Pada tanggal 7 November 2018, Duke University mencatatkan sejarah besar dengan mengalahkan Kentucky dalam laga pembuka NCAA. Skor akhir 118-84 menjadi salah satu kemenangan paling mencolok dalam sejarah pertandingan pembuka tersebut.
Di balik kemenangan itu, hadir tiga bintang muda yang langsung menyita perhatian dunia: RJ Barrett, Zion Williamson, dan Cameron Reddish.
Bersinar Sejak Pertandingan Pertama
Dari ketiganya, RJ Barrett tampil paling bersinar. Ia mencetak 33 poin di pertandingan debutnya, sebuah rekor mencengangkan bagi pemain baru di Duke. Performa eksplosif ini membuat banyak pengamat menyadari bahwa dunia basket baru saja kedatangan bintang baru yang siap menaklukkan panggung profesional.
Awal Perjalanan dari Toronto ke Panggung Dunia
Barrett lahir dan dibesarkan di Toronto, Kanada, dalam lingkungan yang sangat menyukai olahraga basket. Sejak usia muda, ia telah menunjukkan ketekunan luar biasa, mengasah keterampilannya dengan berlatih secara rutin dan mempelajari strategi permainan dari berbagai pertandingan yang ditontonnya. Komitmennya terhadap pengembangan diri membuatnya berkembang menjadi pemain muda yang disiplin dan berbakat.
Bersama Duke: Statistik Memukau di Level Tertinggi
Barrett bergabung dengan Duke University pada 10 November 2017. Dalam satu musim yang luar biasa, ia rata-rata mencetak 22 poin, 7 rebound, dan 4 assist per pertandingan. Bermain bersama Zion Williamson tidak menghalangi sinarnya, justru mereka saling melengkapi dan membuat Duke menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan.
Dipilih sebagai Pilihan Ketiga di NBA Draft
Performa luar biasa di tingkat universitas membuat banyak tim NBA melirik. Pada NBA Draft 2019, Barrett terpilih sebagai pilihan ketiga secara keseluruhan oleh New York Knicks. Ini adalah langkah awal yang besar menuju panggung profesional, sekaligus bukti bahwa ia dipandang sebagai calon pemain elite NBA.
Statistik Elit yang Mengukuhkan Status Bintang
Musim terakhir menunjukkan bahwa RJ Barrett terus berkembang. Ia mencatatkan rata-rata 20 poin, 5,8 rebound, dan 3 assist per pertandingan, statistik yang hanya mampu dicapai oleh segelintir pemain. Ini menjadikan Barrett sebagai salah satu dari hanya 27 pemain di NBA dengan pencapaian tersebut, menandakan konsistensi dan kontribusi besarnya.
Kekuatan Utama: Menembus Pertahanan dan Finishing Ciamik
Keunggulan utama Barrett adalah kemampuannya untuk menembus pertahanan lawan. Ia lincah, agresif, dan mampu menyelesaikan serangan dengan sangat baik di dekat ring. Teknik-teknik seperti gerakan tipu “fake motion Chad”, dribel di belakang punggung, dan spin move menjadi senjata andalannya untuk mengacak-acak pertahanan lawan.
Pekerjaan Rumah: Tingkatkan Akurasi Tembakan
Meskipun performanya mengesankan, masih ada aspek yang terus ia perbaiki, terutama akurasi tembakan jarak jauh dan efisiensi bertahan. Namun, dengan mental pantang menyerah dan semangat belajar tinggi, banyak pihak yakin bahwa kekurangan ini hanya masalah waktu untuk diperbaiki.
Dikontrak Knicks dengan Nilai Fantastis
Sebagai bentuk kepercayaan terhadap potensinya, New York Knicks mengontrak RJ Barrett dengan nilai $120 juta selama 4 tahun, atau sekitar $30 juta per tahun. Ini adalah bukti nyata bahwa organisasi melihatnya sebagai investasi jangka panjang dan pondasi masa depan tim.
Masa Depan Cerah Sang Bintang Muda
Dengan usia 22 tahun, Barrett sudah menunjukkan kedewasaan dan kedisiplinan yang jarang dimiliki pemain seusianya. Perjalanan panjangnya masih terbentang luas, dan setiap musim menjadi panggung baru untuk menunjukkan siapa dirinya sebenarnya.
RJ Barrett bukan hanya bintang muda biasa. Ia adalah kombinasi sempurna dari bakat, kerja keras, dan mental juara. Dalam dunia basket yang kompetitif, ia sudah membuktikan bahwa dirinya bukan hanya pantas berada di sana, tetapi juga siap memimpin. Saksikan terus langkahnya, siapa tahu MVP NBA selanjutnya berasal dari Toronto!