Seafood memang sering dianggap sebagai pilihan makanan yang sehat, ringan, dan simpel. Tapi tahukah Anda? Di balik sepiring seafood yang lezat, tersembunyi kisah yang tak selalu ramah lingkungan. Mulai dari penangkapan ikan berlebihan, kerusakan habitat laut, hingga praktik budidaya yang buruk, semuanya bisa berdampak besar bagi lautan kita.
Namun jangan khawatir, Anda tidak perlu menjadi ahli kelautan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Panduan ini hadir untuk membantu Anda mengenali fakta-fakta penting tentang keberlanjutan seafood dan memberikan panduan praktis agar bisa memilih ikan yang lebih bijak, baik untuk lingkungan maupun kehidupan laut.
Bagian 1: Menguak Dampak Sebenarnya di Balik Seafood
1. Overfishing: Bukan Sekadar Mengurangi Populasi Ikan
Overfishing atau penangkapan ikan berlebihan terjadi ketika ikan ditangkap lebih cepat dari kemampuan mereka untuk berkembang biak. Dampaknya tidak hanya pada satu jenis ikan saja, tetapi bisa mengacaukan seluruh rantai makanan laut. Ketika ikan besar menghilang, populasi ikan kecil bisa meledak dan mengganggu keseimbangan ekosistem laut.
Dengan memilih ikan yang ditangkap secara bertanggung jawab, Anda ikut menjaga keseimbangan kehidupan laut yang saling bergantung.
2. Metode Penangkapan yang Merusak Laut
Tidak semua cara menangkap ikan berdampak baik. Beberapa metode justru sangat merusak lingkungan. Contohnya, bottom trawling atau penarikan jaring di dasar laut, dapat menghancurkan habitat laut yang butuh waktu puluhan tahun untuk pulih. Teknik lain seperti purse seining juga sering tanpa sengaja menangkap hewan lain seperti penyu atau lumba-lumba.
Dengan memilih ikan yang ditangkap menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, Anda tak hanya melindungi ikan tapi juga seluruh ekosistemnya.
3. Budidaya Ikan: Bisa Jadi Solusi, Bisa Juga Masalah Baru
Budidaya atau aquaculture bisa menjadi cara baik untuk mengurangi tekanan pada ikan liar. Tapi tidak semua praktik budidaya dikelola dengan baik. Jika salah kelola, peternakan ikan bisa menyebabkan pencemaran air, penyebaran penyakit, dan kepadatan ikan yang tidak manusiawi.
Karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana dan di mana ikan budidaya itu dipelihara sebelum membelinya.
4. Label di Kemasan Bisa Menyesatkan
Label seperti "wild-caught", "farm-raised", atau bahkan "sustainable" mungkin terdengar meyakinkan, tapi tidak semuanya punya makna yang jelas. Ada istilah yang diatur secara resmi, tapi ada juga yang sekadar strategi pemasaran. Di sinilah pentingnya mengenali sertifikasi yang dapat dipercaya.
Bagian 2: Panduan Memilih Seafood dengan Bijak
1. Cari Sertifikasi yang Terpercaya
Beberapa label seperti MSC (Marine Stewardship Council), ASC (Aquaculture Stewardship Council), dan Ocean Wise bisa jadi panduan terpercaya. Produk dengan label ini biasanya sudah melewati proses evaluasi ketat soal dampak lingkungan dan sering juga memperhatikan kesejahteraan hewan laut.
Jika Anda melihat label ini, Anda bisa lebih tenang saat menyantap seafood.
2. Pilih Spesies yang Masuk Kategori “Pilihan Terbaik”
Tidak semua jenis seafood memberikan dampak yang sama. Beberapa spesies seperti sarden, kerang hijau, dan salmon liar dari Alaska dikenal sebagai pilihan ramah lingkungan. Mereka berlimpah, dikelola dengan baik, dan punya dampak rendah terhadap ekosistem.
Untuk referensi, Anda bisa cek panduan online seperti Seafood Watch dari Monterey Bay Aquarium, yang memberikan rekomendasi berdasarkan wilayah Anda.
3. Jangan Ragu Bertanya Saat Membeli atau Makan di Luar
Jangan takut untuk bertanya: "Ikan ini ditangkap atau dibudidayakan?" "Dari wilayah mana asalnya?" Penjual atau restoran yang bertanggung jawab biasanya akan dengan senang hati menjawab.
Semakin banyak orang yang bertanya, semakin besar tekanan bagi pelaku usaha untuk menyediakan produk yang ramah lingkungan.
4. Kurangi Sampah dan Coba Variasi Baru
Cara sederhana lain untuk mendukung keberlanjutan adalah dengan menghabiskan seluruh bagian seafood yang dibeli dan mencoba jenis ikan yang kurang populer. Jika hanya fokus pada jenis tertentu seperti tuna atau udang, permintaan tinggi akan membebani populasi mereka.
Mencoba ikan yang jarang dikonsumsi membantu meringankan tekanan pada stok tertentu dan mendukung keberagaman di laut.
Memilih seafood yang berkelanjutan bukan cuma soal menghindari jenis ikan tertentu atau mengikuti label. Ini adalah tentang membuat keputusan yang sadar dan bijak, yang akan memberikan dampak positif bagi lautan dan makhluk hidup di dalamnya.