Batuk yang awalnya biasa saja, bisa berubah menjadi serangan batuk yang sangat parah.


Bayangkan, setiap kali batuk, napas seolah-olah habis terkuras dari paru-paru, lalu disusul suara “whoop” saat menarik napas. Itulah ciri khas batuk rejan atau pertusis, penyakit yang sering disalahartikan sebagai flu biasa, tetapi bisa sangat berbahaya, terutama untuk bayi di bawah enam bulan.


Mengetahui tanda-tanda dan cara mencegahnya sangat penting untuk menjaga keselamatan keluarga.


Apa Itu Batuk Rejan?


Batuk rejan disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang menempel di saluran pernapasan dan membuat penderitanya batuk terus-menerus. Pada tahap paroksismal, batuk bisa berlangsung lama sampai membuat mata merah, muncul bintik merah di wajah, dan muntah. Setelah batuk hebat itu, penderita biasanya mengeluarkan suara “whoop” saat menghirup udara.


Tahapan Batuk Rejan


Batuk rejan terbagi menjadi tiga tahap:


Tahap Awal (1–2 minggu): Gejala seperti pilek, demam ringan, dan batuk yang tidak terlalu parah, mirip flu biasa.


Tahap Batuk Parah (2–8 minggu): Batuk sangat kuat dan terus-menerus, mata memerah, bintik merah di wajah, muntah setelah batuk, dan suara “whoop” yang khas.


Tahap Pemulihan (berminggu sampai berbulan-bulan): Batuk mulai berkurang tapi masih muncul sesekali.


Tanda-tanda Bahaya yang Harus Diperhatikan


Meski gejala awal tampak ringan, ada beberapa tanda yang wajib diwaspadai:


- Muntah setiap selesai batuk.


- Muncul bintik merah di sekitar mata akibat tekanan batuk.


- Bayi berhenti bernapas sebentar (apnea).


- Bibir atau kuku berubah kebiruan saat batuk.


Jika tanda-tanda ini muncul, segera bawa ke dokter.


Cara Memastikan Diagnosis


Untuk memastikan seseorang terkena batuk rejan, dokter akan mengambil sampel dari dalam hidung menggunakan alat khusus seperti tes swab. Sampel ini diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi bakteri penyebab. Semakin cepat tes dilakukan setelah batuk mulai, hasilnya akan lebih akurat.


Pengobatan yang Tepat dan Cepat


Antibiotik jenis makrolida, seperti azitromisin, paling efektif jika diberikan dalam tujuh hari pertama setelah gejala muncul. Pengobatan ini bisa mempersingkat lama batuk dan mengurangi risiko menularkan ke orang lain. Jika sudah lewat dua minggu, antibiotik tetap diberikan untuk mencegah penyebaran, meski tidak mempercepat penyembuhan.


Vaksinasi: Cara Ampuh Melindungi Keluarga


Vaksin adalah cara terbaik untuk mencegah batuk rejan:


Vaksin untuk Ibu Hamil: Diberikan antara minggu ke-27 sampai 36 kehamilan, vaksin ini membantu melindungi bayi sejak dalam kandungan.


Seri Vaksin untuk Bayi: Diberikan pada usia 2, 4, 6, dan 15 bulan, serta booster pada usia 4 tahun. Setelah lengkap, perlindungan bisa mencapai 98%.


Booster untuk Remaja dan Dewasa: Diberikan pada usia 11–12 tahun dan setiap 10 tahun berikutnya, termasuk saat hamil, agar orang dewasa yang sering kontak dengan bayi tidak menularkan penyakit.


Jika Ada yang Terpapar di Rumah


Saat salah satu anggota keluarga terdiagnosis batuk rejan, semua orang yang tinggal serumah, terutama bayi dan ibu hamil, sebaiknya juga diberikan antibiotik selama lima hari untuk mencegah penularan.


Merawat di Rumah


Tidak ada obat batuk bebas yang efektif untuk batuk rejan. Yang bisa dilakukan adalah:


- Menjaga cairan tubuh dengan memberikan minuman elektrolit agar tidak dehidrasi.


- Menggunakan pelembap udara dengan uap dingin untuk membantu meredakan tenggorokan.


- Berikan madu pada anak yang sudah berumur lebih dari satu tahun agar batuk terasa lebih ringan.


Jika asupan cairan berkurang drastis, segera konsultasikan ke dokter.


Mencegah Penularan ke Orang Lain


Penderita batuk rejan harus diisolasi supaya tidak menularkan ke orang lain. Anak yang sudah menjalani pengobatan minimal lima hari boleh kembali ke sekolah, sedangkan yang belum harus tetap di rumah selama 21 hari sejak batuk pertama muncul. Jangan lupa rajin cuci tangan dan bersihkan permukaan yang sering disentuh.


Kesimpulan


Batuk rejan bukan batuk biasa. Kenali suara khas “whoop”, waspadai tanda bahaya, lakukan pemeriksaan dini, dan segera berikan pengobatan yang tepat. Vaksinasi lengkap menjadi langkah utama untuk melindungi diri dan keluarga.


Mulailah langkah pencegahan hari ini, agar keluarga Anda tetap sehat dan terlindungi dari batuk rejan.