Pakaian rajut dikenal lembut, hangat, dan sangat nyaman dikenakan saat cuaca dingin atau saat suhu mulai turun.


Sweater, rok rajut, cardigan, hingga syal menjadi pilihan utama dalam berbagai gaya busana yang tetap ingin tampil modis di tengah udara dingin. Namun sayangnya, pakaian jenis ini juga terkenal cukup rentan, mudah melar, berbulu (pilling), menyerap kelembapan, bahkan bisa berjamur jika disimpan sembarangan.


Agar koleksi pakaian rajut tetap dalam kondisi prima dan bisa menemani dalam jangka waktu yang lebih lama, penting untuk memahami cara penyimpanan yang tepat. Yuk, simak 7 tips jitu berikut ini agar pakaian rajut selalu tampak baru dan tahan lama!


1. Hindari Gantungan, Simpan dengan Cara Dilipat


Kesalahan umum yang sering dilakukan adalah menggantung baju rajut seperti baju biasa. Padahal, menggantung bisa membuat bagian bahu menonjol dan bentuk baju jadi panjang karena tertarik gravitasi. Cara terbaik adalah melipatnya dengan rapi dan menyimpannya dalam lemari atau kotak penyimpanan. Hindari melipat terlalu keras—cukup mengikuti bentuk alaminya agar tidak meninggalkan lipatan permanen.


2. Gunakan Kotak Kain atau Tas Penyimpanan, Bukan Plastik Vakum


Banyak yang menggunakan kantong vakum untuk menghemat ruang, tapi untuk bahan rajut, ini justru bisa merusak bentuk dan meninggalkan bekas lipatan yang sulit hilang. Lebih disarankan menggunakan kotak penyimpanan berbahan kain atau tas penyimpanan dari katun yang memiliki sirkulasi udara baik. Selain menjaga bentuk pakaian, cara ini juga membantu mencegah penumpukan kelembapan.


3. Pastikan Pakaian Rajut Sudah Dicuci dan Dikeringkan


Sebelum disimpan untuk waktu yang lama, pastikan pakaian rajut dalam keadaan bersih dan benar-benar kering. Sisa kotoran atau keringat bisa memicu oksidasi serat dan menjadi sarang jamur atau serangga. Mencuci sebelum penyimpanan juga membantu mempertahankan warna dan tekstur pakaian agar tetap segar saat digunakan kembali.


4. Jauhkan dari Cahaya Matahari Langsung dan Lingkungan Lembap


Pakaian rajut sangat sensitif terhadap paparan cahaya matahari langsung karena bisa menyebabkan warna memudar. Sementara kondisi lembap bisa memicu pertumbuhan jamur. Idealnya, simpan di dalam lemari tertutup yang bersih, kering, dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Lemari tertutup yang terlindung dari cahaya langsung adalah pilihan terbaik.


5. Gunakan Pengharum Alami dan Pengusir Serangga Ramah Lingkungan


Untuk menjaga kesegaran pakaian dan menghindari gangguan serangga, gunakan kantong pengharum alami seperti lavender kering, kayu cedar, atau rosemary. Tidak hanya membuat pakaian tetap harum, bahan-bahan ini juga berfungsi sebagai pengusir serangga yang aman digunakan, tanpa meninggalkan bau menyengat atau zat kimia berbahaya.


6. Beri Ruang Antar Tumpukan, Hindari Menyimpan Terlalu Rapat


Tumpukan pakaian yang terlalu padat bisa membuat lapisan bawah menjadi penyok atau meninggalkan bekas lipatan. Lebih baik, pisahkan berdasarkan warna, jenis bahan, atau ketebalan, lalu beri sedikit ruang antar tumpukan. Selain memudahkan pencarian saat dibutuhkan, cara ini juga membantu pakaian tetap dalam bentuk terbaiknya.


7. Periksa dan Angin-Anginkan Secara Berkala


Walaupun tidak sedang digunakan, pakaian rajut tetap perlu "bernapas". Sebaiknya, keluarkan dan angin-anginkan pakaian rajut setiap satu hingga dua bulan sekali. Kegiatan ini berguna untuk mengecek apakah pakaian lembap, berjamur, atau mulai rusak, sekaligus menjaga agar tekstur tetap mengembang dan tidak kaku.


Pakaian rajut bukan hanya sekadar pelindung dari dingin, tapi juga bagian dari gaya dan karakter. Tidak hanya membuat penampilan selalu rapi dan stylish, tetapi juga menghemat pengeluaran karena pakaian bisa digunakan berkali-kali tanpa kehilangan kualitas. Yuk, mulai terapkan tips di atas agar koleksi pakaian rajut tetap bersih, wangi, dan siap dipakai kapan saja.


Apakah Anda memiliki trik penyimpanan lainnya yang lebih unik? Bagikan rahasia Anda untuk menciptakan lemari yang rapi dan penuh kehangatan!