau darah dalam tinja, harus segera diperiksakan ke dokter." Deteksi dini dan pengujian diagnostik yang tepat waktu dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan menyelamatkan nyawa.
Jangan menunggu hingga gejala semakin parah! Jika Anda mengalami salah satu dari gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter dan lakukan pemeriksaan untuk mencegah hal yang lebih buruk. Ingat, deteksi dini adalah kunci untuk bertahan hidup!