Sejak kecil, kita sering mendengar nasihat sederhana: "Makan buah dan sayur, ya!" Ternyata, nasihat itu bukan sekadar omong kosong. Kini, lebih dari sebelumnya, tubuh benar-benar membutuhkan asupan buah dan sayur yang cukup.
Buah dan sayuran mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh, energi, dan kesehatan secara menyeluruh. Dari vitamin, mineral, serat, hingga antioksidan, semuanya bekerja sama mendukung sistem tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki. Ingin tahu apa saja manfaatnya? Simak ulasan lengkap berikut ini!
Setiap jenis buah dan sayur punya kelebihan tersendiri. Kombinasikan berbagai warna, maka Anda akan mendapat "paket lengkap" gizi alami. Inilah beberapa manfaat dari nutrisi yang terkandung:
- Vitamin C (dari jeruk, kiwi, paprika): Membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka.
- Vitamin A (dari wortel, ubi jalar, bayam): Penting untuk kesehatan mata dan kulit.
- Folat (dari sayuran hijau dan alpukat): Mendukung pertumbuhan sel dan perbaikan jaringan.
- Kalium (dari pisang, tomat, dan kentang): Menjaga tekanan darah tetap stabil.
- Serat (dari apel, brokoli, pir): Membantu pencernaan lebih lancar dan memberi rasa kenyang lebih lama.
- Antioksidan (dari beri, anggur, dan kale): Melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan peradangan.
Maka dari itu, pastikan selalu ada warna-warni alami di piring makan.
Tidak semua buah dan sayur sebaiknya dimakan dalam keadaan mentah. Ada yang lebih bermanfaat ketika dimasak, dan ada juga yang sebaiknya tetap segar.
- Lebih baik mentah: Paprika, mentimun, bayam, selada, tomat, buah beri.
- Lebih baik dimasak: Wortel, jamur, ubi, kale, bahkan tomat yang dimasak bisa meningkatkan kandungan likopen.
Memasak dengan cara yang tepat seperti mengukus atau menumis ringan bisa membantu tubuh menyerap nutrisi lebih optimal tanpa merusak kandungan gizinya.
Kulit dari beberapa buah dan sayuran ternyata mengandung nutrisi tambahan seperti serat dan antioksidan. Contohnya pada apel, mentimun, dan wortel, selama dicuci bersih, kulitnya aman untuk dikonsumsi dan memberi manfaat ekstra.
Tentu saja, untuk buah atau sayuran berkulit tebal seperti nanas atau labu, pengupasan tetap perlu dilakukan. Namun, jika aman dan bersih, mengonsumsi kulitnya akan memberikan nilai lebih.
Banyak yang mengira buah dan sayur segar selalu lebih sehat. Faktanya, pilihan lain juga bisa sama baiknya, asal tahu cara memilihnya.
- Segar: Ideal jika masih dalam musim panen dan berasal dari petani lokal.
- Beku: Dipanen dan dibekukan dengan cepat, sehingga nutrisinya tetap terjaga. Sangat berguna saat buah atau sayur segar sulit ditemukan.
- Kering: Kandungan gizinya tetap ada, tapi biasanya lebih tinggi kalori dan gula alami. Cocok untuk camilan ringan seperti kismis atau mangga kering—dengan catatan tanpa tambahan gula.
Selalu baca label dengan cermat jika membeli dalam kemasan.
Ahli gizi menyarankan konsumsi minimal 5 porsi buah dan sayur setiap hari, dengan campuran keduanya. Porsinya kira-kira seperti ini:
- 1 cangkir sayuran hijau mentah
- ½ cangkir sayuran matang
- 1 buah ukuran sedang
- ½ cangkir buah potong
Ternyata tidak sulit mencapainya. Pisang untuk sarapan, salad saat makan siang, tumis sayuran untuk makan malam, dan segenggam beri sebagai camilan—itu saja sudah memenuhi kebutuhan harian.
Menambahkan buah dan sayuran ke dalam menu harian tidak harus rumit. Berikut beberapa ide praktis:
- Campurkan bayam atau jamur ke dalam telur orak-arik.
- Siapkan wortel mini atau tomat ceri sebagai camilan.
- Tambahkan sayuran ke dalam mie, nasi goreng, atau roti lapis.
- Buat smoothie dari campuran buah segar.
- Masak sup sayur dalam jumlah besar untuk stok seminggu.
Tidak harus langsung sempurna. Yang penting adalah konsistensi dan keberagaman.
Makan dengan warna-warni alami bukan cuma bikin semangat, tapi juga bermanfaat besar untuk tubuh. Warna merah, hijau, ungu, oranye, dan kuning memiliki kandungan gizi yang berbeda-beda dan saling melengkapi.