Dalam dunia keuangan internasional, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia merupakan dua lembaga yang sering disebut bersamaan, namun sebenarnya menjalankan peran yang sangat berbeda.
Meski lahir dari pertemuan yang sama, keduanya memiliki fokus, mekanisme, dan tujuan yang tak serupa dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
IMF dan Bank Dunia sama-sama lahir dari Konferensi Bretton Woods pada tahun 1944, tetapi misi keduanya berkembang dalam jalur yang berbeda. IMF berfokus pada menjaga stabilitas moneter internasional. Tujuan utama IMF adalah memastikan kelancaran sistem keuangan global dengan memberikan saran kebijakan, bantuan keuangan, dan dukungan teknis kepada negara-negara yang menghadapi krisis neraca pembayaran.
Di sisi lain, Bank Dunia berfokus pada pengembangan jangka panjang yang bertujuan mengentaskan kemiskinan. Bank ini membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah melalui pinjaman, hibah, serta pendampingan teknis untuk proyek-proyek pembangunan seperti infrastruktur, pendidikan, hingga pelayanan kesehatan.
Kristalina Georgieva, Managing Director IMF saat ini, menyatakan, "Kami siap menggunakan seluruh alat dan kekuatan dana sebesar 1 triliun dolar, dengan bijak serta memperkuat tata kelola yang baik."
Salah satu perbedaan utama antara IMF dan Bank Dunia terletak pada mekanisme pendanaan dan cara pemberian bantuan finansial. IMF beroperasi berdasarkan sistem kuota. Setiap negara anggota memberikan kontribusi dana sesuai dengan ukuran ekonomi dan kapasitasnya, yang kemudian menentukan batas pinjaman dan kekuatan suara mereka di IMF. Ketika sebuah negara mengalami krisis keuangan jangka pendek, IMF dapat segera menyalurkan dana dengan syarat adanya reformasi ekonomi yang disepakati.
Berbeda dengan IMF, Bank Dunia memperoleh dana melalui penerbitan obligasi di pasar modal internasional. Bank Dunia terdiri dari dua entitas utama: IBRD, yang memberikan pinjaman kepada negara-negara dengan pendapatan menengah dengan bunga mendekati pasar, serta IDA yang memberikan pinjaman lunak dan hibah untuk negara-negara termiskin di dunia.
Setiap institusi menggunakan alat yang sesuai dengan mandat masing-masing. IMF menjalankan fungsi pengawasan, dukungan finansial, dan nasihat teknis. Dalam pengawasan, IMF secara rutin menilai perkembangan ekonomi global dan nasional, yang hasilnya dipublikasikan dalam laporan World Economic Outlook. Saat terjadi krisis, IMF merancang program pinjaman yang biasanya disertai persyaratan ketat di bidang makroekonomi, sering dikenal sebagai langkah penghematan atau "austerity measures."
Sebaliknya, Bank Dunia lebih fokus pada dukungan berbasis proyek, membangun jalan, memperbaiki sanitasi, memodernisasi sistem pertanian, serta mereformasi institusi pemerintahan. Pinjaman Bank Dunia biasanya terkait dengan pencapaian hasil pembangunan yang terukur, dan sebelum pencairan dana, Bank Dunia melakukan analisis ekonomi serta penilaian dampak lingkungan yang ketat.
Kedua institusi ini terus beradaptasi agar tetap relevan di tengah dinamika dunia yang berubah cepat. IMF memperluas fokusnya pada risiko keuangan terkait perubahan iklim dan kebijakan mata uang digital. Sementara itu, Bank Dunia meningkatkan pendanaan untuk isu iklim dan semakin aktif di negara-negara yang rentan serta terdampak konflik.
simak video "perbedaan IMF dan World Bank"
video by "Halo Edukasi"