Dalam dunia keuangan dan investasi, kata “risiko” bukan lagi hal asing. Tapi tahukah Anda bahwa risiko tidak hanya satu jenis? Dua di antara risiko yang paling sering dibicarakan adalah risiko pasar dan risiko kredit. Meski sama-sama membawa potensi kerugian, keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda.


Memahami perbedaan keduanya sangat penting, terutama jika Anda terlibat dalam investasi, perbankan, atau pengelolaan keuangan pribadi. Lalu, apa sebenarnya yang membedakan risiko pasar dan risiko kredit? Simak ulasan menarik berikut ini agar Anda tidak salah langkah dalam mengambil keputusan finansial!


Risiko Pasar: Ketika Nilai Berubah Karena Faktor Eksternal


Risiko pasar muncul dari perubahan kondisi pasar yang terjadi secara luas dan tidak dapat dikendalikan secara langsung. Misalnya, ketika nilai saham, obligasi, atau komoditas berfluktuasi karena faktor-faktor seperti perubahan suku bunga, inflasi, kondisi ekonomi global, atau bahkan ketidakstabilan politik suatu negara.


Bayangkan Anda memiliki saham di sebuah perusahaan besar. Suatu hari, nilai saham tersebut anjlok drastis karena adanya perubahan kebijakan ekonomi nasional. Meskipun perusahaan itu sendiri masih berjalan dengan baik, perubahan kondisi pasar menyebabkan nilai investasi Anda turun. Inilah yang disebut risiko pasar.


Jenis risiko pasar pun beragam, antara lain:


1. Risiko suku bunga: Terjadi ketika perubahan suku bunga memengaruhi nilai obligasi atau instrumen keuangan lainnya.


2. Risiko nilai tukar: Timbul saat nilai mata uang berubah drastis, yang berdampak pada bisnis internasional.


3. Risiko harga saham: Berkaitan dengan naik turunnya harga saham yang tidak dapat diprediksi.


4. Risiko harga komoditas: Terjadi ketika harga barang seperti minyak, emas, atau bahan mentah lainnya mengalami fluktuasi besar.


Frank J. Fabozzi, pakar investasi dan keuangan mengatakan "Risiko pasar mencerminkan ketidakpastian yang timbul dari pergerakan pasar secara keseluruhan, dan hal ini tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi saja. Namun, strategi hedging bisa membantu meminimalkan dampaknya."


Risiko Kredit: Ketika Janji Pembayaran Tidak Dipenuhi


Sementara itu, risiko kredit adalah risiko yang muncul ketika pihak peminjam tidak mampu atau tidak mau membayar kembali pinjaman sesuai kesepakatan. Ini biasa dialami oleh bank, perusahaan leasing, atau investor yang memberikan pinjaman.


Contohnya, sebuah bank memberikan kredit kepada individu atau perusahaan. Namun, setelah beberapa waktu, penerima pinjaman tidak mampu melunasi cicilan karena kondisi keuangan yang memburuk. Situasi inilah yang menjadi contoh nyata dari risiko kredit.


Jenis-jenis risiko kredit antara lain:


1. Risiko gagal bayar (default risk): Risiko utama ketika peminjam tidak bisa membayar utangnya.


2. Risiko penurunan peringkat kredit (credit rating downgrade): Ketika lembaga pemeringkat menurunkan peringkat suatu perusahaan atau negara, yang menandakan peningkatan kemungkinan gagal bayar.


3. Risiko konsentrasi: Terjadi jika terlalu banyak pinjaman diberikan kepada satu sektor atau kelompok yang sama. Jika sektor tersebut terkena krisis, potensi kerugiannya besar.


Robert C. Merton, penerima nobel ekonomi menyampaikan "Risiko kredit adalah salah satu risiko paling kompleks karena melibatkan perilaku manusia, informasi asimetris, dan kemampuan peminjam yang tidak selalu dapat diprediksi secara sempurna."


Mengelola Risiko Secara Bijak


Mengetahui perbedaan keduanya bukan sekadar untuk teori, melainkan untuk strategi pengelolaan yang tepat. Risiko pasar dapat dikelola dengan diversifikasi portofolio, lindung nilai (hedging), atau memantau kondisi ekonomi secara aktif. Sedangkan risiko kredit bisa dikurangi dengan melakukan analisis kredit yang ketat, menetapkan jaminan, serta menyebar pinjaman ke berbagai sektor.


Lembaga keuangan seperti bank dan manajer investasi biasanya memiliki sistem manajemen risiko yang canggih untuk menangani kedua jenis risiko ini. Namun, sebagai individu atau investor perorangan, Anda juga perlu memahami dan mengelola risiko ini dengan cerdas.


Di balik janji keuntungan yang menggiurkan, dunia investasi menyimpan berbagai tantangan. Risiko pasar dan risiko kredit adalah dua sisi penting yang tidak bisa diabaikan. Dengan memahami perbedaannya, Anda bisa lebih siap dalam menghadapi ketidakpastian yang mungkin terjadi.