Asuransi merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga kestabilan keuangan.
Sayangnya, masih banyak kesalahpahaman yang tersebar luas di masyarakat dan menyebabkan keputusan keliru yang bisa berujung pada kerugian besar.
Mengungkap fakta di balik mitos ini sangat penting agar masyarakat bisa mengambil keputusan yang tepat dan mengelola risiko secara bijak.
Banyak yang mengira bahwa memiliki polis asuransi berarti semua jenis kerugian akan ditanggung. Padahal, setiap polis memiliki batasan dan pengecualian yang tertulis jelas. Misalnya, asuransi rumah umumnya melindungi dari kebakaran, pencurian, dan perusakan, tetapi tidak secara otomatis menanggung kerusakan akibat banjir atau gempa kecuali jika ditambahkan perlindungan khusus. Kesalahan memahami hal ini bisa membuat Anda tidak terlindungi saat risiko besar terjadi.
Anggapan bahwa asuransi jiwa hanya penting bagi orang tua atau mereka yang sudah menikah adalah keliru. Banyak orang muda mengabaikan pentingnya perlindungan jiwa karena merasa belum memiliki tanggungan. Padahal, jika terjadi sesuatu yang tidak terduga, beban finansial bisa jatuh ke keluarga, seperti orang tua atau saudara. Selain itu, membeli asuransi di usia muda memungkinkan Anda mendapatkan premi yang lebih rendah dan menjaga stabilitas keuangan untuk masa depan.
Kemudahan mendapatkan kutipan premi secara online memang sangat membantu, tetapi jangan langsung percaya pada angka yang muncul di layar. Sebagian besar kutipan ini hanya berdasarkan data umum dan belum mempertimbangkan kondisi kesehatan, riwayat klaim, atau detail properti yang sebenarnya. Akibatnya, angka akhir premi bisa jauh berbeda dari perkiraan awal. Hal ini bisa membuat Anda salah perhitungan atau justru memilih produk yang tidak sesuai kebutuhan.
Mengandalkan asuransi yang diberikan oleh perusahaan memang menguntungkan, namun tidak selalu cukup. Asuransi kelompok biasanya bersifat standar dan belum tentu sesuai dengan kebutuhan pribadi. Selain itu, perlindungan tersebut bisa berakhir saat Anda berhenti bekerja. Dengan menambahkan asuransi pribadi, Anda dapat menutup celah perlindungan dan memastikan keamanan finansial tetap terjaga di setiap situasi kerja.
Menentukan pilihan asuransi hanya dari harga premi adalah jebakan klasik. Polis dengan harga murah seringkali memiliki cakupan terbatas atau beban biaya yang tinggi saat klaim. Misalnya, asuransi kesehatan dengan premi rendah mungkin memiliki batas pertanggungan kecil atau tidak mencakup rawat inap penting. Alih-alih berfokus hanya pada harga, sebaiknya pertimbangkan kesesuaian manfaat polis dengan kebutuhan pribadi agar tidak menyesal saat membutuhkan perlindungan nyata.
Banyak yang menganggap perusahaan asuransi sengaja mempersulit pencairan klaim. Faktanya, sebagian besar klaim ditolak karena dokumen yang tidak lengkap, informasi tidak akurat, atau ketidaksesuaian dengan ketentuan polis. Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat penolakan klaim asuransi properti rumah tangga di tahun 2025 hanya sekitar 5–6%, tergantung pada jenis risiko. Klaim terkait kerusakan air ditolak sekitar 9–10%, sementara klaim akibat angin atau hujan es ditolak hanya sekitar 3–4%. Artinya, sebagian besar klaim yang sah tetap dibayar penuh oleh perusahaan asuransi.
Ketakutan bahwa premi akan otomatis naik setelah mengajukan klaim sering membuat orang enggan melaporkan kerugian. Padahal, dampak klaim terhadap premi sangat bergantung pada jenis klaim, frekuensi, serta kebijakan perusahaan asuransi dan peraturan daerah. Tidak semua klaim menyebabkan kenaikan premi. Karena itu, penting untuk mengevaluasi setiap situasi secara bijak dan tidak langsung menghindari klaim hanya karena takut biaya premi naik di masa depan.
Charles Symington, CEO dari sebuah perusahaan asuransi terkemuka, menyatakan, "Ancaman terbesar dalam perlindungan asuransi saat ini bukan pada biaya, melainkan pada kesalahpahaman tentang apa yang dijamin dan apa yang tidak. Konsumen harus membaca polis mereka dengan cermat dan berkonsultasi dengan agen yang terlatih untuk menyamakan ekspektasi dengan kenyataan."
Sementara itu, ekonom senior Dr. Steven Weisbart menambahkan, "Banyak mitos tentang asuransi tumbuh karena produk dan bahasanya yang kompleks. Mengandalkan kabar burung alih-alih dokumen resmi hanya akan menimbulkan celah perlindungan. Tinjauan rutin terhadap polis dan klarifikasi dari ahli adalah kunci untuk mendapatkan ketenangan jangka panjang."
Dengan produk asuransi yang semakin kompleks, membongkar mitos-mitos lama menjadi hal yang sangat penting. Memahami batasan perlindungan, pentingnya perlindungan tambahan, serta fakta tentang klaim akan mengubah polis asuransi menjadi alat keuangan yang kuat, bukan sumber kebingungan. Informasi yang akurat, didukung oleh data terkini dan pandangan para ahli, akan membantu Anda membuat keputusan yang cerdas dan melindungi keluarga serta aset dari kerugian yang bisa dicegah.