Tonsilektomi atau operasi pengangkatan amandel (tonsil palatina) masih sering dianggap hanya relevan untuk anak-anak. Namun, tahukah Anda bahwa prosedur ini kini semakin banyak dilakukan pada orang dewasa?
Meski sederhana pada anak, tonsilektomi dewasa justru menghadirkan tantangan tersendiri, mulai dari indikasi medis, teknik bedah, hingga proses pemulihan yang lebih kompleks.
Kapan Orang Dewasa Perlu Tonsilektomi? Ini Tandanya!
1. Radang Amandel Berulang (Tonsilitis Rekuren)
Jika Anda sering mengalami sakit tenggorokan akibat infeksi amandel beberapa kali dalam setahun, bisa jadi ini adalah tanda bahwa amandel Anda perlu diangkat. Infeksi berulang yang mengganggu aktivitas dan kualitas hidup menjadi alasan kuat untuk menjalani operasi ini.
2. Tonsilitis Kronis & Pembesaran Amandel (Hipertrofi Tonsil)
Bila amandel terus-menerus meradang dan menimbulkan keluhan seperti bau mulut, sulit menelan, atau gangguan pernapasan saat tidur, prosedur tonsilektomi dapat menjadi solusi. Amandel yang membesar juga bisa menyebabkan gangguan tidur seperti sleep apnea, dan pengangkatan amandel terbukti dapat memperbaiki kualitas udara yang masuk saat tidur.
3. Abses Peritonsil (Quinsy)
Jika Anda pernah mengalami pembentukan nanah di sekitar amandel yang tidak kunjung sembuh meskipun sudah ditangani dengan obat atau tindakan medis lainnya, tonsilektomi bisa menjadi jalan keluar. Dalam beberapa kasus, pengangkatan dilakukan setelah infeksi mereda agar tidak kambuh lagi.
4. Dugaan Tumor atau Kelainan Serius
Jika terdapat pembesaran amandel hanya di satu sisi disertai bentuk yang mencurigakan, dokter biasanya menyarankan tindakan biopsi atau pengangkatan untuk memastikan apakah terdapat kelainan yang lebih serius.
Menurut Dr. Stacey Ishman, seorang ahli bedah THT terkemuka, "Tonsilektomi pada orang dewasa bukan prosedur sembarangan. Pemilihan pasien yang tepat sangat penting agar manfaat yang didapatkan maksimal dan risiko dapat diminimalisir, terutama pada pasien dengan gangguan pernapasan saat tidur atau infeksi berulang."
Teknik Operasi Tonsilektomi yang Kini Lebih Canggih
Berbagai teknik modern digunakan dalam prosedur ini, antara lain diseksi dingin (cold steel), elektrokauter, laser, dan coblation. Teknik coblation kini semakin populer karena menggunakan gelombang frekuensi radio dengan suhu rendah yang dapat mengurangi rasa nyeri pascaoperasi dan mempercepat proses penyembuhan.
Setiap teknik memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, teknik elektrokauter lebih cepat dalam menghentikan perdarahan, namun bisa menyebabkan nyeri lebih lama. Pilihan teknik biasanya disesuaikan dengan kondisi pasien dan pertimbangan dokter bedah.
Proses Pemulihan: Mengapa Orang Dewasa Perlu Ekstra Waspada?
Masa pemulihan pasca-tonsilektomi pada orang dewasa cenderung lebih menantang dibandingkan anak-anak. Nyeri tenggorokan dapat berlangsung hingga dua minggu dan sering kali memerlukan kombinasi penghilang nyeri seperti parasetamol, ibuprofen, serta terapi pendukung lainnya.
Menjaga asupan cairan dan nutrisi sangat penting. Pasien disarankan mengonsumsi makanan yang lembut, sejuk, dan tidak terlalu berbumbu agar tenggorokan tetap nyaman dan tubuh tetap terhidrasi.
Komplikasi paling serius yang bisa terjadi adalah perdarahan sekunder, biasanya muncul antara hari ke-5 hingga ke-10 setelah operasi. Risiko perdarahan ini lebih tinggi pada orang dewasa, sehingga pemantauan ketat dan perhatian medis segera jika terjadi perdarahan sangat dianjurkan.
Fungsi berbicara dan menelan juga bisa terganggu sementara, namun biasanya akan kembali normal dalam dua minggu. Waktu pemulihan hingga dapat kembali beraktivitas normal berkisar antara 7 hingga 14 hari, tergantung kondisi masing-masing individu.
Dampak Positif terhadap Kualitas Hidup
Lebih dari sekadar mengatasi infeksi, tonsilektomi terbukti memberikan dampak besar terhadap kualitas hidup orang dewasa. Pasien yang sebelumnya mengalami gangguan tidur atau kelelahan kronis melaporkan peningkatan signifikan dalam pola tidur, energi harian, hingga kehidupan sosial.
Sebuah studi prospektif pada tahun 2024 menunjukkan adanya peningkatan yang sangat berarti dalam hasil laporan pasien enam bulan setelah operasi, mencerminkan bahwa tonsilektomi memberikan manfaat yang jauh lebih luas daripada yang selama ini diperkirakan.
Pandangan Para Ahli: Edukasi dan Persiapan Adalah Kunci
Dr. Christine G. Gourin, seorang profesor THT dan peneliti senior, menekankan bahwa, "Pengambilan keputusan untuk tonsilektomi dewasa harus mempertimbangkan tingkat keparahan gejala, risiko operasi, dan ekspektasi pasien. Dengan perawatan modern yang semakin canggih, pemulihan kini lebih aman. Namun, edukasi pasien tetap menjadi kunci utama."
Tonsilektomi pada orang dewasa bukan hanya soal menghilangkan amandel, tetapi juga tentang meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan indikasi yang tepat, teknik operasi yang sesuai, dan perhatian khusus selama masa pemulihan, prosedur ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk masalah yang telah lama mengganggu.