Roti sourdough artisan kini menjadi tren di kalangan pecinta kuliner dan mereka yang peduli kesehatan. Teksturnya yang kenyal, rasa asam yang khas, dan keraknya yang renyah menjadikan sourdough sebagai pilihan roti yang tidak hanya lezat, tapi juga bergizi.


Menariknya lagi, ketika membuatnya sendiri, Anda bisa memilih bahan terbaik dan mengatur seluruh proses sesuai selera. Mau tahu cara membuat sourdough seperti roti dari toko roti ternama? Yuk, simak panduan lengkapnya di bawah ini!


Apa yang Membuat Sourdough Begitu Istimewa?


Berbeda dengan roti komersial yang menggunakan ragi instan, sourdough mengandalkan fermentasi alami dari ragi liar dan bakteri baik yang hidup dalam starter. Proses fermentasi alami ini menciptakan rasa asam yang khas, membantu memecah gluten serta asam fitat dalam tepung, sehingga roti lebih mudah dicerna dan nutrisinya lebih terserap oleh tubuh. Fermentasi lambat juga menghasilkan aroma kompleks, remah roti yang kenyal, dan kerak yang garing sempurna.


Langkah 1: Membuat Starter Sourdough


Untuk membuat sourdough, Anda butuh starter sebagai sumber ragi alami. Caranya cukup sederhana: campur tepung dan air dengan perbandingan yang sama, simpan di wadah tertutup longgar, dan biarkan di suhu ruang. Setiap hari, beri tambahan tepung dan air agar mikroorganisme di dalamnya tetap hidup. Setelah sekitar lima hari, Anda akan melihat gelembung dan mencium aroma asam segar, ini tanda starter Anda sudah siap digunakan.


Langkah 2: Mengolah Adonan


Setelah starter aktif, campurkan dengan tepung, air, dan sedikit garam. Perbandingan air dan tepung (disebut hidrasi) akan memengaruhi tekstur roti. Adonan dengan kadar air tinggi akan menghasilkan remah roti yang lebih terbuka dan ringan. Setelah semua bahan tercampur rata, diamkan adonan selama 30–60 menit dalam proses yang disebut autolyse. Tujuannya adalah untuk mengembangkan gluten secara alami dan meningkatkan elastisitas adonan.


Langkah 3: Proses Fermentasi dan Teknik Lipatan


Selama fermentasi utama atau bulk fermentation, adonan akan mengalami perkembangan rasa dan struktur. Alih-alih diuleni seperti adonan roti biasa, sourdough cukup dilipat dengan lembut beberapa kali setiap 30–45 menit. Teknik ini membantu membangun kekuatan gluten tanpa merusak jaringan udara di dalam adonan. Anda akan melihat adonan menjadi lebih mengembang, ringan, dan elastis pada akhir tahap ini.


Langkah 4: Membentuk Adonan Menjadi Roti


Setelah fermentasi selesai, adonan siap dibentuk. Letakkan di atas permukaan yang diberi sedikit tepung, lalu bentuk sesuai selera, bulat, lonjong, atau sesuai loyang. Proses pembentukan ini penting agar roti tidak melebar saat dipanggang. Taruh adonan yang sudah dibentuk ke dalam keranjang fermentasi atau mangkuk berlapis kain yang telah ditaburi tepung.


Langkah 5: Proses Proofing dan Teknik Skoring


Proofing terakhir memungkinkan adonan mengembang sebelum dipanggang. Anda bisa melakukan proofing selama beberapa jam di suhu ruang atau semalaman dalam lemari pendingin untuk memperdalam cita rasa. Tepat sebelum dipanggang, adonan harus di-score atau digores dengan silet tajam. Tujuannya untuk mengontrol arah pengembangan adonan di oven dan menghasilkan pola artistik di permukaan roti.


Langkah 6: Panggang Hingga Kulitnya Renyah Sempurna


Panggang adonan dalam oven yang sudah sangat panas. Pada 15 menit pertama, kelembapan (uap) sangat penting untuk menjaga kerak tetap lembut agar adonan bisa mengembang dengan baik. Setelah itu, uap akan hilang dan kerak mulai terbentuk, menghasilkan permukaan yang renyah dan mengkilap. Waktu memanggang umumnya 30 hingga 45 menit, dengan suhu antara 230°C hingga 250°C.


Tips Profesional agar Sukses Setiap Kali


Kunci keberhasilan roti sourdough terletak pada ketelitian dan kesabaran. Perhatikan perilaku adonan, bukan hanya mengikuti waktu. Faktor seperti suhu ruangan, jenis tepung, dan kelembapan udara sangat memengaruhi fermentasi. Gunakan timbangan digital agar takaran akurat, dan catat setiap proses agar bisa belajar dari setiap percobaan. Jangan lupa juga untuk merawat starter Anda secara rutin agar tetap aktif dan stabil.


Manfaat Sourdough untuk Kesehatan


Roti sourdough memiliki keunggulan gizi yang menarik. Fermentasi alaminya membantu meningkatkan ketersediaan mineral dan dapat membantu menjaga kestabilan kadar gula darah setelah makan. Proses ini juga mengurangi kandungan gluten secara alami, yang mungkin membantu pencernaan bagi sebagian orang yang sensitif terhadap gluten (meski tidak aman untuk penderita penyakit celiac). Selain itu, kandungan prebiotik dalam sourdough dapat mendukung kesehatan saluran cerna dengan merangsang pertumbuhan bakteri baik.


Membuat roti sourdough artisan di rumah adalah pengalaman yang memuaskan dan penuh tantangan menyenangkan. Dengan starter yang sehat, teknik yang tepat, dan ketelatenan dalam proses, Anda bisa menghasilkan roti berkualitas ala bakery langsung dari dapur sendiri. Ingin mencobanya? Bagikan pengalaman pertama Anda, dan mari kita sama-sama nikmati sensasi membuat roti yang renyah, sehat, dan penuh rasa dari dapur sendiri!