Burung paruh bengkok alias parrot memang dikenal cerdas, lucu, dan penuh warna. Tapi jangan salah! Di balik pesona bulu cerah dan suara yang bisa menirukan kata-kata manusia, ada banyak fakta penting yang sering disalahpahami oleh para pemilik atau calon pemilik burung ini.


Jika tidak memahami karakter dan kebutuhan asli mereka, bukan hanya burung yang bisa stres, Anda pun bisa kewalahan! Berikut ini adalah sederet mitos paling umum tentang burung paruh bengkok yang wajib diluruskan sebelum memutuskan memelihara sahabat berbulu ini:


Mitos 1: Parrot Hanya Hewan Peliharaan yang Bisa Bicara


Fakta sebenarnya: Kemampuan burung paruh bengkok menirukan suara memang mengagumkan, tapi mereka bukan mainan hidup yang bisa bicara otomatis. Burung ini sangat cerdas dan memiliki emosi kompleks. Mereka butuh stimulasi mental, interaksi sosial rutin, serta perhatian penuh setiap hari. Mengira mereka akan belajar bicara sendiri tanpa dilatih atau diperhatikan adalah kesalahan besar.


Mitos 2: Parrot Itu Hewan Peliharaan yang Gampang Dirawat


Banyak orang berpikir cukup memberi kandang dan sedikit makanan, burung akan baik-baik saja. Padahal kenyataannya jauh dari itu. Burung paruh bengkok ibarat anak kecil berbulu: mereka butuh rutinitas harian, waktu bermain, makanan bergizi, tantangan mental, dan tentu saja kasih sayang. Jika tidak dirawat dengan benar, mereka bisa stres, murung, bahkan agresif.


Mitos 3: Semua Parrot Bisa Bicara


Tidak semua jenis burung paruh bengkok pandai bicara. Beberapa spesies memang terkenal sebagai peniru ulung, tapi banyak juga yang sama sekali tidak pernah menirukan kata manusia. Bahkan burung yang dikenal cerewet sekalipun butuh waktu, latihan, dan dorongan untuk bisa menirukan suara.


Mitos 4: Parrot Cuma Hidup Beberapa Tahun


Ini adalah salah satu kesalahan terbesar! Banyak orang kaget saat tahu bahwa burung paruh bengkok bisa hidup sangat lama. Beberapa spesies dapat hidup hingga 30, 50, bahkan lebih dari 70 tahun. Artinya, memelihara parrot adalah komitmen jangka panjang, bahkan bisa seumur hidup.


Mitos 5: Parrot Cukup Diberi Biji-Bijian


Memberi makan burung hanya dengan biji-bijian ibarat memberi manusia makanan ringan setiap hari, tidak sehat! Parrot membutuhkan pola makan seimbang yang terdiri dari sayur-sayuran segar, buah-buahan, kacang-kacangan, dan pelet khusus. Tanpa asupan yang tepat, risiko penyakit akan meningkat drastis.


Mitos 6: Parrot Tidak Butuh Banyak Ruang


Kandang sempit adalah mimpi buruk bagi parrot. Burung ini aktif, suka memanjat, terbang, dan mengeksplorasi. Jika tidak diberi cukup ruang dan mainan untuk stimulasi, mereka bisa frustrasi dan menunjukkan perilaku negatif seperti mencabuti bulu sendiri atau berteriak tanpa henti.


Mitos 7: Parrot Itu Hewan Peliharaan yang Tenang


Fakta yang sering membuat pemilik baru kaget: burung paruh bengkok bisa sangat berisik! Mereka menggunakan suara untuk berkomunikasi, menunjukkan emosi, atau sekadar mengekspresikan diri. Jika mencari hewan peliharaan yang tenang, sebaiknya pikir ulang sebelum memilih parrot.


Mitos 8: Parrot Bisa Ditinggal Sendiri dan Tidak Butuh Perhatian


Parrot adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan interaksi. Dibiarkan sendiri terlalu lama bisa membuat mereka kesepian, stres, dan bahkan depresi. Mereka butuh waktu berkualitas bersama manusia setiap hari untuk merasa aman dan bahagia.


Memelihara parrot bukan hanya soal punya hewan yang bisa bicara. Ini tentang memahami bahwa mereka adalah makhluk hidup yang cerdas, emosional, dan penuh kebutuhan khusus. Dengan memahami mitos-mitos yang telah diluruskan di atas, Anda bisa menjadi pemilik yang bijak dan bertanggung jawab.