Pernahkah Anda terpeleset ke dalam pusaran scroll tanpa henti tentang destinasi wisata, membayangkan sebuah kota yang benar-benar berbeda penuh budaya, cerita menakjubkan, pemandangan luar biasa, dan cita rasa yang menggoda lidah?
Namun, di saat yang sama, Anda ingin menghindari tempat-tempat wisata yang sudah terlalu ramai dan terlalu banyak dikunjungi?
Izinkan saya mengenalkan Yangon, Myanmar sebuah kota yang bukan hanya memenuhi impian itu, tapi melampauinya. Terletak di Asia Tenggara, Yangon adalah permata tersembunyi yang belum banyak diketahui wisatawan. Bayangkan kuil- kuil emas yang berkilauan di pagi hari, pasar yang riuh dengan aroma rempah dan makanan jalanan yang menggugah selera, danau yang tenang, pesona sejarah yang kental, serta suasana yang penuh jiwa.
Yangon mungkin belum menjadi tujuan utama para pelancong, tapi begitu Anda mengunjunginya, Anda pasti bertanya-tanya, kenapa tidak lebih dulu datang ke sini.
Mendatangi Yangon ternyata lebih mudah daripada yang dibayangkan. Bandar Udara Internasional Yangon (RGN) melayani penerbangan langsung dari berbagai kota besar seperti Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, dan Ho Chi Minh City. Dari bandara, perjalanan menuju pusat kota memakan waktu sekitar 30 hingga 45 menit.
Untuk berkeliling, ada banyak pilihan transportasi mulai dari taksi, ojek motor, hingga angkutan umum yang ramah kantong dan cukup mudah digunakan.
Tidak peduli apakah Anda backpacker dengan budget terbatas, liburan santai dengan anggaran menengah, atau ingin memanjakan diri dengan kemewahan, Yangon menawarkan akomodasi yang sesuai untuk Anda.
Budget-Friendly – Chan Myae Guesthouse
Terletak di pusat kota, guesthouse ini sangat populer di kalangan pelancong hemat. Tempatnya sederhana, bersih, dan cocok untuk bertemu dengan sesama petualang. Harga dorm mulai dari sekitar 10 dolar, sementara kamar pribadi sekitar 20 dolar per malam (harga bisa berubah). Sarapan dan tips perjalanan sering kali sudah termasuk!
Mid-Range Comfort – Hotel G Yangon
Hotel butik yang stylish ini menawarkan kamar-kamar modern dengan sentuhan seni lokal. Lokasinya strategis, dekat dengan pusat perbelanjaan, kafe, dan objek budaya. Harga per malam berkisar antara 30 sampai 60 dolar.
Luxury Splurge – The Strand Hotel
Hotel legendaris penuh sejarah ini menawarkan pengalaman menginap mewah dengan pelayanan prima dan sajian makan yang luar biasa. Cocok untuk merayakan momen spesial atau sekadar memanjakan diri. Harga kamar mulai dari 70 sampai 250 dolar per malam.
Kuliner Yangon adalah perpaduan rasa khas Myanmar dan Asia Tenggara yang kaya dan menggoda.
Makanan Jalanan yang Tidak Boleh Dilewatkan:
- Mohinga – Hidangan nasional yang terkenal, sup mie ikan dengan cita rasa kaya, biasanya disantap saat sarapan. Harganya sekitar 1 dolar atau kurang.
- Shan Noodles – Mie beras ringan dengan daging cincang, minyak bawang putih, dan rempah segar, cocok dinikmati kapan saja dengan harga 1,5–2 dolar.
- Tea Leaf Salad (Laphet Thoke) – Salad unik dari daun teh fermentasi yang dicampur kacang, sayur, dan kacang polong, dengan rasa asam dan renyah, sekitar 1,5 dolar dan sangat ketagihan.
Tempat Makan yang Direkomendasikan:
- 999 Shan Noodle House – Tempat makan cepat saji yang bersih dan lezat. Hidangan mie Shan dan supnya sangat populer di kalangan penduduk lokal dan wisatawan. Harga makanannya sekitar 3–5 dolar.
- Feel Myanmar Food – Restoran dengan konsep prasmanan, Anda tinggal menunjuk makanan favorit seperti kari kaya rempah, ikan bakar, dan sayuran pedas. Harga rata-rata 4–7 dolar.
Jangan lupa singgah di kedai teh tradisional, nikmati teh susu Myanmar dengan camilan renyah sambil menikmati suasana sekitar—bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari di Yangon.
Yangon adalah perpaduan antara tempat spiritual, sejarah, dan ruang hijau yang menenangkan. Berikut beberapa destinasi yang wajib masuk daftar Anda:
Shwedagon Pagoda
Sebuah stupa emas megah yang menjadi ikon kota ini. Dipercaya berusia lebih dari 2.500 tahun, bangunannya dibalut emas dan dihiasi berlian di puncaknya. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah saat matahari terbit atau terbenam untuk menikmati suasana damai dan cahaya magis. Tiket masuk sekitar 3,8 dolar.
Stasiun Kereta Api Pusat Yangon
Naiklah kereta lokal yang melambat melewati berbagai lingkungan kota. Dalam perjalanan selama 2,5–3 jam, Anda akan melihat penjual kaki lima, area pemukiman, sawah, dan anak-anak yang melambaikan tangan. Tiketnya sangat terjangkau, sekitar 0,25–0,50 dolar. Pengalaman yang tidak terlupakan!
Danau Inya
Tempat favorit warga lokal untuk jogging dan piknik, terutama saat matahari mulai turun. Suasananya tenang, hijau, dan tanpa biaya masuk. Bawa buku atau camilan dan nikmati waktu santai.
Danau Kandawgyi & Taman Bogyoke
Alternatif hijau di pusat kota yang cocok untuk berjalan santai. Salah satu ikon adalah Karaweik Palace, sebuah perahu raksasa berwarna emas yang mengapung di danau, tempat yang sempurna untuk berfoto. Tiket masuk taman hanya sekitar 0,15 dolar. Di sini, Anda akan melihat keluarga, pasangan, dan pedagang menikmati waktu santai bersama.
Yangon tidak berusaha menjadi sesuatu yang bukan dirinya. Kota ini sederhana, autentik, dan penuh kehangatan. Di sini, Anda menemukan cita rasa kuliner yang belum pernah Anda coba, suasana yang nyata, dan keindahan yang jujur tanpa kemewahan berlebihan.
Jika Anda mencari destinasi yang menyatu antara sejarah, kuliner, alam, dan budaya, tanpa keramaian yang melelahkan, Yangon harus menjadi tujuan utama Anda.
Siapkan tas ringan, bawa hati terbuka, dan bersiaplah jatuh cinta pada sebuah kota yang masih sangat alami dan jauh dari keramaian. Yangon bukan sekadar perjalanan, melainkan pengalaman kembali ke jiwa sejati sebuah petualangan.