Hi, Lykkers pecinta kuliner! Ada yabg suka makan rawon?
Pada tahun 2024, kabar membanggakan datang dari dunia kuliner: Rawon, sup khas asal Jawa Timur, dinobatkan sebagai salah satu sup terlezat di dunia oleh situs kuliner internasional TasteAtlas.
Cita rasa yang unik, aroma khas keluak, dan kekayaan bumbu rempah-rempah menjadikan rawon tidak hanya digemari di dalam negeri, tapi juga mulai dilirik pencinta kuliner global.
Tapi apa sebenarnya yang membuat rawon begitu istimewa hingga mendunia?
Cita Rasa yang Kaya dan Unik
Rawon dikenal sebagai sup daging berwarna hitam pekat. Warna dan aroma khasnya berasal dari kluwek (Pangium edule), buah yang difermentasi dan menjadi bahan utama dalam bumbu rawon. Selain kluwek, rawon juga menggunakan campuran bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas, kunyit, dan daun jeruk. Semua bumbu ini dihaluskan dan ditumis hingga harum, lalu dicampur dengan kaldu daging sapi.
Hasilnya adalah sup yang kaya rasa, gurih, dan memiliki kedalaman rasa yang kompleks. Daging sapi yang empuk menyatu sempurna dengan kuah berwarna gelap yang kaya rempah. Biasanya disajikan bersama nasi putih, taoge pendek, sambal, dan kerupuk udang, rawon menghadirkan harmoni rasa yang sulit dilupakan.
Warisan Budaya Kuliner Jawa Timur
Rawon bukan hanya makanan lezat, tapi juga bagian dari identitas budaya Jawa Timur. Hidangan ini telah ada sejak zaman kerajaan, bahkan dipercaya berasal dari era Kerajaan Mataram Kuno. Selama ratusan tahun, rawon diwariskan dari generasi ke generasi, dan kini menjadi menu andalan di berbagai kota seperti Surabaya, Malang, Pasuruan, hingga Banyuwangi.
Setiap daerah di Jawa Timur memiliki versi rawon yang sedikit berbeda, baik dari komposisi bumbu maupun pelengkapnya. Meski demikian, ciri khas rasa dan warna dari kluwek tetap menjadi benang merah yang menyatukan semuanya.
Dikenal Dunia Lewat Platform Digital
Salah satu faktor yang mendorong rawon ke panggung dunia adalah peran media sosial dan platform kuliner internasional. Banyak food vlogger, chef internasional, dan pencinta makanan yang mengulas rawon dan menyebutnya sebagai "hidden gem" kuliner Asia Tenggara.
TasteAtlas, situs yang fokus pada peta kuliner dunia, menempatkan rawon dalam daftar "Top 10 Sup Terenak di Dunia" tahun 2024. Mereka menyebut rawon sebagai "sup dengan karakter kuat yang merepresentasikan keunikan rasa Asia Tenggara."
Ini merupakan pengakuan penting bagi kuliner Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa warisan kuliner tradisional bisa bersaing di level global.
Mengapa Rawon Mendunia?
Ada beberapa alasan mengapa rawon mampu mencuri perhatian dunia:
1. Rasa Otentik – Rawon tidak berusaha menyesuaikan lidah global, justru mempertahankan keasliannya yang menjadi daya tarik.
2. Bahan Unik (kluwek) – Bahan yang jarang ditemukan di luar Asia Tenggara menambah kesan eksotis.
3. Cerita Budaya – Rawon bukan sekadar makanan, tetapi bagian dari cerita sejarah dan budaya Jawa Timur.
4. Visual yang Mencolok – Warna hitam pekatnya berbeda dari sup pada umumnya, membuat rawon mudah dikenali.
5. Kemudahan Adaptasi – Meski bahan baku seperti kluwek belum lazim di luar negeri, banyak restoran mulai mengeksplorasi versi rawon modern yang lebih mudah diterima.
Pengakuan dunia terhadap rawon bukan hanya kemenangan bagi kuliner Jawa Timur, tapi juga pembuktian bahwa kuliner Indonesia layak mendapat tempat di panggung internasional. Dengan kekayaan rempah, resep turun-temurun, dan cita rasa yang unik, rawon telah membuktikan bahwa masakan tradisional bisa menjadi ikon global.
Kini, tugas kita adalah terus melestarikan dan mempromosikan rawon, baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Lewat festival kuliner, promosi digital, hingga edukasi budaya, rawon bisa menjadi duta rasa Indonesia yang membanggakan.
Jadi, kalau kamu belum pernah mencicipi rawon, ini saat yang tepat. Karena siapa tahu, semangkuk rawon hangat bukan hanya memuaskan perut, tapi juga menghubungkanmu dengan sejarah dan rasa yang telah melintasi zaman.