Bayangkan sebuah batuk yang hanya terjadi sekali, namun mampu menyebarkan partikel virus tak terlihat ke seluruh ruangan kelas dan bertahan hingga dua jam di udara, cukup untuk menginfeksi sembilan dari sepuluh anak yang belum divaksinasi.
Begitulah tingkat penularan penyakit campak (measles) yang sangat tinggi. Pada awal 2025, kasus campak meningkat tajam melebihi total sepanjang tahun 2023, dengan 164 infeksi di sembilan provinsi.
Memahami cara mencegah dan menangani penyakit ini adalah langkah krusial demi melindungi anak-anak dan masyarakat luas.
Campak biasanya mulai muncul 7 hingga 14 hari setelah terpapar virus, dengan gejala awal berupa demam tinggi mencapai 40–40,5°C, batuk yang terus menerus, hidung meler, dan mata merah serta bengkak. Sekitar hari kedua, perhatikan ada tidaknya bintik putih kecil di dalam pipi, yang disebut bercak Koplik. Setelah itu, tiga hingga lima hari kemudian, ruam merah datar mulai muncul di belakang telinga dan menyebar ke wajah, dada, serta seluruh tubuh secara bertahap.
Menegakkan diagnosis dengan cepat sangat penting untuk menghentikan penyebaran virus. Dokter biasanya mengambil sampel usapan dari hidung atau tenggorokan untuk tes PCR yang bisa mendeteksi virus secara akurat. Tes ini biasanya berbiaya sekitar Rp1.500.000 hingga Rp3.000.000. Selain itu, pemeriksaan darah untuk mendeteksi antibodi IgM juga diperlukan untuk memastikan infeksi aktif. Pengujian yang dilakukan dalam waktu satu minggu setelah ruam muncul akan menghasilkan hasil paling akurat, sehingga langkah penanggulangan dapat segera dilakukan selama masa inkubasi yang berlangsung hingga 21 hari.
Kunci pencegahan campak adalah vaksin MMR (measles, mumps, rubella). Vaksin ini diberikan dua kali, pertama saat usia 12–15 bulan dan kedua di usia 4–5 tahun. Dengan dua dosis, perlindungan terhadap campak bisa mencapai 97% dan bertahan seumur hidup. Efek sampingnya sangat ringan dan jarang terjadi, seperti demam ringan, kemerahan di lokasi suntikan, atau ruam kecil yang hilang dengan cepat.Untuk orang dewasa yang belum lengkap vaksinasinya, satu dosis vaksin MMR sangat disarankan agar terlindungi.
Begitu dicurigai atau terkonfirmasi positif campak, penderita harus diisolasi selama minimal empat hari setelah ruam muncul. Tempatkan pasien di ruangan dengan ventilasi yang baik, idealnya ruang bertekanan negatif jika tersedia. Jika tidak memungkinkan, pilih area yang jauh dari anggota keluarga yang sehat. Pengasuh yang masuk ke ruangan isolasi sebaiknya memakai masker N95 untuk mencegah penyebaran virus lewat udara.
Campak adalah penyakit yang wajib dilaporkan ke dinas kesehatan. Tenaga medis harus segera menginformasikan hasil diagnosis kepada dinas kesehatan setempat dalam waktu 24 jam setelah konfirmasi. Pelaporan cepat ini memungkinkan dilakukan penelusuran kontak, penetapan status kejadian luar biasa, serta kampanye vaksinasi yang tepat sasaran. Pada tahun 2024, tercatat 16 wabah di 33 provinsi yang melibatkan 69% dari total kasus campak, artinya laporan yang cepat sangat menentukan keberhasilan pengendalian penyakit ini.
Sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri, pastikan seluruh anggota keluarga terutama bayi dan ibu hamil telah menerima vaksin MMR. Vaksin dosis pertama dapat diberikan sejak usia enam bulan jika berangkat ke wilayah dengan risiko tinggi campak. Dosis berikutnya menyesuaikan jadwal standar. Informasi terbaru tentang risiko campak di negara tujuan dapat dicek melalui situs resmi pusat kesehatan perjalanan.
Walau sangat jarang, kasus campak tetap bisa terjadi pada orang yang sudah divaksinasi, terutama dalam keluarga yang sering menghabiskan waktu bersama. Dalam kondisi ini, isolasi ketat dan pemisahan pasien yang terinfeksi sangat penting, bahkan jika yang lain sudah divaksin. Pantau terus kondisinya karena mereka tetap bisa menularkan virus walaupun sudah divaksin.
Virus campak dapat menempel di permukaan yang sering disentuh seperti keran, alat elektronik, dan mainan anak-anak. Gunakan larutan pembersih yang sesuai untuk membunuh virus, seperti campuran pemutih dengan air dalam perbandingan 1:50. Cucilah pakaian dan sprei dengan air panas minimal 60°C dan tambahkan deterjen khusus untuk memastikan virus benar-benar hilang dari barang-barang tersebut.
Anjurkan anak-anak dan orang di sekitar Anda untuk rajin mencuci tangan, terutama setelah batuk atau bersin. Di tempat umum yang padat seperti sekolah atau taman bermain, penggunaan masker juga dapat membantu mengurangi risiko penularan selama wabah. Namun, vaksinasi tetap menjadi langkah utama yang menawarkan perlindungan hampir sempurna.
Jika Anda atau orang terdekat diduga terkena campak, segera hubungi fasilitas kesehatan sebelum datang langsung. Pemberitahuan awal memberi waktu bagi staf medis untuk menyiapkan ruang isolasi dan perlengkapan pelindung, sehingga risiko penularan pada pasien dan petugas kesehatan lainnya dapat diminimalkan. Konsultasi via telemedicine juga bisa dilakukan untuk kasus ringan agar fasilitas kesehatan tetap aman.
Tingkat penularan campak yang luar biasa tinggi menuntut kewaspadaan setiap waktu. Dengan mengenali gejala sejak dini, memastikan diagnosis cepat, menjaga kekebalan melalui vaksinasi, mengisolasi pasien secara tepat, serta menguatkan langkah kebersihan dan pelaporan kesehatan masyarakat, semua pihak dapat berperan aktif dalam memutus rantai penularan. Strategi apa yang akan Anda terapkan hari ini untuk melindungi keluarga dan lingkungan dari ancaman penyakit ini?