Los Angeles Clippers akan segera kehilangan salah satu pemain veteran terbaiknya. Nicolas Batum, sosok serba bisa yang sudah lama malang melintang di NBA dan kancah internasional.


Berdasarkan pengakuan sang istri, Batum akan benar-benar mengakhiri perjalanan basketnya, baik di NBA maupun bersama Timnas Prancis, setelah Olimpiade Paris mendatang.


Ini berarti musim 2023–2024 bersama Los Angeles Clippers adalah yang terakhir bagi Batum, mengakhiri lebih dari 18 tahun kiprahnya di dunia basket profesional.


Awal Karier dan Kiprah Internasional


Awal di Tanah Air


Karier Batum bermula di tanah kelahirannya, Prancis, ketika ia mulai bermain secara profesional pada 2006. Dua tahun berselang, namanya masuk dalam daftar NBA Draft 2008 dan dipilih oleh Houston Rockets di urutan ke-25. Namun, ia segera dipindahkan ke Portland Trail Blazers, di mana ia bermain tujuh musim berturut-turut.


Pengalamannya di NBA


- Portland Trail Blazers (2008–2015): Masa awal yang penuh kematangan, membentuk ciri khas teknis yang sekarang menjadi identitasnya.


- Charlotte Hornets (2015–2020): Lima tahun berikutnya, ia menjadi pemain penting pembentuk permainan tim.


- Los Angeles Clippers (2020–sekarang): Meski mengalami cedera, ia mengalami kebangkitan yang luar biasa—menjadi salah satu penembak tiga angka yang ditakuti oleh lawan.


Prestasi Timnas


- EuroBasket 2013: Mempersembahkan medali emas bersama Prancis.


- Piala Dunia FIBA: Mendulang dua medali perunggu.


- Perak Olimpiade Tokyo 2020: Meraih medali perak dan menjadi ikon kebanggaan nasional.


Kontrak Terakhir dan Target Terakhir


Batum saat ini terikat kontrak selama satu musim terakhir dengan Clippers, berakhir pada Mei–Juni 2024.


- Nilai kontraknya sebesar US$ 11,71 juta untuk musim 2023–2024.


Selama musim terakhir ini, eks gelandang Prancis tersebut bercita-cita membantu duo bintang Kawhi Leonard dan Paul George mengejar gelar juara NBA pertama mereka.


Statistik dan Kontribusi


Pertandingan reguler NBA: Total tampil dalam 993 gim, dengan rata-rata 10,7 poin, 5 rebound, dan 3,4 assist per gim selama paruh pertama kariernya.


Performa bersama Clippers (3 musim terakhir):


- Tampil dalam 204 gim, mencetak rata-rata 7,4 poin dan 4,3 rebound per gim.


- Akurasi tembakan cukup tinggi: 44,9 % dari lapangan dan 39,8 % dari luar garis tiga poin.


- Samudera statistik ini memperlihatkan konsistensi dan peran pentingnya sebagai pemain cadangan senior yang mampu memberikan dampak nyata.


Waktu Terakhir di NBA & Olimpiade


Cedera sempat mengancam kariernya sebelum berkarier kembali dengan gemilang bersama Clippers.


Kepiawaiannya sebagai penembak jarak jauh menjadi senjata tambahan, memudahkan peran sebagai secondary scorer.


Kini, Batum bersiap untuk satu perjalanan terakhir bersama Clippers dan Prancis: berkompetisi di Olimpiade Paris, sebelum benar-benar pensiun dari semua level kompetisi.


Akhir dari Era Gemilang


Perjalanan panjang Batum bakal ditutup dengan catatan indah:


993 gim NBA, dengan rata-rata 10,7 poin;


Satu penghargaan NBA Player of the Week;


- Medali emas EuroBasket 2013;


- Dua perunggu di Piala Dunia FIBA;


- Perak Olimpiade Tokyo 2020.


Kini, di usia 34 tahun dengan tubuh 2,02 meter dan berat 104 kg, sosoknya sudah siap menyudahi kisah gemilangnya di dunia basket.


Naik Level di Musim Terakhir


Di musim pamungkasnya:


- Babat Sobat Juara? Batum ingin meninggalkan warisan: membantu Clippers mencapai final, menyokong Leonard dan George.


- Tentang Prancis: Ia tetap berambisi memberi yang terbaik di Olimpiade Paris, akhir karier internasional sekaligus karier NBA.


Keputusan ini bukan sekadar kelar. Ini perayaan atas karier yang penuh warna: dari pemain jadul yang berbakat di Prancis, talenta NBA, hingga veteran yang dihormati karena ketenangan, leadership, dan tembakan tiga angkanya yang mematikan.


Jika semua berjalan sesuai rencana, saat Anda kembali mengikuti Clippers musim depan, itu adalah detik‑detik terakhir dari sebuah legenda hidup.


Dengan gaya gemilangnya, dari Portland, lewat Charlotte, hingga Los Angeles, terta rah kisah besar Nicolas Batum akhirnya akan ditutup usai satu musim menegangkan.