Pertandingan antara Jepang dan Finlandia di babak penyisihan grup Piala Dunia Basket FIBA 2023 menjadi saksi bisu dari sebuah keajaiban.


Tertinggal hingga 18 poin, Jepang bangkit secara mengejutkan dan meraih kemenangan pertamanya sejak tahun 2006 di ajang ini. Tak hanya itu, kemenangan ini juga menjadi pencapaian perdana bagi tim Asia di turnamen tersebut.


Yuki Kawamura, Sang Motor Kebangkitan


Nama yang paling bersinar dalam kemenangan epik tersebut adalah Yuki Kawamura. Dengan 25 poin dan 9 assist, termasuk 15 poin di kuarter terakhir, ia menjadi pahlawan kemenangan Jepang. Tidak hanya mencetak angka, Kawamura juga memimpin dan mengatur permainan dengan visi luar biasa, menjadikannya poros utama strategi Jepang di lapangan.


Dari SMA ke Liga Profesional: Perjalanan Penuh Prestasi


Saat duduk di bangku SMP, ia menarik perhatian pelatih dari SMA Fukuoka Daiichi, sekolah basket elite di Jepang. Ia memimpin tim sekolahnya meraih berbagai gelar nasional. Di tahun terakhir sekolah, ia bergabung dengan San-en NeoPhoenix di B-League dan mencetak sejarah sebagai pemain termuda di liga tersebut.


Keputusan Berani: Keluar dari Kampus, Masuk ke Sejarah


Setelah sempat kembali ke bangku kuliah, Kawamura memilih jalur yang berbeda. Meski mendapat tentangan dari orang tua, ia keluar dari kampus dan bergabung dengan Yokohama B-Corsairs. Keputusan ini terbukti tepat: ia dinobatkan sebagai Rookie of the Year dan MVP musim lalu, pencapaian ganda pertama dalam sejarah B-League.


Kembali Bersinar: Bangkit Lawan Venezuela


Setelah penampilan yang kurang maksimal melawan Australia, Kawamura menunjukkan mental juaranya saat menghadapi Venezuela. Ia mencetak 19 poin dan 11 assist, menjadi pemain Jepang pertama yang mencatatkan “double-double” dalam sejarah Piala Dunia Basket. Kemenangan ini membawa Jepang menjadi tim Asia terbaik di grup dan semakin dekat ke Olimpiade Paris 2024.


Keyakinan dan Fokus Tanpa Batas


Dengan penuh keyakinan, Kawamura menyatakan, “Selama kita bisa menang di dua laga berikutnya, tiket Olimpiade pasti di tangan.” Kalimat itu mencerminkan fokus dan kepercayaan dirinya yang luar biasa dalam memimpin tim menuju panggung dunia.


Didikan dari Rumah: Semangat Tak Pernah Padam


Sejak kecil, Kawamura sudah dikenalkan pada berbagai cabang olahraga oleh ayahnya, Kawamura Yoshiichi. Namun, hatinya jatuh pada basket saat melihat berbagai seragam menarik di toko olahraga. Sejak kelas dua SD, ia rutin bermain basket bersama ayahnya di halaman rumah, sambil menyaksikan pertandingan NBA sebagai inspirasi.


Bimbingan Pelatih dan Latihan Tak Kenal Lelah


Saat memasuki SMP, perbedaan tinggi badan mulai menjadi tantangan. Namun pelatih SMA Fukuoka Daiichi, Takashi Ideguchi, melihat bakat luar biasa dalam diri Kawamura. Ia memotivasinya untuk menjadi yang terbaik di Jepang. Sejak saat itu, semangatnya tidak pernah surut. Seusai latihan sekolah, Kawamura selalu melatih shooting hingga 600 bola setiap hari, dedikasi yang membentuk mental dan kemampuannya saat ini.


Harapan Baru Jepang Menuju Olimpiade


Usai laga melawan Finlandia, sang pelatih Ideguchi berkata, “Dia mengontrol permainan dengan ritme sendiri, sama seperti saat masih SMA.” Kini, Kawamura bukan lagi talenta muda semata, ia adalah fondasi utama tim nasional Jepang dalam perjuangan menuju Olimpiade Paris 2024.


Yuki Kawamura telah menjadi simbol kebangkitan basket Jepang. Lewat kerja keras, determinasi, dan kemampuan memimpin, ia menginspirasi generasi baru dan mengangkat nama Jepang di kancah dunia. Perjalanan belum selesai, tapi satu hal pasti: semua mata kini tertuju padanya.